Bagi banyak pelaku industri kayu terutama furniture, membidik pasar high ends Eropa terasa seperti jackpot. Dengan nilai jual yang tinggi, keuntungan pun bisa berlipat ganda. Namun, jangan berbangga dulu karena Anda harus bisa menghadapi tantangan finishing kayu tropis untuk pasar high-end di Eropa.
Kayu tropis terkenal dengan serat eksotisnya dan daya tahan alami yang menjadi daya tarik pasar high end Eropa. Berbekal material ini, dapat membuat bisnis Anda untuk menembus segmen premium dengan produk furniture yang nilai jualnya lebih tinggi.
Jika ingin mengandalkan material kayu tropis, banyak tantangan yang harus dihadapi agar bisa terus bertahan menyasar segmen ini, mulai dari isu teknis, lingkungan, bahkan tuntutan estetika.
Finishing yang tepat bukan hanya membuat tampilan kayu indah, tetapi juga menentukan daya tahan, kesesuaian dengan regulasi, hingga nilai jualnya. Belum lagi, ekspektasi klien high end biasanya sangat tinggi terhadap tampilan, konsistensi, hingga ketahanan produk.
Demi bisa menghadapi semua tantangan ini, Anda tentu harus mencari tahu kendala dan solusinya ini.
7 Tantangan finishing kayu tropis untuk pasar high-end di Eropa Lengkap dengan solusinya
Produksi ekspor untuk kelas umum saja memiliki banyak tantangan, apalagi jika Anda menyasar kelas high end. Tantangan yang harus Anda hadapi bisa jadi lebih besar dan detail, sehingga finishing tidak boleh dilakukan sembarangan.
Berikut ini ketujuh tantangan serta solusinya yang perlu Anda perhatikan:
Tantangan 1: Regulasi kimia dan lingkungan yang ketat
Pasar Eropa terkenal dengan regulasi lingkungan yang sangat ketat, terutama jika terkait dengan bahan kimia pada finishing. Produk dengan kandungan volatile organic compound (voc) tinggi, logam berat, atau zat berbahaya lainnya berisiko ditolak meskipun kualitas kayunya bagus.
Hal ini sering menjadi hambatan besar bagi pelaku industri ekspor dari negara tropis yang harus Anda perhatikan. Untuk menghadapi tantangan ini, beberapa solusi berikut bisa Anda jadikan pertimbangan:
- Menggunakan cat water based atau UV curing system yang ramah lingkungan.
- Pastikan bahan finishing memenuhi standar REACH dan Ecolabel Eropa.
- Terapkan sistem sertifikasi, misalnya FSC/ PEFC untuk kayu, meskipun bukan finishing tapi tetap mendukung compliance.
Tantangan 2: Kelembapan dan perubahan dimensi kayu tropis
Kayu tropis berasal dari iklim lembab dan hangat, sementara Eropa memiliki iklim dingin dan kering di musim dingin. Perbedaan ini membuat kayu rentan mengalami retak, melengkung, atau mengembang setelah sampai di Eropa.
Belum lagi jika Anda ingin menjual produk furniture outdoor yang akan terkena cuaca ekstrim. Sebagai solusi terbaik yang bisa Anda ambil adalah beberapa langkah berikut:
- Proses kiln drying harus dilakukan secara optimal untuk menstabilkan kadar air kayu.
- Gunakan sealant berbasis polyurethane atau finishing yang memiliki lapisan moisture barrier.
- Lakukan penyimpanan furniture dalam kondisi kelembaban yang terkendali agar finishing bisa kering sempurna sebelum dikirim.
Baca Juga: Regulasi & Persyaratan Ekspor Furniture Kayu ke Eropa yang Wajib Diketahui
Tantangan 3: Warna kayu tropis yang mudah pudar/ oksidasi
Masuk ke tantangan ketiga, ada beberapa jenis kayu yang warnanya mudah pudar. Contohnya kayu merbau dan mahoni yang perubahan warnanya terjadi karena oksidasi atau paparan sinar uv.
Hal ini dapat mengurangi nilai estetika furniture dan dianggap cacat bagi konsumen high end. Bahkan meskipun Anda sudah melakukan finishing dengan tepat, warna ini bisa saja berubah karena kecenderungan kayunya.
Demi menghadapi tantangan ini, beberapa solusi berikut bisa jadi langkah yang perlu Anda ambil:
- Terapkan clear coat dengan formulas UV absorber untuk melindungi warna alami kayu.
- Gunakan pigmented oil atau stain yang berkualitas tinggi untuk menjaga stabilitas warnanya.
- Pilih nano coating modern yang memberikan perlindungan ekstra terhadap sinar matahari.
Tantangan 4: Permukaan kayu yang tidak seragam
Ciri khas lain dari kayu tropis selain tampilannya yang eksotis adalah memiliki pori besar, tekstur tidak rata, dan kombinasi serat yang keras dan lunak. Karakteristik inilah yang bisa menimbulkan efek finishing menjadi belang sehalus apapun Anda mengaplikasikannya.
Bagi pasar premium, warna belang ini memperlihatkan kualitas visual yang buruk. Oleh karena itu, agar bisa mengatasinya Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Gunakan wood filler atau sanding sealer untuk menutupi pori yang terlalu besar sebelum finishing, menyesuaikan hasil akhirnya.
- Anda juga bisa menciptakan multi layer coating dengan pengamplasan bertingkat agar permukaannya menjadi halus dan sempurna.
- Pilih warna stain yang sesuai dengan jenis kayu agar hasilnya pun lebih merata.
Tantangan 5: Ekspektasi hasil high end dari tekstur dan visual
Konsumen kelas atas di Eropa selalu menuntut produk dengan tampilan yang halus, konsisten, dan eksklusif. Kualitas finishing ini sering kali menjadi indikator utama apakah produk dianggap premium atau tidak.
Anda bisa memenuhi ekspektasi mereka dari segi tekstur maupun visual dengan beberapa hal berikut:
- Menerapkan multi step finishing process, yaitu staining – sealing – sanding – clear coat.
- Pastikan untuk menggunakan premium coating seperti cat akrilik water based atau polyurethane yang hasilnya super halus.
- Pastikan selalu menerapkan kontrol kualitas ketat pada setiap tahapan finishing, baik itu pra, produksi, dan yang terpenting menyusun protokol QC yang jelas.
Tantangan 6: Durabilitas finishing terhadap iklim Eropa
Fluktuasi suhu ekstrem, kelembapan yang rendah di musim dingin, serta pemanasan ruangan, membuat finishing mudah pecah, mengelupas, atau kehilangan daya tahannya.
Supaya hasil finishing bisa bertahan lebih lama, Anda bisa mengikuti solusinya berikut:
- Gunakan finishing elastis, seperti acrylic water based yang mampu mengikuti pergerakan bentuk kayu sesuai suhu iklim.
- Terapkan water based deep finishing yang meresap ke dalam serat kayu sehingga lebih tahan terhadap perubahan iklim.
- Biasakan untuk melakukan uji ketahanan, misalnya uji gores, kelembapan, dan juga suhu sebelum mengecat secara massal.
Tantangan 7: Kecepatan dan efisiensi produksi
Finishing tradisional menggunakan kuas membutuhkan banyak waktu dan tenaga kerja, yang kurang efisien untuk kebutuhan ekspor skala besar. Kekurangan ini dapat menghambat produksi dan memenuhi kapasitas ekspor dengan waktu terbatas sekaligus meningkatkan biaya.
Untuk bisa memangkas biaya dan mempercepat waktu produksi tapi hasilnya maksimal, beberapa solusi berikut bisa jadi triknya:
- Menerapkan teknologi spray finishing otomatis untuk hasil yang merata dengan waktu lebih singkat.
- Gunakan UV curing system atau oven pengering coating untuk mempercepat prosesnya.
- Buat standarisasi proses finishing agar lebih efisien dan konsisten dalam setiap proyek yang berbeda.
Semua tantangan finishing kayu tropis untuk pasar high-end di Eropa selalu ada solusi yang bisa Anda ikuti. Kuncinya adalah selalu menerapkan standar yang tepat pada setiap proyek yang akan Anda tangani.
Selain itu, cat water based akan menolong Anda untuk mendapatkan furniture kayu tropis yang terlindungi dan tampil indah. Dengan warna transparannya, keindahan serat kayu akan terlihat eksotis.
Anda bisa mengandalkan Biovarnish Clear Coat yang akan memberikan perlindungan sekaligus keindahan visual. Pernis water based dari Bioindustries ini, juga memiliki formulasi yang aman dan ramah lingkungan, sehingga pas untuk kebutuhan finishing furniture ekspor.
Ingin segera mendapatkan produknya? Yuk, klik banner di bawah ini, Anda bisa membeli Biovarnish Clear Coat langsung atau konsultasi dengan tim bio untuk mendapatkan saran produk cat water based yang tepat!