Teter kayu sering menjadi musuh tersembunyi bagi pengrajin furniture. Serangga kecil ini dapat merusak kayu dari dalam tanpa terlihat jelas pada awalnya, sehingga perlu pencegahan yang efektif.
Menjaga kualitas bahan baku kayu adalah kunci untuk menghasilkan furniture yang tahan lama dan bernilai tinggi. Salah satu ancaman terbesar bagi pengrajin adalah teter, hama yang bisa menghancurkan kayu dari dalam.
Dalam artikel ini, Anda dapat mempelajari ciri-ciri teter, perbedaan dengan rayap, serta cara mencegah serangan sejak awal.
Apa itu teter kayu dan cirinya
Teter adalah salah satu jenis hama kayu yang sering menjadi masalah serius bagi pengrajin dan pemilik furniture. Serangga ini dikenal mampu menembus kayu dan merusak struktur kayu dari dalam, yang kadang sulit terdeteksi pada tahap awal.
Serangan teter dapat mengurangi kekuatan kayu, merusak tampilan estetika furniture, dan menurunkan nilai jual produk kerajinan kayu. Mereka biasanya hidup dalam kayu yang sudah agak tua atau kayu yang tersimpan di tempat lembap.
Teter lebih aktif pada kondisi kayu yang memiliki kadar air cukup tinggi, sehingga Anda perlu memahami kondisi penyimpanan kayu agar hama ini tidak berkembang biak. Kehadirannya ditandai dengan lubang kecil pada permukaan kayu dan serbuk halus yang jatuh di sekitar kayu.
Selain itu, teter memiliki siklus hidup yang mirip dengan serangga kayu lain seperti rayap, yaitu telur → larva → pupa → dewasa. Tahap larva adalah fase paling merusak karena larva akan menggerek kayu untuk makan dan berkembang.
Perbedaan teter dengan rayap
Banyak pengrajin yang masih sering salah menganggap teter adalah rayap maupun sebaliknya. Padahal, meskipun sama-sama serangga perusak kayu, keduanya sangatlah berbeda. Perhatikan perbedaananya berikut:
1. Sifat gerek kayu
Teter umumnya menggerek kayu dari dalam ke luar. Aktivitas larva menghasilkan lubang kecil di permukaan kayu, serta serbuk halus yang jatuh di sekitarnya. Kerusakan ini sering terlihat pada kayu yang sudah jadi, sehingga Anda dapat mendeteksinya dengan lebih mudah.
Sebaliknya, rayap merusak kayu dari dalam secara diam-diam. Mereka membentuk terowongan internal tanpa meninggalkan serbuk yang jelas, sehingga kayu tampak utuh dari luar, meski sudah rusak di bagian dalam.
2. Ukuran dan bentuk serangga
Teter memiliki tubuh keras dan kecil, serta beberapa jenis dewasa memiliki sayap yang memungkinkan mereka terbang dan menyebar ke kayu lain. Fase larva yang menggerek kayu adalah fase paling merusak.
Sedangkan rayap memiliki tubuh lembut, berwarna pucat, dan hidup secara sosial dalam koloni yang terstruktur, terdiri dari raja, ratu, dan pekerja. Rayap bisa menyerang kayu lebih masif dan sulit dikendalikan dibanding teter.
3. Tanda serangan
Tanda serangan teter biasanya berupa lubang kecil dengan diameter sekitar 1–3 mm pada permukaan kayu, sering disertai serbuk halus yang jatuh di sekitarnya. Lubang ini menandakan aktivitas larva yang menggerek kayu dari dalam.
Sementara rayap jarang meninggalkan lubang yang terlihat. Kayu yang diserang rayap terasa ringan, berongga, atau bahkan terdengar suara “kriuk” saat diketuk. Jejak terowongan rayap juga kadang berupa tanah atau lendir yang menempel di permukaan kayu.
4. Siklus hidup dan kerusakan
Siklus hidup teter terdiri dari telur → larva → pupa → dewasa. Fase larva adalah yang paling merusak karena larva aktif menggerek kayu untuk makan dan tumbuh. Kerusakan teter biasanya lokal pada bagian kayu tertentu.
Rayap, memiliki siklus hidup sosial dan cenderung merusak kayu secara luas dan sistematis. Perkembangan rayap dapat menyebar ke beberapa bagian furniture atau bangunan, sehingga pengendalian hama menjadi lebih kompleks.
5. Cara penyebaran
Teter biasanya terbatas pada kayu yang sudah terinfeksi. Teter dewasa bisa terbang ke kayu lain, tetapi penyebarannya lebih lambat dibanding rayap. Rayap mudah menyebar melalui tanah, kayu lembap, atau struktur bangunan, sehingga perkembangannya bisa cepat meluas dan lebih sulit dikendalikan.
Perbedaan ini membuat Anda harus menerapkan strategi pencegahan yang berbeda untuk masing-masing hama agar furniture tetap terlindungi.
Baca Juga: Pencegahan Rayap pada Furnitur Kayu dan Pondasi Rumah Anda
Cara mencegah teter pada furniture kayu
Teter menjadi serangga perusak kayu yang harus dicegah untuk menjaga produk kayu memiliki struktur kuat dan tampil rapi. Beberapa pencegahan berikut bisa mulai Anda terapkan:
1. Penyimpanan kayu yang tepat
Penyimpanan kayu yang benar adalah langkah pertama untuk mencegah serangan teter. Kayu sebaiknya disimpan di tempat kering dengan sirkulasi udara yang baik untuk mengurangi kelembapan, karena kondisi lembap sangat mendukung pertumbuhan teter.
Hindari menumpuk kayu langsung di lantai atau di sudut yang gelap dan lembap. Penggunaan rak kayu atau palet untuk mengangkat kayu dari lantai dapat membantu menjaga kayu tetap kering dan aman dari serangan hama.
2. Pemeriksaan kayu sebelum digunakan
Sebelum diolah menjadi furniture, kayu harus diperiksa dengan teliti untuk mendeteksi tanda-tanda infestasi teter. Cari lubang-lubang kecil, serbuk kayu halus, atau perubahan warna dan tekstur pada kayu.
Jika ditemukan kayu yang sudah terinfeksi, sebaiknya tidak digunakan karena larva teter dapat terus berkembang dan merusak furniture. Pemeriksaan rutin sebelum proses pembuatan membantu Anda menghindari kerugian di kemudian hari.
3. Penggunaan bahan anti hama kayu
Penggunaan bahan anti-hama kayu dapat menjadi langkah pencegahan efektif. Insektisida khusus kayu atau obat anti-teter dapat diaplikasikan pada kayu sebelum dan setelah proses pembuatan furniture.
Beberapa pengrajin juga memanfaatkan bahan alami seperti minyak kayu atau larutan herbal yang menekan pertumbuhan teter. Bisa juga menggunakan Biocide Insecticide yang mengandung Cypermethrin 100Ec yang lebih cepat dan efektif mencegah dan mengusir teter.
Pemilihan bahan yang aman untuk pengrajin dan tidak merusak kualitas kayu sangat penting agar furniture tetap aman digunakan.
4. Perawatan berkala furniture
Perawatan rutin pada furniture kayu dapat mencegah perkembangan teter sebelum menjadi parah. Bersihkan debu dan serbuk kayu secara teratur, serta periksa permukaan kayu untuk lubang-lubang baru atau perubahan tekstur.
Jika menemukan tanda-tanda awal serangan teter, segera lakukan tindakan pencegahan, seperti pengaplikasian obat serangga atau perbaikan pada bagian kayu yang terinfeksi. Perawatan berkala menjaga furniture tetap awet dan menjaga reputasi Anda dalam menghasilkan produk berkualitas.
5. Pengeringan kayu yang optimal
Kayu dengan kadar air rendah lebih sulit ditempati teter. Oleh karena itu, pastikan kayu dikeringkan dengan baik sebelum digunakan.
Pengeringan dapat dilakukan secara alami, dengan menjemur kayu di tempat terbuka yang teduh dan berventilasi baik, atau menggunakan kiln drying kayu.
Kayu yang kering tidak hanya lebih tahan terhadap teter, tetapi juga lebih stabil dan mudah diolah menjadi furniture berkualitas.
Teter kayu bukanlah serangga yang dapat dianggap remeh. Anda perlu mengatasinya dengan tepat, sehingga produk kayu aman. Salah satu cara efektifnya adalah dengan menggunakan Biocide Insecticide sebelum finishing kayu.
Biocide Insecticide efektif mengusir dan mencegah teter hanya dengan melarutkannya dengan air. Anda dapat menguaskan, menyemprot, maupun merendam kayu agar obat meresap dan menjaga kayu dari dalam.
Segera dapatkan Biocide Insecticide dengan klik banner di bawah ini agar produk kayu nantinya aman terlindungi bebas teter!

