Bioindustries

Blog

Ini Perbedaan Lem Kayu untuk Konstruksi dan Laminasi, Jangan Salah!

Perbedaan lem kayu untuk konstruksi dan laminasi terletak pada fungsi dan karakternya. Lem konstruksi lebih kuat dan tahan bebena, sementara lem laminasi dirancang untuk aplikasi tipis dan merata.

Memilih lem kayu mungkin terlihat sederhana, tetapi bagi pengrajin, pilihan yang salah bisa membuat proyek hancur total. Sambungan bisa patah, panel laminasi bisa menggelembung, dan veneer bisa terangkat messi tampak rapi saat awal pemasangan. 

Banyak masalah seperti ini terjadi bukan karena kualitas kayu, tetap karena jenis lem yang dipakai tidak sesuai fungsinya. Lem kayu untuk konstruksi dan lem kayu laminasi memiliki karakteristik yang sangat berbeda. 

Untuk membantu Anda menghindari kesalahan pemilihan lem, berikut ini informasi perbedaan utama keduanya yang bisa Anda simak. 

8 Perbedaan lem kayu untuk konstruksi dan laminasi

Setidaknya ada 8 faktor yang dapat membedakan antara lem konstruksi dan laminasi yang mudah Anda cermati, seperti:

1. Kekuatan mekanis dan daya tahan beban 

Pada pekerjaan konstruksi, sambungan kayu harus mampu menahan beban, tekanan, dan getaran jangka panjang. Karena itu, lem konstruksi diformulasikan untuk menciptakan sambungan yang kokoh. 

Sebaliknya, pekerjaan laminasi tidak membutuhkan kekuatan beban besar, yang terpenting adalah keterikatan permukaan yang merata dan rapi. Karena lem laminasi bertugas menyatukan permukaan, bukan menahan beban struktural. 

Ciri lem konstruksi: 

  • Menahan tarikan, tekanan, dan beban struktural. 
  • Cocok untuk rangka, kusen, balok, dan joinery berat. 
  • Menggunakan bahan seperti PU, epoxy, atau resin struktural. 

Ciri lem laminasi: 

  • Fokus pada daya rekat permukaan, bukan kekuatan struktur. 
  • Ideal untuk veneer, plywood, dan HPL. 
  • Tidak cocok untuk sambungan yang menahan beban. 

2. Ketahanan terhadap lingkungan 

Lem konstruksi biasanya digunakan pada bagian rumah atau furniture yang terkena cuaca atau perubahan suhu, sehingga formulanya lebih tahan air dan panas. 

Sebagian besar lem laminasi hanya ditujukan untuk penggunaan interior, sehingga tidak dirancang menghadapi kondisi ekstrem. 

Ketahanan lem konstruksi: 

  • Tahan air (hingga waterproof)
  • Tahan panas dan kelembapan tinggi. 
  • Cocok untuk furniture outdoor dan area basah. 

Ketahanan lem laminasi: 

  • Umumnya hanya tahan kelembapan ringan. 
  • Tidak dianjurkan untuk area outdoor. 
  • Berpotensi melunak atau menggelembung jika terkena panas berlebih. 

3. Ketebalan lapisan dan kemampuan penetrasi 

Lem konstruksi biasanya membutuhkan penetrasi mendalam ke dalam pori kayu untuk menguatkan sambungan. Di sisi lain, laminasi memerlukan lapisan lem yang sangat tipis agar permukaan tetap mulus dan tidak bergelombang. 

Jika lem laminasi menciptakan permukaan yang tidak merata, maka dapat merusak estetika laminasi. 

Karakter lem konstruksi: 

  • Memiliki penetrasi dalam ke serat kayu. 
  • Boleh lebih tebal karena fokus pada kekuatan. 
  • Baik untuk permukaan yang tidak 100% rata.

Karakter lem laminasi: 

  • Harus sangat tipis dan merata.
  • Terlalu tebal bisa menyebabkan gelombang pada veneer. 
  • Menentukan kualitas akhir permukaan laminasi. 

4. Kemampuan mengisi celah 

Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah kemampuan mengisi celah. Banyak lem konstruksi seperti PU atau epoxy mampu menutup gap kecil pada kayu, sehingga bisa digunakan pada sambungan yang tidak presisi sempurna. 

Lem laminasi berbeda, karena tidak boleh digunakan untuk menutupi celah karena laminasi bertujuan mengelem dengan merata. 

Kemampuan gap filling lem konstruksi:

  • Mampu mengisi celah hingga tingkat tertentu. 
  • Cocok untuk kayu yang tidak presisi atau sedikit melengkung. 
  • Menambah kekuatan sambungan. 

Kemampuan lem laminasi:

  • Tidak boleh ada gap sama sekali. 
  • Permukaan harus rata sebelum dilaminasi. 
  • Jika ada gap, laminasi dapat gagal atau muncul void. 

Baca Juga: Kriteria Lem Kayu Konstruksi Berkualitas agar Hasil Sambungan Kuat dan Tahan Lama

5. Waktu kerja dan pengeringan 

Pengrajin perlu menyesuaikan ritme kerja dengan karakter lem. Lem konstruksi biasanya memiliki waktu kerja yang lebih fleksibel karena pemasangan joinery bisa memakan waktu lebih lama. 

Untuk lem laminasi, waktu kerja harus lebih cepat dan stabil agar lem tidak mengering sebelum dipress. 

Karakter waktu lem konstruksi: 

  • Open time lebih panjang. 
  • Tidak terlalu sensitif terhadap keterlambatan penjepitan. 
  • Cure time lebih lama untuk mencapai kekuatan optimal. 

Karakter waktu lem laminasi: 

  • Membutuhkan open time yang konsisten untuk press. 
  • Terlalu lambat akan membuat lem kering sebelum ditempel. 
  • Terlalu cepat akan membuat Anda sulit meratakan permukaan. 

6. Kekakuan vs fleksibilitas sambungan 

Lem konstruksi cenderung menghasilkan jenis sambungan kayu yang kaku dan kuat agar tidak terjadi pergeseran sambungan. Sebaliknya, lem laminasi sering kali lebih fleksibel agar lapisan veneer atau laminasi tidak retak atau menonjol. 

Sistem lem konstruksi: 

  • Kaku dan sangat stabil.
  • Dirancang untuk menahan deformasi.
  • Baik untuk struktur dan joinery berat.

Sifat lem laminasi: 

  • Lebih fleksibel untuk mengikuti pergerakan kayu tipis. 
  • Mengurangi risiko retak pada veneer. 
  • Membantu menjaga tampilan permukaan tetap mulus. 

7. Metode aplikasi dan kebutuhan tekanan

Perbedaan berikutnya adalah cara aplikasi. Pada lem konstruksi, clamp biasa biasanya sudah cukup. Sementara pada laminasi, tekanan harus merata di seluruh permukaan menggunakan press, vacuum press, atau roller. 

Tekanan ini sangat penting untuk menyebarkan lem dengan sempurna. 

Aplikasi lem konstruksi: 

  • Cukup dengan clamp manual. 
  • Tidak perlu tekanan merata. 
  • Penekanan hanya pada titik sambungan. 

Aplikasi lem laminasi: 

  • Harus memakai press atau vacuum press. 
  • Tekanan menentukan kualitas laminasi. 
  • Tanpa tekanan merta, veneer mudah terangkat. 

8. Kompabilitas dengan material selain kayu

Tidak semua proyek hanya menggunakan kayu. Pemakaian lem konstruksi, sering kali material digabungkan dengan logam, beton, atau plastik. Lem konstruksi lebih fleksibel dalam hal ini. 

Sedangkan lem laminasi dirancang agar optimal bekerja dengan material lembaran seperti HPL, veneer, dan plywood. 

Kompatibilitas lem konstruksi: 

  • Bisa menempel pada kayu, logam, busa, dan beberapa jenis plastik. 
  • Ideal untuk proyek campuran material. 

Kompatibilitas lem laminasi: 

  • Cocok untuk veneer, plywood, MDF, dan HPL. 
  • Tidak cocok untuk logam atau plastik tertentu. 
  • Risiko delaminasi jika dipakai pada material yang tidak kompatibel. 

Tips aplikasi lem laminasi dan konstruksi agar hasil kuat dan tahan lama 

Selain memilih jenis lem kayu yang tepat sesuai kebutuhan, cara aplikasi juga sangat menentukan. Membantu proses aplikasi berjalan lancar, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda ikuti: 

1. Persiapkan permukaan kayu dengan bersih dan kering

Apapun jenis lemnya, permukaan kayu yang akan direkatkan wajib bersih, kering, dan bebas minyak. Permukaan yang kotor akan menghalangi proses adhesi sementara kayu yang terlalu basah dapat mengencerkan lem dan menurunkan daya rekat. 

2. Ciptakan tekanan clamping dan waktu yang tepat

Pastikan tekanan clamping cukup untuk menutup celah sambungan. Pada saat laminasi, Anda bisa menggunakan roller, press manual, atau vacuum press. 

Jangan lepaskan clamp sebelum waktu yang direkomendasikan pabrik lem. Ingatlah bahwa lem perlu waktu curing lebih dalam daripada sekedar kering di permukaan. 

3. Kontrol kelembapan kayu sebelum pengeleman

Idealnya, kelembapan kayu ada di kisaran 10-14% tergantung kondisi lingkungan. Hindari mengelem kayu yang baru dijemur atau baru dipotong dari kondisi basah. 

Setelah mengetahui perbedaan lem kayu untuk konstruksi dan laminasi ini, Anda tentunya bisa lebih bijak dalam memilih produk lem. Jika ingin mencari lem kuat, Anda bisa menggunakan lem konstruksi Crossbond X3 dan lem laminasi Crossbond X4. 

Keduanya adalah lem PVAc modifier. Apapun konstruksi atau laminasi yang ingin Anda ciptakan, Crossbond X3 dan  Crossbond X4 bisa menciptakan daya rekat kuat dan tahan lama. 

Dapatkan produknya sekarang juga dengan klik banner di bawah ini. Anda juga bisa konsultasi bersama tim Bio untuk menentukan jenis lem yang sesuai dengan kebutuhan proyek. 

tanya cs bio
Hotline dan Konsultasi