Bioindustries

Blog

Solusi Mencegah Blistering pada Cat saat Pengecatan di Suhu Tinggi dalam Industri Furniture

Blistering menjadi musuh utama industri furniture, yang kerap muncul saat musim kemarau seperti sekarang. Maka dari itu, solusi mencegah blistering pada cat saat pengecatan di suhu tinggi menjadi hal yang tidak bisa Anda abaikan begitu saja. 

Di balik tampilan mewah sebuah furniture, ada proses finishing yang rumit dan memerlukan ketelitian. Sayangnya, iklim tropis seperti Indonesia justri memperbesar risiko blistering terjadi. 

Suhu ruang kerja yang tinggi, kelembaban udara, hingga pemilihan cat yang tidak sesuai kerap menjadi pemicu munculnya blistering. Padahal, satu cacat kecil saja bisa merusak citra brand dan kepercayaan konsumen Anda. 

Blistering bukan sekedar persoalan teknis, tapi juga ancaman nyata bagi kelangsungan bisnis. Melalui artikel ini, kami akan membahas secara menyeluruh mengenai blistering hingga solusi strategis untuk bisa mencegahnya. Jadi, pastikan untuk menyimak hingga akhir!

Apa itu blistering pada cat? 

Blistering adalah fenomena munculnya gelembung udara atau uap yang terperangkap di bawah lapisan cat yang sudah mengering sebagian. Gelembung ini dapat tampak seperti bulatan atau tonjolan kecil pada permukaan cat, sehingga terasa tidak rata dan mudah rusak saat disentuh. 

Ciri-ciri blistering meliputi permukaan cat yang tidak merata, terangkatnya lapisan cat dalam bentuk tonjolan atau gelembung kecil, dan terkadang muncul retakan kecil mengelilingi area tersebut. 

Berbeda dari cacat lain seperti cracking, peeling, atau bubbling, biasanya blistering terlihat dalam ukuran yang lebih besar dan menonjol. Banyak orang sering menyalahartikan blister dengan bubbling karena hasil aplikasi terlalu tebal atau temperatur berbeda. 

Padahal, mekanisme munculnya blistering sangat berbeda dengan bubbling. Blistering muncul karena efek panas yang ‘memasak’ bahan pelarut atau uap air di bawah cat yang sudah menutup permukaan. 

Sedangkan bubbling adalah udara yang terjebak saat aplikasi atau pengadukan cat yang terlalu kuat. Karena berbeda proses munculnya, maka solusi yang harus Anda terapkan pun tidak sama. 

Penyebab terjadinya blistering saat pengecatan suhu tinggi 

Tidak muncul begitu saja, ada beberapa penyebab utama blistering saat pengecatan suhu tinggi berikut ini:

1. Penumpukan uap air atau bahan pelarut cat di bawah lapisan coating 

Ketika bahan pelarut cat menguap terlalu cat dari lapisan atasnya, uap tersebut akan tertahan sehingga membentuk gelembung besar di bawah lapisan yang sudah mengeras sebagian. Efeknya akan memperparah blistering yang terlihat. 

2. Suhu lingkungan dan permukaan yang terlalu panas saat mengecat

Cuaca panas memicu ‘flash curing’ yaitu permukaan cat mengering terlalu cepat, sementara bagian dalam masih basah. Hal inilah yang menyebabkan uap terjebak di bawah coating dan menghasilkan blistering. 

3. Penggunaan bahan cat yang tidak sesuai 

Dari banyak jenis cat, cat solvent based lebih mudah menunjukkan blister pada suhu tinggi karena kandungan pelarutnya lebih banyak dan menguap terlalu cepat. Karena itulah, muncul tekanan uap di bawah cat yang menjadi penyebab blistering. 

4. Kelembaban tinggi yang terperangkap saat pengeringan terlalu cepat

Saat pengeringan terlalu cepat di lingkungan lembab, uap air tidak memiliki cukup saluran untuk keluar dan mengatur dalam lapisan coating. Akhirnya justru menimbulkan blister pada permukaan kayu. 

Baca Juga: Apa Penyebab Gelembung Cat Pada Saat Finishing dan Cara Mengatasinya

Dampak blistering terhadap kualitas produk furniture

Blistering bukan sekedar membuat tampilan kayu tidak estetik, tapi efeknya bisa memengaruhi lebih jauh hingga kondisi bisnis secara signifikan. Berikut ini beberapa dampaknya yang harus Anda waspadai: 

1. Penurunan estetika dan nilai jual produk 

Permukaan finishing dengan blister sekilas terlihat halus, tapi memiliki warna tidak merata, dan daya tarik visualnya menurun. Padahal, dengan tampilannya yang buruk akan menurunkan ketertarikan konsumen untuk membelinya yang membuat nilai jualnya berkurang. 

2. Potensi kerusakan lebih lanjut 

Gelembung dalam cat sering kali menjadi titik lemah yang kemudian pecah atau memicu peeling ketika produk digunakan. Itu karena adanya tekanan mekanis yang membuat coating akhirnya mengelupas. 

3. Biaya tambahan untuk refinishing atau perbaikan

Jika blistering terjadi, maka untuk mengubah tampilannya menjadi halus perlu pengamplasan dan dicat ulang. Inilah yang membuat tambahan biaya, bahan, hingga tenaga kerja, bahkan menunda pengiriman kepada konsumen. 

5 Solusi mencegah blistering pada cat saat pengecatan di suhu tinggi

Tidak ingin mengalami risiko bisnis furniture Anda menurun hanya karena blistering? Ikuti lima solusi yang efektif untuk mencegahnya berikut:

1. Pemilihan produk cat yang tepat 

Gunakan cat berkualitas tinggi yang memiliki formula tahan panas dan kelembaban, seperti cat water based atau uv coating khusus untuk industri. Produk cat dari Bioindustries yang berbasis air bisa menjadi rekomendasinya. 

Cat water based dari Bioindustries diformulasikan khusus untuk suhu tinggi dan memiliki daya rekat serta elastisitas kuat. Penguapan bahan pelarutnya pun terkendali, sehingga meminimalkan risiko blistering. 

2. Kontrol suhu lingkungan pengecatan

Temperatur ruang pengecatan yang ideal adalah sekitar 25-30 derajat Celcius, dengan permukaan dan suasana yang tidak terlalu panas. Hindari untuk mengecat sata permukaan kayu terkena sinar matahari langsung atau ketika suhu di atas 35 derajat Celcius. 

Waktu pengecatan yang terbaik adalah saat pagi hari atau sore hari, karena suhu relatif stabil dan permukaan kayu akan lebih dingin. Jika ingin mengecat siang hari, sebaiknya Anda memiliki alat kontrol khusus untuk mengatur suhu ruang atau menciptakan sirkulasi udara yang bagus. 

3. Persiapan permukaan kayu yang tepat 

Selain suhu ruangan, pastikan permukaan furniture kayu bersih, kering, bebas minyak, debu, apalagi lembab. Penggunaan sanding sealer atau primer coat sebagai base coating bisa memperkuat adhesi lapisan coating. 

Menutup pori kayu sebelum aplikasi cat utama juga mampu mereduksi pembentukan gelembung seperti pinholes. Anda bisa menggunakan sanding sealer maupun primer menyesuaikan dengan hasil akhir dari pengecatan furniture. 

4. Menerapkan teknik aplikasi yang benar 

Aplikasikan coating dalam lapisan tipis dan merata, hindari untuk mengaplikasikannya terlalu tebal. Anda bisa menggunakan alat semprot atau kuas berkualitas tinggi dengan teknik tip off, yaitu sapuan tipis terakhir dengan posisi kuas hampir tegak lurus untuk memecah gelembung. 

Perhatikan juga untuk tidak mengaduk cat saat melarutkan dengan menggoyangkan terlalu keras, karena bisa menambahkan udara ke dalam cat.Cukup aduk perlahan agar gelembung menghilang dan cat siap digunakan. 

5. Menerapkan proses pengeringan bertahap

Pengeringan sebaiknya dilakukan dalam ruang curing khusus dan memiliki kontrol suhu untuk menghindari flash drying. Biarkan setiap lapisan ini mengering secara bertahap sebelum menambahkan lapisan berikutnya. 

Hindari untuk mengatur suhu terlalu tinggi untuk mempercepat pengeringan, karena inilah yang membuat uap terperangkap antar lapisan coating. Jangan lupa, ikuti waktu pengeringan pada setiap produk untuk mengaplikasikan dengan tepat. 

Kini saatnya Anda katakan selamat tinggal pada blistering ketika pengecatan di suhu tinggi. Gunakan cat water based dengan waktu kering yang cepat dan hasil akhir lebih halus. 

Mulai langkah Anda dengan memilih cat water based yang tepat dari Bioindustries dengan klik banner di bawah ini. Konsultasikan kebutuhan Anda kepada tim Bio untuk menemukan cat yang sesuai dengan konsep finishing furniture.

tanya cs bio
Hotline dan Konsultasi