Penggunaan cat besi solvent di kalangan industri adalah hal yang sangat umum, tapi sering kali aspek keamanannya sering terabaikan. Pasalnya, ada bahaya uap cat besi solvent bagi kesehatan pekerja yang mengintai.
Cat besi solvent memiliki jenis cat yang terkenal dengan daya rekat dan ketahanannya di berbagai kondisi lingkungan. Itu sebabnya, pemakaiannya sangat luas, dari peralatan berat, furniture, maupun konstruksi dari logam.
Namun, di balik keunggulan tersebut ada satu faktor penting yang sering terlewatkan yaitu keselamatan pekerja. Bahaya utama cat solvent berasal dari uap yang dihasilkan pada saat proses aplikasi.
Uap inilah yang akhirnya akan terhirup oleh para pekerja dan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan jangka pendek dan panjang. Karena itu, kesadaran akan potensi bahaya ini wajib dipahami oleh setiap pemilik bisnis atau orang yang menggunakannya.
Seperti apa bahaya yang harus diwaspadai? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini sekaligus alternatif cat solvent berkualitas yang lebih aman.
Apa itu cat besi solvent?
Dalam dunia pelapis logam, ada beragam jenis cat besi yang dibedakan berdasarkan komposisi, media pengencer, dan sifat aplikasinya. Cat solvent sendiri adalah salah satu varian utama yang menggunakan pelarut organik sebagai media pengencer.
Pelarut organik ini juga bekerja sebagai pengangkut pigmen ke permukaan logam, sehingga bisa menimbulkan warna tertentu. Setelah diaplikasikan, pelarut tersebut akan menguap dan meninggalkan lapisan film cat keras yang merekat pada permukaan logam.
Kandungan kimia berbahaya dalam cat solvent
Baik itu komposisi dalam cat solvent dan juga media pengencernya, memiliki kandungan bahan kimia, antara lain:
1. Toluena (Toluene)
Kandungan ini berfungsi sebagai pelarut utama yang membantu melarutkan resin dan pigmen dalam cat besi. Berkat toluena, cat dapat diaplikasikan dengan lancar dan merata.
Baca Juga: 7 Bahaya Paparan Toluena dalam Thinner untuk Kesehatan
2. Xilena (Xylene)
Bahan yang digunakan sebagai solvent dan thinner untuk mengatur viskositas cat serta memperlambat atau mempercepat waktu pengeringan sesuai dengan kebutuhan aplikasi.
3. Metil etil keton (MEK)
Meskipun tidak semua, ada juga pelarut keton yang sering ditambahkan untuk mempercepat proses penguapan cat dan memperbaiki daya lekat lapisan cat pada permukaan logam.
4. Aseton (Acetone)
Bahan yang berfungsi sebagai solvent cepat kering, membantu mempercepat waktu kering awal cat serta meningkatkan daya sebar pada saat aplikasi semprot.
5. Etilbenzena (Ethylbenzene)
Kandungan yang biasanya digunakan bersama dengan xilena sebagai komponen campuran solvent untuk meningkatkan performa pelarutan resin demi kestabilan formula.
6. Glikol eter (Glycol ethers)
Termasuk kandungan yang digunakan sebagai co-solvent untuk meningkatkan kelarutan resin, memperbaiki flow leveling, dan mengurangi brush mark saat pengecatan.
7. Pigmen anorganik
Contohnya adalah titanium dioksida yang ditambahkan untuk memberikan warna, daya tutup (opacity), serta perlindungan terhadap sinar uv.
Bahaya uap cat besi solvent jangka pendek hingga panjang
Pada proses aplikasi cat besi solvent, cat akan menguap agar bisa mengering. Uap tersebut juga melepaskan kandungan bahan kimia berbahaya di dalamnya yang dihirup oleh pekerja dan bisa menimbulkan bahaya kesehatan, seperti:
1. Iritasi mata, hidung, dan tenggorokan
Pada bahaya jangka pandek yang langsung dirasakan adalah iritasi yang terjadi pada area mata, hidung, dan tenggorokan. Iritasi bisa langsung terasa jika pekerja tidak menggunakan pelindung pada anggota tubuh dengan benar.
Paparan uap saat aplikasi atau pengeringan akan menimbulkan rasa perih bahkan batuk. Melansir laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), iritasi ini bisa berasal dari kandungan xilene yang terus menerus.
2. Iritasi pada kulit seperti gatal dan ruam
Pekerja yang mengalami kontak langsung dengan cat basah atau residu sekaligus uap dapat menyebabkan kemerahan, gatal, dermatitis kontak. Jika memiliki kulit sensitif maka akan memperparah gejala iritasinya.
Kondisi gangguan kesehatan ini juga terjadi karena kandungan kimia dalam solvent yaitu toluena, xilena, dan juga MEK. Oleh karena itu, jika terkena cat langsung pada kulit harus segera membilasnya untuk meminimalisir masalah iritasi.
3. Gangguan pernapasan
Paparan uap dan aerosol partikel cat dapat mengiritasi saluran pernapasan yang memicu bronkospasme atau memperburuk asma, khususnya bagi pekerja sensitif. Melansir website US EPA, paparan berulang bisa menyebabkan penyakit paru-paru.
Kandungan dalam cat solvent yang memicu kondisi ini adalah glikol eter, toluena, dan xilena.
4. Efek narkotik akut (pusing, sakit kepala, mual)
Pekerja yang menghirup uap cat besi solvent dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat. Melansir CDC, gejala yang dialami bisa berupa pusing, mual, sampai dengan kebingungan dan kehilangan koordinasi tubuh.
Komponen yang memicu efek narkotik akut dalam cat besi solvent adalah MEK, aseton, etil benzena dan toluena.
5. Kerusakan organ (hati dan ginjal)
Dalam jangka panjang, paparan yang berulang dari beberapa solvent dapat menyebabkan perubahan fungsi hati dan ginjal. Menurut CDC, pada beberapa kasus pekerja bahkan bisa mengalami gangguan darah.
Eethylbenzene dan MEK kerap jadi pemicu utama kerusakan organ jika mendapat paparan jangka panjang dengan konsentrasi yang tinggi.
6. Gangguan reproduksi
Bahaya jangka panjang lainnya juga bisa menimbulkan gangguan reproduksi, khususnya dari glikol eter yang paparannya cukup tinggi. Bahkan, CDC juga telah mencatat risiko reproduksi untuk jenis glikol eter tertentu.
Selain reproduksi, perkembangan janin pun dapat terganggu yang berdampak buruk pada pertumbuhan anak nantinya. Bisa jadi, anak memiliki penyakit bawaan sejak dalam kandungan karena paparan kimia dari uap cat solvent.
7. Potensi risiko kanker
Anda mungkin sering mendengar bahwa kanker bisa berasal dari uap cat yang dihirup. Ini bukan mitos, karena beberapa senyawa seperti toluene dan xilene bisa meningkatkan kemungkinan karsinogen.
Risiko kanker yang dihadapi akan tergantung dari jenis senyawa, durasi, dan banyak tidaknya paparan yang didapatkan.
Alternatif cat besi solvent yang lebih aman
Dengan banyaknya bahaya uap cat besi solvent, menggunakannya untuk skala industri tentu perlu dipertimbangkan lebih baik lagi. Apa gunanya mendapatkan produk besi yang tahan lama, tapi efeknya membahayakan kesehatan pekerja Anda?
Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan cat besi berpelarut air yang kualitasnya kini tidak kalah bagus. Anda bisa menggunakan cat besi Orchid Enamel yang merupakan cat besi berbasis air yang daya rekatnya tinggi dengan hasil warna tajam.
Memakai cat besi Orchid Enamel untuk skala industri juga akan menguntungkan bisnis Anda. Karena dengan cat besi berbasis air, Anda bisa menggunakannya untuk masuk ke pasar impor yang sangat selektif dalam penggunaan bahan cat.
Soal pilihan warna, tidak perlu khawatir, karena cat Orchid memiliki pilihan warna solid dan metalik yang bisa Anda dapatkan. Produk besi Anda pun akan tampil menawan dan sesuai kebutuhan.
Tidak perlu khawatir lagi dengan bahaya uap cat besi solvent, karena sekarang Anda bisa menggunakan cat besi Orchid Enamel. Segera dapatkan produknya dengan klik banner di bawah ini sekarang!