Bioindustri Omnipresen

Blog

Strategi Coating Schedule Kayu untuk Produksi Massal Ekspor Lebih Efisien

Setiap produk finishing selalu disertai jadwal coating untuk mencapai hasil maksimal, yang terkadang waktunya cukup lama. Oleh karena itu, perlu strategi coating schedule kayu untuk produksi massal ekspor yang tepat agar prosesnya jadi lebih singkat dan efisien. 

Data Kementerian Perdagangan RI mencatat, ekspor furniture dan kerajinan Indonesia mencapai USD 2,22 miliar pada Januari–November 2024, dengan tujuan utama AS, Jepang, dan Eropa. Di tengah tingginya permintaan tersebut, buyer kini menuntut kualitas finishing dan ketepatan waktu, bukan sekadar kuantitas.

Lead time yang terlambat atau hasil finishing tidak sesuai standar bisa berdampak besar, seperti pembatalan pesanan, pengembalian barang, hingga hilangnya kepercayaan buyer. Maka dari itu, penjadwalan proses coating bukan sekedar teknis, tapi juga strategi bisnis ekspor. 

Melalui artikel ini, kami akan membahas langkah praktis dan teknis dalam menyusun strategi coating schedule yang efisien, terukur, dan hasilnya sesuai kebutuhan pasar internasional. 

Pentingnya strategi coating schedule kayu untuk produksi massal ekspor

Dalam produksi furniture kayu ekspor, banyak masalah teknis yang kerap muncul. Baik itu antrian pengeringan yang panjang, hasil finishing tidak konsisten antar batch, hingga masalah mesin yang sering downtime

Akumulasi masalah inilah yang membuat delivery time menjadi molor, biaya produksi membengkak, bahkan buyer bisa saja melakukan klaim atau retur. Sebagian besar masalahnya berakar pada jadwal coating yang tidak terstruktur dengan baik. 

Strategi coating schedule kayu sangat diperlukan, agar setiap tahapannya bisa berjalan efisien, selaras dengan kapasitas produksi harian. Dengan perencanaan yang tepat, Anda bisa menghindari masalah keterlambatan dan mengoptimalkan pemakaian mesin hingga tenaga kerja. 

Misalnya, sebuah pabrik memproduksi 500 unit furniture per minggu, tapi antrian drying memaksa proses mundur satu hari, membuat grup order gagal dikirim tepat waktu. Akibatnya, pembayaran menjadi delay, penalti dari buyer, dan reputasi bisnis Anda menurun, hanya karena coating schedule tidak terencana. 

Baca Juga: Panduan Standar Kualitas Furniture untuk Ekspor ke Amerika Serikat

Prinsip dasar penyusunan coating schedule yang efisien 

Secara umum, urutan proses coating apapun produk yang Anda pakai kurang lebih sama. Mulai dari surface prep (amplas dan pembersihan), base coat (primer atau sanding sealer), drying, sanding, top coat, dan curing

Dari urutan tersebut, ada beberapa parameter teknis yang bisa Anda perhitungan:

  • Drying time: Waktu sentuh kering (touch dry) dan handling dry sebelum mulai proses sanding dan coating ulang, bisa mulai dari 60 menit hingga 2 jam. 
  • Curing time: Waktu full cure agar film coating kuat, biasanya 24 jam hingga 7 hari. 
  • Kapasitas oven/ spray booth: Jumlah unit yang bisa masuk per batch dan siklus per shift. 

Dari urutan dan parameter ini, Anda bisa melakukan kalkulasi cycle time dan kapasitas produksi harian. Misalnya, jika satu batch base coat + top coating membutuhkan total 3 jam drying di oven yang bisa menampung 50 unit, maka perlu dua shift operasional yaitu 16 jam untuk 500 unit agar selesai tepat waktu. 

Strategi coating schedule kayu untuk mempercepat produksi massal ekspor

Supaya hasil finishing sesuai dengan parameter teknis dan lebih efisien harus dibarengi jika dengan strategi yang tepat. Berikut ini strategi yang bisa Anda lakukan:

1. Segmentasi produk berdasarkan finishing 

Mengelompokkan batch berdasarkan jenis coating dan curing requirement memudahkan penjadwalan. Produk dengan wood stain dan top coat Gloss cepat kering bisa satu batch tersendiri. Produk yang memakai sanding sealer lalu top coat doff bisa memiliki batch berbeda. Misalnya: 

  • Batch wood stain yang cepat kering 30 menit bisa digabung dengan proses pengamplasan dan persiapan material kayu. 
  • Batch yang membutuhkan sanding sealer dengan waktu kering 60 menit perlu diproses terpisah. 

Dengan menggunakan segmentasi ini, delay cross batch akan berkurang dan memudahkan alokasi oven atau booth sesuai dengan kebutuhan drying

2. Sinkronisasi mesin, material, dan SDM 

Perlu juga untuk menyamakan beberapa komponen penting, yaitu mesin, material hingga SDM dengan cara berikut:

  • Cutting: Siapkan panel kayu semalam untuk bisa di coating pada pagi harinya. 
  • Coating team: Wajib mengetahui jumlah batch dan finishing, sehingga cat, bahan pelarut, sudah disiapkan dengan tepat. 
  • Shift coating: Anda bisa membuat shift pagi untuk melakukan base coat, shift siang untuk sanding dan top coat, sedangkan shift malam melakukan QC. 

Dengan sinkronisasi ini, maka semua proses akan terintegrasi dengan baik dan proses finishing bisa selesai tepat waktu. 

3. Implementasi teknologi finishing otomatis 

Strategi yang bisa Anda terapkan juga perlu mengandalkan teknologi, seperti mesin otomatis yang bisa memangkas waktu dan memastikan hasilnya konsisten. Beberapa contohnya adalah:

  • Mesin spray otomatis: Memanfaatkan mesin spray apalagi dengan teknologi robotik bisa menjamin ketebalan lapisan jadi konsisten, sehingga mengurangi waste dan waktu aplikasi. 
  • Conveyorized drying system: Oven pengering yang bisa berjalan otomatis bisa menerima batch secara bergilir, sehingga mengurangi idle time. 
  • Sistem uv curing: Finishing base atau top coat bisa memanfaatkan sistem uv curing yang akan membuat drying selesai dalam hitungan menit. 

Jika Anda ingin investasi mesin untuk mempercepat produksi daripada metode manual, maka perlu pertimbangkan kembali modal yang akan Anda gunakan. Setidaknya dengan modal tersebut Anda harus bisa mengembalikannya agar untung dalam 6-12 bulan karena pengurangan rework, efisiensi cat, hingga peningkatan hasil. 

4. Integrasikan coating schedule ke sistem ERP produksi 

Dengan menggunakan sistem ERP seperti SAP atau Odoo, Anda bisa menambahkan jadwal produksi ke dashboard produksi. Dengan begitu, semua jadwal bisa Anda pantai menggunakan software sehingga lebih mudah monitoring. 

Selain itu, manajemen juga mengetahui setiap tahapan produksi dan memastikan batch siap kirim sesuai dengan jadwal. 

Monitoring dan perbaikan terus menerus

Efisiensi jadwal coating bukan hanya hal yang penting, Anda juga harus melanjutkannya ke proses monitoring. Ada beberapa parameter monitoring yang bisa Anda perhatikan: 

  • Defect rate: Persentase produk perlu retouch setelah QC. 
  • Retouch frequency: Seberapa sering satu unit harus di coating ulang. 
  • Output per jam: Jumlah unit yang lulus QC per shift. 
  • WIP di area coating: Work in progress menumpuk di ruang drying atau booth. 

Dari monitoring ini, Anda bisa juga melanjutkan ke proses perbaikan jika ada hasil yang kurang memuaskan atau tidak sesuai dengan target. 

Pada dasarnya, strategi coating schedule kayu untuk produksi massal ekspor yang efisien adalah mempercepat proses finishing, tapi hasil tetap bagus. Untuk itulah, selain proses dan strategi yang tepat, Anda juga harus menentukan produk cat yang cepat kering. 

Untuk waktu kering lebih cepat, Anda bisa menggunakan cat water based seperti yang disediakan oleh Bioindustries. Baik itu Biovarnish, Bioduco, hingga cat Orchid Enamel semuanya cat water based berkualitas untuk skala industri. 

Dengan kecepatan drying time 30 menit, Anda bisa menghemat lebih banyak waktu produksi. Meskipun cepat, hasil daya tutup setiap cat dan ketahanannya pun terjamin, sehingga memberikan hasil coating yang menutup sempurna dan melindungi. 

Untuk bisa mendapatkan pilihan coating yang sesuai dengan kebutuhan Anda, klik banner di bawah ini agar bisa konsultasi dengan tim Bio! 

tanya cs bio
Hotline dan Konsultasi