Ingin hasil finishing furniture terlihat rapi dan tahan lama? Banyak pengrajin punya kebiasaan mengamplas berulang kali agar permukaan kayu tetap halus. Padahal, ada cara menjaga permukaan furniture tetap halus tanpa amplas berulang yang lebih efektif.
Kebanyakan pengrajin sering melakukan amplas berulang saat finishing karena merasa permukaan kayu kurang merata atau muncul gelembung dari coating. Masalah-masalah seperti inilah yang akan menciptakan furniture justru tidak rapi.
Bukan hanya itu, dengan permukaan yang bertekstur, risiko coating tidak menutup sempurna akan mempengaruhi perlindungan furniture. Inilah yang jadi penyebab kelembapan menyerap kayu dengan cepat dan menimbulkan jamur serta mengundang rayap.
Demi bisa melakukan finishing dengan tepat, banyak faktor yang memengaruhi bukan hanya pengamplasan saja. Anda yang ingin tahu rahasianya bisa simak informasi dalam artikel ini.
Kekurangan melakukan amplas berulang saat finishing
Pengamplasan sangat penting saat finishing, tapi tidak harus dilakukan berulang kali. Jika berulang, maka ada risiko yang akan muncul seperti:
1. Memboroskan waktu dan tenaga
Proses mengamplas yang dilakukan terlalu sering akan memakan waktu lebih lama dan tenaga ekstra. Bukan mempercepat hasil finishing, justru pekerjaan bisa menjadi kurang efisien.
Bagi Anda pemilik bisnis, finishing yang terlalu lama dan boros tenaga tentu menjadi beban dalam produksi. Oleh karena itu, menerapkan teknik finishing yang efisien menjadi kunci penting.
2. Risiko permukaan coating semakin tipis
Setiap kali menggagalkan pengamplasan berulang, lapisan coating atau finishing furniture akan ikut terkikis. Jika terlalu sering, lapisan pelindung bisa menipis bahkan hilang, sehingga mengurangi daya tahan dan perlindungan terhadap goresan maupun kelembapan.
Risiko daya tutup cat pun berkurang, sehingga Anda harus mengaplikasikan lebih banyak coating. Anda pun harus bersiap untuk menggunakan lebih banyak bahan cat dalam finishing.
3. Hasil finishing bisa terlihat belang
Amplas berulang yang tidak merata dapat menyebabkan permukaan terlihat belang atau tidak konsisten. Ada bagian yang terlalu tipis dan ada yang masih tebal, sehingga hasil akhir finishing kehilangan kesan halus dan rata yang seharusnya didapatkan.
Dengan tampilan belang, furniture akan memiliki nilai jual yang rendah dan mempengaruhi citra bisnis Anda.
7 Cara menjaga permukaan furniture tetap halus tanpa amplas berulang
Setiap lapisan coating memang perlu di amplas untuk menghaluskan permukaan sebelum aplikasi lapisan selanjutnya. Namun, untuk menyempurnakan hasil pengecatan tidak hanya bertumpu pada pengamplasan, tapi juga beberapa cara berikut:
1. Persiapan permukaan furniture dengan tepat
Sebelum proses finishing, tahap persiapan permukaan menjadi kunci utamanya. Permukaan kayu perlu dipastikan rata, bebas dari debu, minyak, atau sisa kotoran yang menempel.
Membersihkan dan meratakan area sejak awal akan mengurangi potensi cacat yang memerlukan amplas berulang di kemudian hari. Dengan begitu, lapisan finishing bisa menempel lebih baik dan memberikan hasil yang halus.
Yang termasuk persiapan awal juga adalah menutup retakan kecil atau lubang menggunakan dempul. Langkah ini penting untuk membuat tekstur permukaan lebih konsisten ketika menerima coating.
2. Pemilihan bahan finishing berkualitas
Bahan finishing yang berkualitas akan sangat memengaruhi hasil akhir. Cat, pernis, atau coating premium biasanya memiliki tekstur lebih halus, cepat merata, dan minim risiko meninggalkan bekas noda.
Dengan bahan yang tepat, lapisan bisa lebih mudah diaplikasikan sehingga hasil finishing tidak memerlukan pengulangan amplas terlalu sering. Selain itu, bahan berkualitas tinggi juga lebih tahan lama, karena lapisan coating cukup kuat melindungi kayu dari kelembapan, goresan, dan perubahan warna dari sinar uv.
3. Teknik aplikasi spray dengan tekanan rendah
Penggunaan spray gun dengan tekanan rendah membantu menyemprotkan bahan finishing secara merata dan tipis. Teknik ini mencegah timbulnya gelembung udara, tetesan, atau lapisan yang terlalu tebal.
Jika hasil semprotan sudah rata sejak awal, maka kebutuhan amplas ulang akan berkurang drastis. Spray dengan tekanan rendah juga lebih hemat bahan serta waktu yang artinya mempersingkat proses produksi.
Baca Juga: 7 Langkah Teknik Spray Finishing Kayu yang Benar untuk Hasil Halus Maksimal
4. Menambahkan lapisan sanding sealer atau primer
Sanding sealer atau primer berfungsi sebagai lapisan dasar yang menutup pori-pori kayu. Hal ini membuat cat atau coating berikutnya menempel lebih merata dan tidak terserap terlalu dalam ke permukaan kayu.
Akibatnya, finishing bisa lebih halus tanpa harus banyak perbaikan seperti mengamplas. Sanding sealer di sisi lain juga membantu meningkatkan daya rekat coating di atasnya.
Dengan adanya sanding sealer, warna cat bisa lebih tajam dan konsisten, sekaligus mengurangi risiko belang. Anda pun akan mendapat hasil akhir yang maksimal tanpa amplas berulang.
5. Menggunakan clear coat sebagai lapisan terakhir
Clear coat berfungsi sebagai pelindung tambahan yang menjaga permukaan tetap halus. Lapisan transparan ini bisa memberikan hasil akhir mengkilap atau doff sesuai selera, sekaligus melindungi lapisan bawah dari goresan maupun kelembapan.
Dengan adanya perlindungan ekstra, hasil finishing akan lebih awet. Clear coat juga akan meningkatkan estetika furniture, permukaannya bisa tampil lebih elegan, halus, serta profesional.
6. Mengontrol lingkungan saat finishing
Lingkungan tempat Anda melakukan finishing berpengaruh besar pada hasil akhirnya. Jika ruangan terlalu berdebu, lembap, atau panas, maka permukaan cat bisa rusak, berbintik, atau tidak mengering sempurna.
Untuk itulah, sangat penting bagi Anda memastikan ruangan finishing dalam kondisi bersih, kering, dan memiliki udara yang baik. Suhu dan kelembapan yang terkontrol akan membuat lapisan finishing mengering dengan sempurna.
7. Perawatan Rutin setelah Finishing
Setelah proses finishing selesa, langkah untuk menjaga permukaan furniture tetap halus adalah dengan perawatan rutin. Membersihkan permukaan menggunakan kain yang lembut dan kering bisa mencegah penumpukan debu dan kotoran.
Anda juga perlu memolesnya setiap 1 bulan sekali dengan bahan poles seperti Biopolish Beeswax. Pemolesan ini penting untuk menjaga kilap sekaligus menambah perlindungan furniture, khususnya jika Anda memamerkannya di showroom.
Kesalahan yang harus dihindari agar permukaan finishing tetap halus
Selain menghindari pengamplasan berulang, demi mencapai finishing halus Anda perlu menghindari kesalahan berikut:
1. Mengaplikasikan Coating terlalu Tebal
Menyemprotkan cat dalam lapisan yang tebal sekaligus justru membuatnya sulit merata dan menimbulkan gelembung. Hasil pengamplasan bahkan bisa saja tidak rata dan membuat warna belang.
2. Tidak Memberikan Jeda Pengeringan Coating yang Cukup
Banyak yang terburu-buru melapisi cat berikutnya, tanpa menunggu lapisan sebelumnya kering dengan benar. Akibatnya, lapisan bawah yang masih lembap bercampur dengan lapisan baru yang membuat hasilnya bergelombang atau belang.
3. Mengabaikan Kebersihan Alat Finishing
Alat seperti spray gun, kuas, atau roller bisa meninggalkan noda, serat, atau gumpalan cat kering pada permukaan finishing. Sering kali masalah ini dianggap sepele padahal dampaknya sangat merusak hasil akhir.
Cara menjaga permukaan furniture tetap halus tanpa amplas berulang tergantung dengan langkah dan teknik yang akan Anda terapkan. Pastikan untuk selalu menggunakan alat yang bersih, persiapan tepat, dan pemilihan bahan finishing berkualitas.
Ingin hasil finishing halus dan rapi? Mulai dengan menggunakan produk cat water based dari Bioindustries. Baik pernis hingga cat duco tersedia lengkap yang bisa Anda dapatkan sekarang juga melalui klik banner di bawah ini.