Cat kayu sulit menempel biasanya disebabkan oleh permukaan kotor, terlalu halus, hingga teknik aplikasi yang salah. Dengan persiapan tepat, pemakaian base coat yang sesuai, hingga pengaturan teknik aplikasi tepat, finishing akan jauh lebih kuat.
Banyak pengrajin sering menghadapi cat kayu tidak menempel atau hasilnya mengelupas setelah kering. Baik itu saat finishing furniture kayu yang baru atau proyek refinishing masalah ini sering terjadi.
Tampilan cat akan seperti mengelupas, atau pinggiran terangkat, bahkan cat tampak mengambang, tidak menyatu dengan kayu. Masalah ini tidak hanya mengganggu visual, tapi juga menurunkan kualitas produk Anda.
Melalui artikel ini, Anda akan memahami hal apa yang menyebabkan cat tidak menempel hingga solusinya. Anda juga dapat mengikuti langkah pencegahan yang tepat dari pemilihan bahan finishing hingga teknik pengecatan yang tepat.
Penyebab cat kayu sulit menempel
Ada beberapa penyebab yang membuat coating tidak menempel pada kayu, antara lain:
1. Kontaminasi permukaan kayu
Penyebab paling umum dari kegagalan adhesi cat kayu adalah kontaminasi pada permukaan kayu. Kayu bisa mengandung debu, minyak bekas cap tangan, lem sisa pekerjaan sebelumnya, wax, atau resin alami dari kayu.
Kontaminan ini bertindak sebagai penghalang, membuat cat menempel pada lapisan kotoran, bukan permukaan kayu. Akibatnya, lapisan cat mudah terangkat hanya dengan goresan ringan atau saat diberi tekanan.
Pada kayu dengan pori besar seperti pinus, getah juga sering muncul kembali dan mengganggu penempelan cat bila tidak dibersihkan terlebih dahulu. Masalah ini sering muncul ketika ruang kerja Anda penuh debu.
2. Permukaan kayu yang terlalu halus
Bagi sebagian pengrajin, permukaan yang halus dianggap ideal. Padahal, permukaan yang terlalu halus dapat membuat cat justru sulit menempel. Hal ini karena adhesi cat memerlukan tekstur mikro pada kayu agar cat dapat menempel.
Kayu yang diproses di pabrik juga sering memiliki permukaan licin atau mill glaze, yaitu lapisan kilap tipis karena gesekan pisau mesin. Pada kayu yang pernah dilapisi pernis atau cat mengilap sebelumnya, permukaan ini membuat cat tidak dapat meresap.
Jika lapisan pertama cat saja tidak meresap, maka lapisan berikutnya pun akan sangat mudah mengelupas.
3. Kelembapan kayu yang tinggi
Kadar air kayu sangat memengaruhi hasil pengecatan. Kayu yang masih basah akan menghalangi ikatan antara cat dan substrat, serta membuat cat mengering lebih lama.
Beberapa dampak yang akan terjadi adalah cat terlihat tidak rata, permukaan cat tampak lengket, dan mudah retak ketika kayu mengembang dan menyusut. Idealnya, kayu memiliki kadar air 12-15% untuk segala macam proyek.
Jika Anda mendapati kayu yang lembap akibat penyimpanan, sebaiknya jemur kayu terlebih dahulu sebelum mengolah atau finishing.
4. Ketidakcocokkan bahan cat
Setiap cat memiliki karakteristik kimia yang berbeda, sehingga tidak semua cat cocok digunakan di atas primer atau lapisan sebelumnya. Contohnya, cat berbasis air diaplikasikan di atas lapisan cat berminyak tanpa sanding sealer.
Ketidakcocokkan bahan cat ini akan menyebabkan cat gagal menempel, muncul retak rambut, atau mengelupas setelah mengering. Itu sebabnya, jenis cat yang digunakan antar lapisan harus sesuai dan kompatibel.
5. Teknik aplikasi salah dan kondisi lingkungan buruk
Bahkan ketika bahan sudah sesuai, teknik aplikasi yang salah tetap dapat membuat cat gagal menempel. Beberapa kesalahan yang sering terjadi antara lain:
Aplikasi lapisan cat yang terlalu tebal.
- Tidak menunggu lapisan cat sebelumnya mengering.
- Tidak melakukan scuff atau sanding antar lapisan.
- Mengecat dalam ruangan yang terlalu lembap atau dingin.
- Menggunakan kuas atau roller yang tidak sesuai dengan jenis cat.
Kondisi lingkungan yang buruk seperti kelembapan tinggi, banyak debu, atau ventilasi kurang juga bisa merusak hasil akhirnya.
Langkah preventif cat sulit menempel step by step
Menghindari masalah cat tidak menempel, ada beberapa hal preventif yang bisa Anda lakukan agar tidak menghabiskan waktu dan biaya untuk perbaikan. Berikut ini step by step finishing untuk memastikan cat menempel:
1. Pemeriksaan awal
Sebelum mulai mengecat, lakukan pemeriksaan cepat pada kayu. Beberapa checklist yang bisa Anda cek adalah:
- Periksa kelembapan kayu: Jika memiliki moisture meter, ukur kadar air, tapi jika tidak Anda bisa mengamati tanda-tanda kayu basah, seperti bau lembap dan permukaannya dingin.
- Identifikasi kontaminasi: Lihat apakah ada noda minyak, bekas lem, bagian mengilap, dan sisa finishing lama.
- Cek kondisi permukaan: Terlalu halus? Adakah mill glaze? Adakah bagian retak atau berlubang yang harus diperbaiki?
- Tentukan jenis cat yang akan digunakan: Apakah cat berbasis air, minyak, atau lacquer yang akan Anda gunakan? Sesuaikan dengan base coat yang akan Anda pakai.
Baca Juga: Mengenal Proses Kiln Drying Kayu sebagai Persiapan Bahan Baku Furniture Berkualitas
2. Persiapan permukaan kayu
Langkah ini adalah fondasi utama keberhasilan pengecatan. Ada beberapa tahapan yang dapat Anda ikuti, seperti:
Pembersihan
Mulailah dengan membersihkan permukaan kayu:
- Vakum debu
- Lap dengan kain microfiber
- Jika ada minyak/ lem, gunakan degreaser atau denatured alcohol
- Untuk sisa wax atau polish, gunakan wax remover
Sanding/ Pengamplasan
Amplas permukaan dengan grit yang sesuai:
- Untuk kayu mentah, mulailah dari grit 120 hingga 180/ 220
- Untuk lapisan lama, pilih grit 180 – 220
- Untuk antar lapisan cat cukup grit 320 – 400
3. Pilih base coat yang tepat
Base coat bekerja sebagai jembatan antara permukaan kayu dan cat. Untuk finishing natural, Anda bisa menggunakan base coat berupa sanding sealer, sedangkan cat duco manfaatkan cat primer.
Perhatikan juga jenis pelarut dan sanding sealer, jika menggunakan cat water based maka pilih juga base coat dengan pelarut yang sama. Aplikasi base coat pun cukup tipis saja dan merata dan pastikan waktu keringnya sesuai rekomendasi.
4. Teknik pengecatan yang tepat
Bagaimana cara Anda mengaplikasikan cat memegang peran besar dalam memastikan cat menempel dengan optimal. Beberapa teknik aplikasi yang bisa Anda perhatikan antara lain:
- Aplikasikan cat dalam lapisan tipis: Lapisan tebal hanya akan membuat cat sulit kering, rentan retak, mudah mengelupas, sehingga lapisan tipis akan lebih kuat.
- Ikuti waktu pengeringan yang sesuai: Setiap cat memiliki waktu kering berbeda, sebaiknya jangan terburu-buru dan ikuti anjuran pakai pada kemasan.
- Sanding ringan antar lapisan: Amplas permukaan cat yang sudah mengering dengan grit 320 – 400 untuk memberikan persiapan pada lapisan berikutnya.
- Gunakan alat yang sesuai: Anda bisa menggunakan kuas sintetis untuk cat berbasis air, kuas bulu alami untuk cat berbasis minyak, roller untuk hasil halus, atau spray gun untuk hasil profesional.
- Kontrol kondisi lingkungan: Ciptakan suhu ruang 18-30 derajat Celcius, kelembapan tidak terlalu tinggi, ventilasi cukup, dan area kerja bebas debu.
Dalam menghindari cat kayu sulit menempel, persiapan adalah tahapan yang paling penting. Anda bisa mempersiapkan jenis cat kayu yang tepat seperti Biovarnish series yang lengkap dari base coat hingga clear coat.
Biovarnish akan menghasilkan finishing menempel dengan kuat dan tahan lama. Ditambah lagi cara aplikasinya sangat mudah dan ringan baik dengan kuas hingga spray gun.
Ingin mendapatkan hasil finishing halus dan menempel kuat? Dapatkan Biovarnish dengan klik banner di bawah ini. Anda juga bisa konsultasi bersama tim Bio untuk mendapatkan saran produk terbaik dan cara aplikasinya.

