Di tengah meningkatnya permintaan pasar global, pemilik bisnis furniture harus memiliki sistem manajemen yang dapat menjamin kualitas produknya. Manajemen kualitas produk furniture untuk memenuhi standar ekspor menjadi hal yang sangat penting untuk memenangkan kepercayaan konsumen internasional.
Dengan menerapkan strategi manajemen kualitas yang tepat, Anda tidak hanya akan memenuhi persyaratan teknis, tapi juga menunjukkan komitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan. Setiap detail, mulai dari desain sampai pengujian akhir produk perlu diperhatikan secara seksama.
Pada artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah strategis yang dapat diambil oleh produsen furniture untuk memastikan produk sesuai standar ekspor. Simak sampai akhir untuk mendapatkan insight terbaiknya!
Pentingnya manajemen kualitas produk furniture untuk memenuhi standar ekspor
Hanya furniture berkualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar internasional. Oleh karena itu, Anda perlu mulai menjaga kualitas produk dengan manajemen yang benar.
Kualitas yang konsisten akan menunjukkan bahwa produk Anda memiliki mutu yang seragam, sehingga mampu meningkatkan kepercayaan konsumen global. Dengan begitu, Anda bisa mempertahankan pasar lama maupun memasuki pasar yang baru.
Efisiensi produksi pun akan semakin meningkat, di mana Anda bisa memenuhi kebutuhan pasar tepat waktu sekaligus menurunkan risiko cacat. Tidak ada lagi cacat seperti retak, warna tidak merata, maupun struktur yang tidak kuat.
8 Strategi manajemen kualitas furniture ekspor dari standar hingga pengujian
Bagaimana manajemen kualitas furniture yang selama ini Anda lakukan? Jika belum pernah memasuki pasar ekspor, maka manajemen kualitas bisa jadi perlu ditingkatkan.
Seperti apa manajemen kualitas yang baik? Simak 8 strategi efektifnya berikut:
1. Kenali standar ekspor furniture internasional
Langkah pertama adalah memahami standar dan regulasi ekspor di negara tujuan. Setiap negara menerapkan aturan khusus terkait keamanan, bahan, ukuran hingga proses produksi furniture yang perlu Anda ikuti.
Contohnya, standar ekspor furniture di negara-negara Eropa mengacu pada regulasi produk bebas deforestasi Uni Eropa (EUDR). Termasuk juga REACH, FSC, hingga PEFC untuk memastikan material hingga proses produksinya ramah lingkungan.
Mengenali setiap regulasi dan standar yang berlaku, memudahkan Anda untuk memastikan bahwa furniture yang diproduksi sesuai standar. Dengan begitu, tidak ada lagi hambatan apalagi produk ditolak ketika sampai di negara tujuan.
2. Memenuhi semua sertifikasi dan akreditasi
Selain standar dan regulasi dari negara tujuan, Anda juga wajib memenuhi sertifikasi maupun akreditasi yang menunjukkan produk sudah memenuhi standar kualitas dan keberlanjutan. Tujuannya adalah meraih kepercayaan pasar internasional.
Contohnya, sertifikasi SLVK untuk ekspor furniture kayu yang berfungsi untuk menunjukkan bahwa produk kayu dan bahan bakunya berasal dari sumber legal. Sertifikasi ini juga wajib disertakan saat Anda ingin mengurus dokumen ekspor.
Jadi, pastikan tidak ada sertifikasi maupun akreditasi yang tertinggal selama Anda memproduksi furniture ekspor.
Baca Juga: Persyaratan Fumigasi dan Karantina Kayu untuk Ekspor Furniture: Apa yang Harus Dipenuhi?
3. Menggunakan bahan baku furniture yang berkualitas
Sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku, Anda harus cermat dalam menentukan bahan baku furniture. Terutama furniture berbahan kayu solid, ada regulasi tertentu yang wajib dipenuhi, khususnya soal legalitas sumber dan keberlanjutan.
Kualitas bahan baku pun harus Anda teliti kembali dan pastikan memiliki ketahanan terhadap tekanan dengan baik, tahan lembab hingga perubahan suhu. Bahan baku yang kuat akan memastikan furniture bisa bertahan lama dan membuats konsumen puas.
Selain itu, menyebutkan nama kayu pada saat Anda memasarkan furniture ekspor juga akan menjadi nilai lebih. Konsumen pun akan lebih percaya dengan penawaran Anda, terutama disertai dengan contoh produknya langsung.
4. Mendesain furniture sesuai permintaan pasar ekspor
Tren desain furniture sering berubah, yang mana Anda harus terus menyesuaikan dengan selera pasar. Seperti saat ini, di tahun 2025 furniture dengan desain minimalis berwarna natural lebih banyak diminati kebanyakan pasar Eropa.
Sedangkan tren di pasar Amerika sebagian besar adalah furniture dengan desain yang kokoh dan multifungsi. Menerapkan desain yang sesuai akan membantu untuk meningkatkan daya tarik produk sekaligus meminimalisir penolakan pasar.
5. Mengendalikan kualitas pada setiap tahapan produksi
Kualitas furniture sudah bisa Anda kendalikan sejak awal proses produksi, mulai dari pemotongan bahan, perakitan, sampai finishing. Setiap tahapan perlu ada inspeksi khusus untuk memastikan supaya tidak ada cacat atau penyimpangan dari standar.
Anda bisa memulainya dari penggunaan mesin pemotong berkualitas agar hasilnya presisi, termasuk menciptakan sambungan kuat agar perakitan lebih stabil dan simetris. Tidak lupa cuka dalam hal finishing, Anda perlu menggunakan cat water based yang ramah lingkungan.
Pada proses finishing, Anda juga harus menguji ketahanan lapisan cat dari goresan, air, panas, maupun kelembaban secara acak.
6. Mengemas furniture dengan aman
Dalam pengemasan, selalu ikuti standar yang tepat seperti menggunakan kayu palet dan penopang agar aman atau menambahkan busa supaya tahan benturan. Pemberian label juga sebaiknya sesuai standar negara tujuan dan jangan lupakan petunjuk perakitan.
Jika perlu, Anda bisa melakukan simulasi penanganan kemasan furniture terhadap guncangan. Contohnya, drop test ringan, supaya lebih yakin lagi kemasannya aman dan membuat furniture selamat sampai tujuan.
7. Melakukan inspeksi dan pengujian produk
Sebelum pengemasan dimulai, Anda harus melakukan inspeksi dan pengujian produk. Inspeksi ini diharapkan menjaga keseragaman kualitas dari furniture yang akan Anda kirim.
Berikut ini beberapa tips inspeksi yang bisa dilakukan dan menjadi standar penting:
- Inspeksi visual, meliputi pemeriksaan permukaan, warna, pola, dan juga kelengkapan.
- Inspeksi dimensi, meliputi perbandingan desain dan juga produk aslinya.
- Inspeksi fungsional, meliputi uji coba fungsi produk dan memastikan sistem lipat, geser atau knockdown lancar.
- Inspeksi konstruksi, meliputi pemeriksaan kekuatan sambungan, memastikan tidak ada celah yang mencolok, dan uji stabilitas.
- Inspeksi kekuatan dan beban, meliputi pengujian kekuatan struktur sesuai standar acuan regulasi negara ekspor.
- Inspeksi ketahanan finishing, meliputi scratch test, abrasion test, chemical resistant test.
8. Menggunakanan teknologi dan inovasi dalam produksi
Menjaga kualitas mutu furniture ekspor adalah suatu kewajiban, tapi mengandalkan pemeriksaan manual saja tidak cukup. Anda bisa memanfaatkan teknologi dan inovasi dalam produksinya.
Misalnya, penggunaan software 3D untuk membantu meningkatkan hasil produksi yang presisi dan efisien. Begitu juga dengan penggunaan bahan finishing yang ramah lingkungan seperti cat water based akan meningkatkan nilai jual di pasar global.
Demikian strategi manajemen kualitas produk furniture untuk memenuhi standar ekspor yang bisa Anda terapkan mulai dari sekarang. Selalu konsisten menerapkannya akan menjaga kualitas furniture ekspor Anda hingga masa depan.
Salah satu cara yang bisa Anda mulai dari sekarang adalah dengan menggunakan cat water based yang berkualitas dalam finishing. Anda bisa menggunakan cat produksi dari Bioindustries.
Tidak hanya ramah lingkungan, cat dari Bioindustries juga tersedia dalam berbagai jenis, mulai dari cat duco, cat pernis, bahkan cat enamel ada lengkap!
Anda yang masih bingung memilih warna atau produknya juga bisa berkonsultasi bersama kami terlebih dahulu. Klik banner di bawah ini untuk mulai konsultasi gratis!