Dalam dunia desain interior, tren furnitur bergaya vintage dan rustic semakin digemari karena mampu menghadirkan nuansa hangat dan penuh cerita. Salah satu cara untuk menciptakan tampilan ini adalah dengan teknik distressing: membuat furnitur kayu baru terlihat usang dan berkarakter.
Teknik distressing bukan sekedar ‘merusak’ tampilan furnitur. Sebaliknya, teknik ini memerlukan ketelitian dan kreativitas untuk menghasilkan efek tua yang tetap terkontrol dan menarik.
Dengan menggabungkan berbagai metode seperti pengamplasan selektif, pemukulan ringan, atau penggunaan cat dengan lapisan khusus, Anda bisa menciptakan furnitur yang seolah memiliki sejarah panjang.
Menariknya, teknik ini bisa diaplikasikan pada berbagai jenis kayu dan gaya furnitur. Baik untuk meja makan, rak buku, hingga kusen pintu, semua bisa diubah menjadi karya seni yang memikat. Ingin tahu caranya lebih lengkap, simak penjelasannya.
Mengenal teknik distressing: membuat furnitur kayu baru terlihat usang dan berkarakter
Teknik distressing adalah metode dalam dunia finishing yang kayu tujuannya menciptakan tampilan usang, terpakai, atau antik pada furniture yang sebenarnya masih baru. Teknik ini digunakan untuk menghasilkan gaya rustic, vintage, atau shabby chic.
Awal mula teknik distressing berasal dari tradisi pengrajin Eropa, terutama Prancis dan Inggris pada abad ke-17 hingga ke-19. Saat itu, furnitur yang diwariskan mengalami tanda-tanda kerusakan alami. Dari situlah, kepopuleran gaya distressing muncul dan menjadi tren.
Pada praktik distressing, teknik ini melibatkan berbagai metode fisik dan kimia, seperti pengamplasan selektif, pemukulan ringan menggunakan rantai, paku, atau palu. Menggunakan lilin untuk menghambat cat, bahkan teknik dry brushing.
Semua tekniknya dilakukan dengan sangat hati-hati agar hasilnya tetap estetis, bukan sekedar terlihat rusak dan tidak berguna.
Baca Juga: Finishing Recycle Antique Distress Warna Persia Gold
Jenis-jenis teknik distressing kayu yang populer
Sebelum mulai menerapkan teknik distressing, Anda perlu tahu jenis-jenisnya agar bisa memilih dan menentukan dengan tepat. Berikut ini beberapa jenis tekniknya yang populer:
1. Sanding/ pengamplasan selektif
Teknik yang pertama ini memanfaatkan amplas untuk mengikis sebagian lapisan cat atau permukaan kayu secara strategis. Khususnya pada bagian yang secara alami terkena gesekan, seperti sudut dan tepi.
Tujuannya adalah untuk menciptakan efek aus alami, seolah-olah furnitur telah digunakan selama bertahun-tahun.
2. Dry brushing
Selanjutnya adalah teknik mengecat menggunakan kuas kering yang hanya dicelup sedikit cat. Saat kuas digerakkan di atas permukaan, hanya sebagian kecil cat yang menempel, menciptakan tampilan yang kasar dan tidak rata.
Hasilnya, ada kesan lapisan cat yang mulai pudar terlihat. Teknik ini hanya akan efektif jika Anda menggunakan cat warna solid.
3. Wax resist
Ada juga teknik yang mengandalkan lilin atau wax untuk menahan cat pada area tertentu. Setelah wax dioleskan pada furnitur, pengecatan kemudian dilakukan dengan cara biasa.
Ketika cat mengering, hanya bagian yang dilapisi lilin, cat tidak akan menempel. Kemudian saat di amplas akan terlihat lapisan dasar atau warna asli kayu. Ini akan menciptakan efek mengelupas yang indah.
4. Beating/ imprinting
Melansir The Spruce Craft, memanfaatkan benda keras seperti palu, rantai, obeng, hingga paku dapat menimbulkan goresan, penyok, atau bekas pakai pada kayu. Jika dilakukan dengan hati-hati, hasilnya akan menyerupai bekas alami dari penggunaan bertahun-tahun.
5. Burning
Metode membakar permukaan kayu secara ringan untuk menciptakan tekstur hangus yang unik juga sangat efektif. Ada efek warna dramatis yang muncul dan juga kesan usang. Selain efek pada tampilannya yang menarik, teknik burning juga jadi langkah lain untuk mengawetkan kayu.
6. Layered paint
Anda juga bisa menerapkan teknik layer paint, yaitu menggunakan dua atau lebih lapisan cat dengan warna berbeda. Setelah lapisan atas kering, bagian tertentu di amplas untuk menampakkan lapisan bawah, sehingga menciptakan efek mengelupas alami.
Peralatan dan bahan untuk menyempurnakan teknik distressing
Untuk mempercepat teknik distressing, Anda perlu mempersiapkan beberapa perlengkapan, seperti:
1. Amplas
Alat ini sangat krusial karena berfungsi mengikis cat atau permukaan kayu agar tercipta efek aus. Anda bisa menggunakan amplas grit rendah, dari 80 – 120 untuk hasil kasar.
2. Kuas
Fungsi kuas adalah untuk teknik dry brushing atau pengaplikasian cat agar tidak merata. Anda bisa memilih jenis kuas yang bulunya kasar agar menciptakan teksturnya lebih natural.
3. Kain Lap
Anda juga harus mempersiapkan kain bersih atau lap yang fungsinya membersihkan debu dan mengaplikasikan stain. Anda bisa menggunakan kain katun bersih untuk hasil yang terbaik.
4. Palu, obeng, rantai, paku
Siapkan juga alat-alat ini untuk menciptakan penyok, goresan, atau bekas tekanan buatan agar furnitur tampak usang alami.
5. Sikat baja (wire brush)
Gunakan sikat baja untuk menambahkan tekstur dan memperdalam serat kayu. Sangat penting jika Anda ingin menciptakan tampilan rustic yang kuat.
Langkah-langkah menerapkan teknik distressing
Berikut ini panduan untuk mengecat dengan teknik distressing memanfaatkan chalk paint. Anda bisa menerapkannya dengan sangat mudah di rumah:
1. Persiapkan permukaan furnitur
Sebelum mengecat, Anda wajib membersihkan furnitur dari debu, kotoran, atau minyak menggunakan kain bersih yang sedikit dibasahi. Meskipun nanti hasil akhirnya furnitur tampak rusak, tapi persiapan ini penting agar chalk paint menempel dengan sempurna.
2. Aplikasikan Bioduco Chalk Paint untuk warna dasar
Anda perlu menciptakan warna dasar, gunakan Bioduco Chalk Paint warna putih atau warna abu-abu yang terang. Warna dasar ini akan memberikan kesan dua lapisan pada furnitur kayu.
Biarkan lapisan warna dasar ini mengering sempurna, kemudian amplas dengan grit halus, seperti 400.
3. Aplikasikan Bioduco Chalk Paint untuk warna utama
Baru setelah itu aplikasikan warna utama pada furnitur, baik itu merah, hijau, biru, sesuai dengan kebutuhan Anda. Anda bisa menggunakan Bioduco Chalk Paint dan aplikasikan dengan kuas yang arahnya tidak harus rapi untuk memberikan tekstur alami.
Bioduco Chalk Paint cepat kering, biasanya hanya 60 menit. Jika warnanya dirasa kurang, Anda bisa mengaplikasikan kembali setelahnya.
4. Distressing dengan amplas
Ketika cat sudah kering dengan benar, Anda bisa memulai proses distressing dengan langkah:
- Gunakan amplas grit rendah 80 – 120
- Fokus amplas pada bagian yang sering aus, seperti sudut, tepi, dan area pegangan.
- Gosok perlahan agar lapisan bawah atau warna dasar kayu asli terlihat.
- Jika ingin efek dramatis, Anda bisa menggunakan sikat baja pada area tertentu.
5. Finishing dengan Bioduco Top Coat
Terakhir adalah mengaplikasikan Bioduco Top Coat, Anda bisa memilih tampilan matte untuk kesan natural. Tunggu kering selama 24 jam dan furnitur siap untuk digunakan.
Teknik distressing: membuat furnitur kayu baru terlihat usang dan berkarakter, adalah cara tepat jika Anda ingin menciptakan furnitur shabby chic, rustic, hingga antik.
Selain mengikuti langkah yang tepat dan alat yang sesuai, cat juga sangat berpengaruh dalam menyempurnakan teknik distressing. Bioduco Chalk Paint adalah pilihan cat yang tepat.
Berpelarut air, membuat Bioduco Chalk Paint akan mempercepat proses distressing. Selain itu, sangat mudah diamplas, sehingga Anda tidak akan kesulitan untuk menciptakan efek usang.
Temukan produk Bioduco Chalk Paint sekarang juga dengan klik banner di bawah ini!