Bioindustries

Blog

Tips agar Plitur Kayu Jati Awet dan Tidak Mudah Mengelupas

Sebagai material premium, kayu jati membutuhkan perhatian ekstra saat proses finishing. Plitur kayu jati yang tepat tidak hanya melindungi kayu dari kerusakan, tetapi juga mempertahankan keindahan serat alami. 

Mengaplikasikan plitur pada kayu jati yang salah akan membuat lapisannya cepat mengelupas. Hasilnya bukan hanya merusak perlindungan tapi juga tampilan kayu mahal ini secara keseluruhan dan menimbulkan kerugian. 

Maka dari itu, para desainer maupun kontraktor yang akan menggunakan kayu jati, perlu tahu langkah efektif mengaplikasikan plitur. Baik itu dari persiapan kayu hingga perawatan rutin demi menjaga kualitas dan nilai estetika proyek. 

Mengapa hasil plitur kayu jati mudah mengelupas? 

Pengelupasan plitur pada kayu jati bisa terjadi kapan saja, baik itu setelah finishing mengering atau beberapa bulan kemudian. Ada beberapa penyebab yang harus Anda waspadai, seperti: 

1. Kontaminasi pada permukaan kayu 

Debu, residu minyak, dan kotoran yang menempel pada permukaan kayu dapat menghambat adhesi plitur. Meskipun lapisannya terlihat rata, ikatan kimiawi antara kayu dan plitur menjadi lemah sehingga mudah mengelupas. 

2. Usia dan kualitas kayu jati 

Kayu jati terkenal berkualitas, tapi kayu yang usianya lebih tua dengan kandungan kelembapan lebih tinggi akan memiliki serat cenderung rapuh. Plitur pada permukaan kayu pun akan mudah mengelupas karena ikatannya tidak maksimal. 

3. Perubahan kelembapan dan suhu

Kayu adalah material yang bereaksi terhadap kelembapan dan suhu. Kayu jati bisa menyusut atau mengembang, dan gerakan alami ini memberi tekanan pada lapisan plitur, menyebabkan retak atau pengelupasan. 

Baca Juga: Mengapa Perlu Mengaplikasikan Plitur Kayu Jati? Ini Penjelasan Singkatnya!

Tips plitur kayu jati dari persiapan hingga perawatan

Saat plitur pada kayu jati mulai mengelupas, cara satu-satunya untuk mengembalikan tampilan adalah dengan mengecat ulang. Langkah ini tentunya menghabiskan biaya dan waktu yang banyak. 

Mengelupasnya plitur padahal bisa diatasi dengan persiapan dan perawatan yang tepat melalui tips berikut: 

1. Bersihkan permukaan kayu dari debu dan kotoran

Membersihkan permukaan kayu jati sebelum plitur sangat penting untuk memastikan lapisannya menempel sempurna. Debu, minyak, atau sisa kotoran bisa menjadi penghalang adhesi plitur. 

Gunakan kain kering atau vacuum cleaner untuk mengangkat debu, lalu lap dengan kain lembab agar permukaan benar-benar bersih. Biarkan kayu kering alami sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. 

2. Amplas permukaan dengan benar agar plitur menempel sempurna

Amplas membuat pori-pori kayu jati terbuka sehingga plitur lebih mudah meresap. Gunakan kertas amplas bertahap, mulai dari jenis amplas grit kasar (misalnya 180) lalu lanjut ke grit halus (320-400) untuk hasil mulus. 

Pastikan pengamplasan mengikuti arah serat kayu agar lebih halus dan gunakan juga alat sanding untuk mempercepat prosesnya. Pengamplasan ini bertujuan juga agar plitur tidak belang. 

3. Gunakan wood filler untuk menutup pori-pori kayu

Wood filler bekerja untuk menutup pori kayu jati, baik yang besar atau kecil agar lapisan plitur merata. Anda bisa menggunakan Biovarnish Wood Filler jati dengan tahapan berikut: 

  • Campur Biovarnish Wood Filler jati dengan sedikit agar agar lebih encer. 
  • Ratakan pada permukaan kayu jati dengan scrape dan tunggu kering. s
  • Amplas permukaannya dengan grit 240 hingga lebih halus. 

4. Pilih jenis plitur sesuai dengan kebutuhan 

Jenis plitur menentukan hasil akhir, apakah Anda ingin tampilan glossy atau matte? Sebelum memutuskan, pertimbangkan desain interior dan kebutuhan penggunaannya. 

Untuk area komersial yang sering digunakan, biasanya glossy lebih tahan gores. Sementara matte untuk memberikan kesan yang lebih natural. Pemilihan yang tepat juga akan meminimalisir plitur mengelupas ketika digunakan. 

Baik itu matte maupun glossy, Anda bisa menggunakan Biovarnish Clear Coat sebagai plitur water based yang aman. Hasilnya pun lebih transparan sehingga memperlihatkan keindahan warna dan serat kayu jati secara sempurna. 

5. Gunakan kuas atau spray gun dengan teknik yang tepat

Pemilihan alat tidak hanya memengaruhi kecepatan aplikasi dan tampilan plitur, tapi juga ketahanan daya rekatnya. Khusus detail kecil atau bidang sempit, cara plitur kayu jati manual dengan kuas jauh lebih ideal karena bisa menjangkau area yang sulit. 

Sedangkan spray gun ideal untuk permukaan kayu yang luas dan merata. Jika menggunakan kuas, Anda perlu memperhatikan arah sapuannya harus sesuai serat kayu agar tidak meninggalkan bekas. 

6. Terapkan lapisan tipis dan tinggi kering sempurna

Lapisan tipis plitur akan membuatnya lebih cepat meresap dan meminimalkan risiko retak yang jadi pemicu pengelupasan. Anda bisa oleskan atau semprotkan sedikit demi sedikit, jangan sekaligus tebal. 

Biarkan kayu mengering minimal 6-8 jam untuk bisa menambah lapisan berikutnya. Tapi, jika Anda menggunakan cat plitur kayu jati Biovarnish Clear Coat, lapisan tipisnya bisa mengering hanya dalam waktu 60 menit saja. 

Jadi, pemilihan plitur water based tidak hanya meminimalisir risiko pengelupasan, tapi juga efektif untuk proses produksi yang singkat. 

7. Jangan melewatkan proses pengeringan antar lapisan

Cara plitur kayu jati yang berulang harus menunggu setiap lapisannya kering sempurna sebelum mengaplikasikan yang baru. Tujuannya agar plitur menempel dengan sempurna dan menghindari efek mengelupas atau kerusakan perlindungan di masa depan. 

Apabila Anda terburu-buru harus menyelesaikan proyek dalam waktu singkat, maka pastikan proses pengeringan dilakukan dalam ruangan khusus. Ruang harus memiliki sirkulasi udara yang baik. 

8. Menghindari penggunaan pembersih abrasif 

Setelah menyelesaikan lapisan plitur terakhir, pada tahapan perawatan Anda harus menghindari penggunaan bahan keras atau yang teksturnya kasar. Cairan kimia dan serbuk abrasif dapat mengikis permukaan pelindung kayu. 

Cukup gunakan cairan pembersih ringan khusus furniture atau bisa juga memakai bahan poles seperti Biopolish Beeswax. Pemolesan tidak hanya membersihkan tapi juga mengembalikan kilau kayu jati. 

9. Membersihkan dengan kain lembut 

Untuk perawatan sehari-hari sebaiknya dilakukan dengan kain microfiber atau katun halus. Usap permukaan secara perlahan untuk menghilangkan debu tanpa merusak lapisan plitur. 

Jika perlu, Anda bisa menggunakan kain yang sedikit lembap untuk membersihkan kotoran membandel. Jangan lupa, setiap ada kotoran seperti tumpahan air pada kayu jati Anda harus segera membersihkannya. 

10. Lakukan touch up berkala jika diperlukan

Seiring waktu, plitur bisa berubah menjadi kusam atau tergores karena pemakaian. Apalagi jika kayu jati yang digunakan untuk area luar ruangan, sinar matahari dan kelembapan akan mempercepat kerusakan plitur. 

Untuk itu, Anda bisa mengaplikasikan plitur kembali setiap dua atau tiga tahun sekali. Bisa juga menggunakannya ketika warna kayu jati mulai memudar dan membutuhkan retouching agar tampil segar kembali. 

Plitur pada kayu jati bukan hanya berfungsi sebagai pelindung, tetapi juga sebagai penunjang estetika yang membuat furniture dan interior terlihat lebih bernilai. Dengan persiapan tepat, aplikasi bertahap, dan jenis plitur berkualitas, proyek Anda akan tampil memuaskan dan tahan lama. 

Dapatkan plitur warna kayu natural yang berkualitas Biovarnish dengan klik banner di bawah ini. Anda bisa juga konsultasi dengan tim Bio untuk mendapatkan saran bahan finishing yang ramah lingkungan dan memiliki warna menarik! 

tanya cs bio
Hotline dan Konsultasi