Bioindustries

Blog

Tips Memilih Lem untuk Sambungan Kayu yang Tepat sesuai Proyek Anda

Menciptakan sambungan furniture kayu tidak bisa sembarangan. Pemilihan lem untuk sambungan kayu harus sesuai dengan beban yang ditopang, kondisi lingkungan hingga jenis sambungan agar hasilnya kokoh dan rapi. 

Membuat furniture kayu bukan hanya soal kreativitas desain, tapi juga ketelitian dalam setiap detail sambungan. Untuk menciptakan sambungan yang kuat, lem kayu menjadi faktor yang krusial. 

Lem yang tepat tidak hanya membuat sambungan kuat, tetapi juga menjaga tampilan kayu tetap rapi, bebas noda, dan kuat. Fungsi ini penting terutama pada furniture meja, kursi atau perabotan yang digunakan sehari-hari. 

Karena setiap proyek kayu membutuhkan kebutuhan berbeda, maka Anda perlu memilih lem kayu dengan jeli. Begitu juga dengan cara aplikasinya harus tepat dan bersih agar hasilnya rapi. 

Memudahkan Anda menemukan lem kayu yang tepat, berikut ini deretan tips memilih dan aplikasinya. Simak hingga akhir agar Anda menemukan jenis lem yang sesuai. 

6 Tips memilih lem untuk sambungan kayu yang tepat 

Ada begitu banyak jenis lem kayu di pasaran, mulai dari lem PVA, lem epoxy, hingga lem polyurethane. Mana yang bagus untuk proyek Anda, pilih dengan mengikuti tips berikut: 

1. Sesuaikan dengan jenis kayu keras atau lunak 

Kayu keras seperti jati, mahoni, atau oak memiliki pori-pori yang rapat sehingga membutuhkan lem dengan daya rekat tinggi dan sedikit lebih kental. Lem yang terlalu encer tidak akan menempel optimal, sehingga sambungan mudah lepas. 

Sebaliknya, kayu lunak seperti pinus atau merantai lebih mudah menyerap lem, sehingga lem encer atau cepat meresap bisa bekerja lebih efektif. Berikut tips untuk menyesuaikan lem dengan jenis kayu: 

  • Kayu keras, gunakan lem PVA berkualitas tinggi atau epoksi. 
  • Kayu lunak, gunakan lem PVA standar. 

2. Pertimbangkan kondisi penempatan kayu nantinya 

Furniture atau kerajinan kayu yang ditempatkan di area lembap, misalnya dapur atau kamar mandi membutuhkan lem tahan air. Lem PVA biasa cocok untuk furniture indoor yang tidak sering terkena air, sedangkan lem epoksi lebih tahan air. 

Selain itu, faktor suhu ruangan tempat aplikasi lem pada furniture juga mempengaruhi daya rekat, seperti: 

  • Suhu terlalu dingin akan membuat lem sulit mengering. 
  • Suhu terlalu panas membuat lem cepat kering sehingga sambungan tidak optimal. 

3. Memeriksa waktu pengeringan cepat atau lambat

Lem dengan waktu pengeringan cepat sangat berguna untuk proyek skala kecil atau sambungan yang mudah dijepit. Anda bisa bekerja lebih cepat tanpa menunggu terlalu lama. 

Namun, lem cepat kering kurang fleksibel untuk penyesuaian posisi, sehingga lebih cocok jika Anda sudah berpengalaman. Di sisi lain, lem dengan waktu kering lambat membuat Anda lebih leluasa menyesuaikan posisi kayu untuk memastikan sambungan presisi. 

Lem yang keringnya lebih lama sangat cocok jika Anda membuat sambungan seperti dovetail atau mortise-tenon, yang mana kesalahan posisi bisa merusak estetika furniture. 

Baca Juga: Ini Perbedaan Lem Kayu untuk Konstruksi dan Laminasi, Jangan Salah!

4. Cek kekuatan ikatan untuk beban ringan atau berat

Saat memilih lem kayu, Anda harus mengetahui kekuatan ikatannya dalam menahan beban ringan maupun berat. Dengan begitu sambungan kayu akan menjalankan fungsinya dengan aman. 

Berikut ini beberapa pertimbangannya: 

  • Meja makan atau rak berat, Anda bisa menggunakan lem epoksi atau PVA berkualitas yang menawarkan daya rekat tinggi. 
  • Furniture ringan seperti nakas atau dekorasi kerajinan kayu cocok dengan lem PVA standar yang daya ikatnya bagus untuk beban ringan. 

5. Pilih lem yang tidak meninggalkan noda

Estetika sangat penting dalam pembuatan furniture dan kerajinan kayu. Lem yang meninggalkan noda atau mengubah warna kayu bisa merusak tampilan akhir, terutama jika Anda berencana memberi finishing transparan seperti pernis atau stain. 

Dalam memilih lem kayu, Anda bisa memerhatikan beberapa tips berikut: 

  • Gunakan lem bening yang tidak meninggalkan noda untuk proyek finishing natural. 
  • Jika menggunakan lem berwarna putih, segera bersihkan sebelum mulai mengering.

6. Menyesuaikan dengan jenis sambungan kayu 

Jenis sambungan kayu akan memerlukan lem berbeda agar hasil ikatan sempurna dan merekat maksimal. Berikut ini jenis sambungan kayu dan tipe lem yang tepat untuk Anda perhatikan: 

  • Sambungan dovetail: memerlukan lem yang keringnya lambat agar bisa menyesuaikan posisi dengan mudah. 
  • Sambungan mortise tenon: memerlukan lem kental dengan daya rekat yang sangat tinggi. 
  • Sambungan butt joint: memerlukan lem standar untuk menciptakan sambungan kuat. 

Tips mengaplikasikan lem untuk sambungan agar kuat

Meskipun sudah menggunakan jenis lem berkualitas dan tepat, cara aplikasi juga aman memengaruhi tingkat kekuatan sambungan. Berikut ini tips aplikasi paling penting yang dapat Anda perhatikan: 

1. Mempersiapkan permukaan kayu dengan tepat

Pastikan permukaan kayu yang akan disambung bersih, kering, dan halus sebelum pengeleman. Permukaan yang rata dan bebas debu atau minyak meningkatkan kemampuan kontak lem dengan kayu sehingga daya rekatnya optimal. 

Anda bisa mengamplas permukaannya agar lebih halus kemudian membersihkan debunya dengan kain, sehingga lem menempel lebih baik. Terutama jika Anda ingin menyambung kayu dekoratif yang terlihat dari dekat. 

2. Manfaatkan clamp dengan benar 

Gunakan clamp atau penjepit untuk menahan kayu tetap pada posisi yang tepat saat sebelum lem mengering. Beberapa hal yang dapat Anda perhatikan dalam menggunakan clamp antara lain: 

  • Jangan terlalu keras, karena kayu bisa penyok atau rusak. 
  • Jangan terlalu longgar, karena sambungan bisa tidak rata atau lemah. 

Clamp memastikan sambungan presisi dan meresap merata di seluruh permukaan kontak. Oleh karena itu, sering menggunakan clamp akan melatih kepekaan Anda dalam menciptakan tekanan yang sesuai. 

3. Membersihkan sisa lem dengan cepat

Segera bersihkan lem yang keluar dari sambungan kayu menggunakan kain lembap sebelum mengering. Baik itu ketika Anda menggunakan lem kayu bening atau putih, sehingga mampu menjaga tampilan furniture tetap rapi dan memudahkan proses finishing. 

Sebagai tambahan, Anda bisa membersihkan lem yang keluar dengan spatula atau tisu basah jika areanya sulit dijangkau. Jangan biarkan lem tersebut terlalu lama, karena dapat merusak finishing dan sulit dibersihkan. 

4. Mengecek kekuatan sambungan sebelum finishing 

Sebelum lanjut ke tahap finishing, pastikan sambungan sudah benar-benar kering dan kuat. Anda bisa mencoba untuk menariknya atau menekan secara ringan untuk memastikan lem sudah menempel dengan sempurna. 

Langkah ini penting untuk mencegah kerusakan saat proses finishing, seperti pengamplasan atau pengecatan. Selain itu juga memastikan bahwa furniture bisa digunakan dengan aman dan tahan lama. 

Memilih dan mengaplikasikan lem untuk sambungan kayu adalah kunci menghasilkan furniture dan kerajinan kayu yang kokoh, rapi, dan tahan lama. Jika Anda mencari produk yang mampu memenuhi semua kebutuhan proyek kayu, Crossbond X3 bisa menjadi jawabannya. 

Lem yang terbuat dari bahan PVAc modifier ini tidak meninggalkan bekas, cepat kering, dan mampu menciptakan ikatan kuat antar sambungan. Ditambah lagi ketahanannya akan air, panas, hingga solvent membuatnya lebih unggul. 

Ciptakan sambungan kayu untuk segala macam proyek kayu Anda dengan Crossbond X3. Anda bisa mendapatkan produknya dengan klik banner di bawah ini sekarang juga!

tanya cs bio
Hotline dan Konsultasi