Apakah cat besi solvent based lebih unggul dari cat water based atau justru sebaliknya? Baik dari sisi ketahanan, kepraktisan, hingga isu ramah lingkungan banyak perbedaan yang bisa Anda cermati.
Bayangkan sebuah kursi besi elegan di ruang tamu klien Anda. Bukan hanya bentuk dan desain yang dipuji, tapi juga kilap catnya yang halus dan tahan lama. Daya tarik ini sangat dipengaruhi oleh jenis cat besi yang Anda gunakan.
Di dunia finishing logam, pemilik pabrik furniture maupun desainer interior sering dihadapkan pada dua pilihan, yaitu menggunakan cat besi berbasis pelarut (solvent based) atau cat berbasis air (water based).
Memahami perbedaan keduanya sangat penting agar hasil akhir dapa sesuai dengan ekspektasi Anda, baik dari segi estetika dan standar kualitas. Seperti apa perbedaan dari kedua jenis cat ini? Simak secara lengkap pembahasannya.
Dasar teknologi pada cat besi
Setiap cat besi terdiri dari empat komponen pembentuk yaitu pigmen, binder (pengikat, pelarut atau media, dan aditif). Pigmen merupakan partikel padat yang berfungsi memberikan warna, opasitas, dan sifat ketahanan terhadap sinar uv dan korosi.
Sedangkan binder bertugas membentuk membentuk film cat setelah pengeringan, memberikan adhesi ke substrat, dan daya tahan. Pelarut merupakan media cari yang bertugas melarutkan pigmen dan binder dalam cat, yang akan menguap setelah diaplikasikan.
Sementara aditif adalah zat yang ditambahkan dalam jumlah kecil untuk memperbaiki sifat aplikasi, stabilitas, penyebaran, dan performa cat.
Karakteristik, kelebihan, dan kekurangan cat besi solvent based
Cat solvent termasuk cat besi yang bahan pelarutnya adalah zat organik seperti thinner.
Kelebihan cat solvent based
Ada beberapa kelebihan yang ditawarkan cat besi solvent, antara lain:
Daya tutup tinggi
Cat solvent based biasanya memiliki kemampuan menutupi permukaan lebih baik, terutama substrat logam yang teksturnya kasar atau tidak rata. Hal ini disebabkan oleh daya sebar pigmen lebih kuat ketika dicampurkan dengan pelarut organik.
Ketahanan terhadap cuaca ekstrem, kelembapan, dan abrasi
Jenis cat ini lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang keras, seperti hujan, paparan sinar uv, dan kelembapan tinggi. Karena itu, solvent based sering dipilih untuk aplikasi eksterior atau furniture besi outdoor.
Tingkat kekerasan akhir
Film dari cat solvent cenderung keras dan padat, sehingga lebih tahan goresan, benturan, atau gesekan. Karakter ini membuatnya cocok digunakan pada permukaan yang sering terpapar kontak fisik.
Kekurangan cat solvent based
Meskipun banyak kelebihan, ada juga kekurangan cat solvent yang patut Anda pertimbangkan:
Emisi voc tinggi
Mengandung pelarut organik atau voc yang tinggi, sehingga berkontribusi pada polusi udara serta menimbulkan risiko kesehatan bagi pekerja. Regulasi industri yang ketat terhadap pemakaian voc bisa jadi hambatan tersendiri.
Bau yang kuat
Cat solvent based memiliki aroma tajam yang bisa bertahan lama dalam ruangan tertutup, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Anda harus berhati-hati menggunakannya untuk furniture dalam ruangan.
Waktu pengeringan lama
Penguapan bahan pelarut solvent membutuhkan waktu lebih panjang, terutama sebelum bisa dilapis ulang. Hal ini memperlambat proses produksi massal furniture atau pengerjaan interior skala besar.
Pembersihan alat memerlukan thinner
Kuas, spray gun, atau roller harus dibersihkan dengan thinner atau turpentine, sehingga menambah biaya dan potensi limbah yang berbahaya.
Baca Juga: Hati-hati Bahaya Uap Cat Besi Solvent, Risiko Iritasi Kulit hingga Keracunan!
Karakteristik, kelebihan, dan kekurangan cat besi water based
Cat water based adalah jenis cat yang yang bahan pelarutnya adalah air. Air akan menguap dan membuat coating mengering.
Kelebihan cat water based
Ada beberapa keunggulan cat water based, khususnya di tengah banyaknya masyarakat yang peduli lingkungan, seperti:
Emisi voc lebih rendah
Cat water based hampir tidak menghasilkan polutan berbahaya, karena kandungan voc yang rendah. Menggunakannya akan lebih aman bagi pekerja pabrik dan konsumen Anda.
Hampir tidak berbau
Karena menggunakan air sebagai media pelarutnya, cat menimbulkan bau yang lebih lembut dan cepat hilang. Karakter inilah yang membuatnya ideal untuk aplikasi dalam ruangan.
Pengeringan lebih cepat
Lapisan cat dapat kering sentuh lebih cepat dan bisa dilapisi ulang dalam waktu singkat, sehingga meningkatkan efisiensi proses produksi furniture di pabrik Anda.
Warna lebih stabil tidak mudah menguning
Berbeda dengan cat solvent based yang rentan berubah warna, cat water based cenderung mempertahankan kestabilan warna lebih lama. Khususnya untuk lapisan warna putih atau terang.
Fleksibilitas lapisan lebih baik
Film cat water based lebih elastis, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan pergerakan kecil dari substrat logam tanpa membuatnya mudah retak. Anda bisa merasa aman untuk menggunakannya pada furniture outdoor.
Kekurangan cat water based
Selain keunggulan, ada juga kekurangan cat water based untuk besi yang bisa Anda simak berikut ini:
Kurang menutupi tekstur kasar
Jika diaplikasikan terlalu tipis, water based mungkin tidak sebaik solvent based dalam menutupi kekasaran permukaan logam. Oleh karena itu, Anda perlu tambahan cat primer untuk menjaga hasilnya tetap halus.
Keterbatasan perlindungan di lingkungan ekstrem
Beberapa formula cat water based belum bisa menyaingi performa solvent based untuk mengatasi kondisi sangat lembap, panas, atau beban abrasi yang tinggi. Misalnya furniture untuk area pantai.
Memerlukan sistem pelapis lengkap
Demi menciptakan hasil maksimal, biasanya diperlukan tambahan cat seperti primer dan top coat untuk meningkatkan daya rekat dan ketahanan yang optimal. Anda bisa menggunakan jenis cat water based dari merek yang sama agar lebih mudah.
Kilap sedikit lebih rendah
Dalam banyak kasus, sheen atau tingkat kilap pada cat water based tidak bisa setinggi solvent based. Meskipun ada produk high glossy, hasilnya cenderung lebih matte daripada kilap yang tajam.
Tabel perbandingan cat besi solvent dan cat water based
Untuk lebih memahami perbedaan dari cat besi solvent based maupun water based, tabel berikut ini akan menjelaskannya:
Parameter | Solvent Based | Water Based |
Emisi voc | Tinggi | Rendah |
Bau/ kenyamanan kerja | Kuat, tidak nyaman untuk interior | Hampir tidak berbau |
Waktu kering antar lapisan | Lebih lama, bisa sampai 24 jam | Lebih cepat, kering sentuh 60 menit |
Ketahanan terhadap cuaca | Lebih toleran di kondisi ekstrem | Makin baik, tergantung formula dan aditif |
Fleksibilitas film | Lebih kaku, rentan terhadap retak jika substrat bergerak | Lebih fleksibel dan adaptif |
Tingkat kilap | Bisa sangat glossy | Bisa gaya glossy, tapi sering lebih matte |
Kemudahan membersihkan aplikator | Memerlukan thinner/ pelarut | Lebih mudah, hanya air dan pembersih ringan |
Biaya keseluruhan | Bisa lebih tinggi, khususnya aspek kontrol emisi dan safety | Potensi penghematan dalam aspek kesehatan dan regulasi |
Dari perbandingan antara cat besi solvent based dan water based, untuk segi keamanan dan ramah lingkungan cat water based bisa lebih unggul. Tidak hanya itu, semakin hari, formulasinya pun semakin oke seperti pada cat Orchid Enamel.
Sebagai cat besi water based, Orchid Enamel memiliki warna tajam dan kilap tahan lama. Anda bisa memilih warna solid seperti duco dan metalik sesuai dengan kebutuhan.
Ingin tahu apa saja kelebihan cat Orchid Enamel dan memilih warna yang tepat sesuai kebutuhan Anda? Konsultasikan dulu bersama tim Bio yang akan memberikan saran terbaik untuk finishing pada proyek Anda.