Bioindustries

Blog

Kenali Perbedaan Pernis dan Plitur sebelum Mengecat Kayu di Rumah

Mengecat kayu di rumah tidak hanya terbatas pada furnitur, tapi juga tiang kayu, kusen, hingga plafon ekspos. Dalam proses tersebut, pernis dan plitur tentu sering menjadi pilihan Anda. Tapi, tahukah Anda apa perbedaan pernis dan plitur?

Banyak orang langsung membeli pernis atau plitur tanpa memahami karakteristik keduanya. Padahal, keduanya memiliki fungsi serta hasil akhir yang berbeda. Tanpa pengetahuan yang memadai, Anda bisa saja salah pilih dan mendapatkan hasil yang tidak sesuai harapan, baik dari sisi estetika maupun daya tahannya.

Pernis maupun plitur bukan sekadar “cat” untuk kayu. Keduanya berperan penting dalam menjaga keindahan tekstur alami kayu sekaligus memperpanjang umur material. Oleh karena itu, memahami perbedaan mendasar antara keduanya menjadi langkah awal yang penting sebelum memulai pengecatan kayu di rumah.

Nah, supaya Anda tidak salah pilih lagi sebaiknya kenali yuk perbedaannya secara mendalam!

Apa itu pernis? 

Pernis adalah bahan finishing transparan yang sering digunakan untuk melapisi permukaan kayu, memberikan kilau indah dan melindungi dari kerusakan fisk atau bahan kimia. 

Istilah ‘varnish’ berasal dari kata Latin ‘vernix’ yang artinya resin berbau, dan dikenal sejak zaman kuno di India, Cina, Jepang, dan Korea. Resin ini diambil dari getah pinus dan dicampur bahan pelarut untuk menciptakan lapisan film keras. 

Pernis modern umumnya terdiri dari resin sintetis atau alami, drying oil, atau pelarut seperti thinner (untuk solvent based) atau air (untuk water based). Pernis solvent based menghasilkan tampilan glossy atau semi-gloss yang tahan lama, sedangkan pernis water based lebih cepat kering, tidak berbau, dan ramah lingkungan. 

Apa itu plitur? 

Plitur atau politur adalah cat finishing transparan yang berfungsi memberi warna natural, kilau, dan menjaga warna secara merata pada permukaan kayu. Ada dua jenis plitur, yaitu terbuat dari oker (tanah liat yang teroksidasi) dan shellac (getah alami). 

Berbeda dengan pernis yang bisa langsung digunakan, plitur tidak memiliki pelarut bawaan. Plitur harus dicampur dengan pelarut seperti spiritus atau thinner sebelum diaplikasikan. 

Kandungan pigmen di dalamnya membuat plitur akan memberikan warna tambahan pada kayu, sehingga tampilan akhirnya akan sedikit berubah. Tapi, warna akan tetap mempertahankan serat dan kesan alaminya. 

Baca Juga: Perhatikan 7 Hal ini Sebelum Membeli Cat Pernis Kuas

Perbedaan pernis dan plitur dari berbagai faktor 

Untuk mengetahui lebih dalam pernis dan plitur, ada beberapa faktor pembeda yang bisa diperhatikan. Baik dari segi warna hingga pemakaiannya, berikut perbedaannya secara lengkap:

1. Warna 

Pernis bersifat transparan dan tidak mengubah warna asli kayu. Tampilan serat alami kayu akan tetap terjaga estetikanya, sehingga Anda akan mendapatkan kesan natural layaknya kayu tanpa finishing. 

Plitur memberikan warna dari pigmen alami yang muncul. Biasanya, warnanya kuning, coklat keemasan, yang dapat mengubah tampilan kayu cukup signifikan. Karena warnanya alami, maka hasilnya akan berbeda-beda pada setiap jenis kayu.  

2. Daya tahan 

Pernis membentuk lapisan film keras yang kuat, tahan terhadap cuaca, air, bahan kimia, serta serangga. Sangat cocok jika Anda ingin mengecat untuk furniture atau kayu indoor maupun outdoor. 

Plitur hanya memberikan kilau dan warna, sehingga kurang efektif menjaga kekuatan kayu dalam jangka panjang. Lebih aman untuk menggunakannya kayu kayu indoor seperti furniture di kamar, plafon interior, dan sejenisnya. 

3. Hasil akhir

Pernis memiliki tampilan akhir semi gloss, dengan permukaan yang halus dan juga mengkilap membuatnya tampil lebih mewah. Sangat pas jika Anda ingin menampilkan kesan baru pada kayu dan mudah untuk dibersihkan. 

Plitur menciptakan kilau ringan pada kayu, sekilas Anda akan melihat kesan matte. Namun, dengan sentuhan warna alaminya dapat memperkaya visual kayu menjadi lebih estetik. 

4. Cara aplikasi

Dari segi pemakaian, pernis bersifat siap pakai. Anda bisa mengaplikasikannya langsung atau dengan bahan pelarut menggunakan kuas atau alat semprot tanpa bahan campuran lagi. Hal inilah yang membuat pemakaiannya jadi lebih praktis bahkan untuk DIY. 

Plitur memerlukan bahan campuran berupa thinner atau spiritus untuk melarutkannya, karena bentuknya berupa lempengan tipis yang kering. Jumlah takarannya tidak ada yang pasti, sehingga perlu pengalaman untuk mendapatkan warna dan larutan yang pas. 

5. Cocok untuk pemakaian 

Idealnya, pernis memberikan hasil yang bagus untuk kayu dengan serat indah dan ingin ditampilkan estetikanya. Misalnya saja pintu kayu sonokeling atau merbau yang eksotis. Bagus juga untuk furniture seperti meja kursi dari kayu solid. 

Plitur lebih sesuai untuk kayu yang tampilan awalnya kurang merata atau ingin diberikan warna tertentu serta efek vintage maupun klasik. Dengan tambahan warna alaminya, furniture akan tampak lebih mewah dan unik. 

Tips memilih yang cocok untuk kebutuhan Anda 

Dalam memutuskan antara pernis atau plitur, ada beberapa faktor penting yang sebaiknya Anda pertimbangkan agar hasilnya sesuai dengan kebutuhan serta ekspektasi:

1. Jenis kayu dan fungsinya 

Jika kayu memiliki serat alami yang menawan, seperti jati, mahoni, atau sungkai, maka pernis adalah pilihan tepat untuk menonjolkan keindahan sekaligus melindungi secara efektif. 

2. Lokasi pemasangan

Untuk furniture di luar rumah atau area dengan paparan cuaca, pernis lebih unggul dari segi ketahanan. Pernis water based cocok untuk indoor maupun outdoor karena selain daya tahannya, juga tidak berbau seperti plitur. 

3. Estetika yang diinginkan

Jika Anda menginginkan tampilan kayu natural dan modern, pilih pernis untuk tampilan kilau bersih tanpa menambahkan warna. Namun, jika ingin nuansa klasik atau warna hangat, maka plitur yang berpigmen bisa memberikan kesan vintage dan hangat. 

4. Ketersediaan bahan dan alat 

Pernis termasuk siap pakai dan mudah diaplikasikan dengan kuas atau spray, sehingga membuatnya cocok untuk finishing praktis yang cepat. Sedangkan plitur membutuhkan pelarut tambahan dan keterampilan melarutkan dengan tepat. 

Kesalahan umum saat menggunakan pernis atau plitur

Saat proses finishing kayu, ada beberapa kesalahan yang sering terjadi, baik saat menggunakan pernis maupun plitur, yang justru bisa merusak hasil akhir meskipun bahan yang dipilih sudah tepat. 

1. Aplikasi terlalu tebal atau tipis 

Mengoles pernis atau plitur terlalu tebal dapat menyebabkan retak, gelembung, atau pengeringan yang tidak rata. Sebaliknya, lapisan terlalu tipis membuat perlindungan minim dan penampilan kurang optimal. 

2. Tidak menyiapkan permukaan kayu dengan benar 

Permukaan kayu yang belum halus atau masih memiliki debu akan menyebabkan hasil finishing kasar, brush mark, atau lapisan tidak menempel dengan sempurna. Pengamplasan searah serat hingga halus sebelum aplikasi sangat krusial. 

3. Campuran bahan tidak sesuai

Plitur yang dicampur terlalu encer atau terlalu pekat bisa menghasilkan warna tidak rata dan daya tahan berkurang. Sementara pernis memerlukan ventilasi yang baik untuk proses pengeringan berjalan lebih cepat dan rapi. 

Memahami perbedaan pernis dan plitur secara menyeluruh memberikan kemudahan bagi Anda untuk memilih salah satunya. Dari banyak produk, pernis water based seperti Biovarnish yang juga efektif menggantikan plitur bisa jadi solusi Anda. 

Anda bisa mendapatkan hasil transparan dengan Biovarnish Clear Coat maupun warna layaknya plitur dengan Biovarnish Wood Stain. Apalagi dengan bahan pelarut air, Biovarnish menjadi pernis ramah lingkungan yang mampu memberikan lapisan film kuat yang melindungi. 

Masih bingung harus pilih produk mana? Hubungi tim bio sekarang juga dengan klik banner di bawah ini untuk mulai diskusi!

tanya cs bio
Hotline dan Konsultasi