Sama-sama memberikan perlindungan, tahukah Anda apa perbandingan antara finishing kayu dengan minyak tung dan minyak biji rami? Meskipun keduanya berasal dari bahan alami, ada perbedaan dari aspek penampilan hingga daya tahannya.
Jika Anda sedang mencari bahan alami untuk melakukan finishing kayu, baik itu minyak tung dan minyak biji rami patut untuk dijadikan pertimbangan. Namun, manakah yang paling cocok untuk finishing proyek Anda?
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap apa saja perbedaan minyak tung dan minyak biji rami. Baik itu dari aspek daya tahan, tampilan, sampai dengan biayanya. Mari, simak hingga akhir!
Apa itu minyak tung?
Minyak tung adalah minyak alami yang diekstrak dari biji pohon tung (Aleurites fordii) yang asalnya dari Asia Timur. Dalam dunia finishing kayu, minyak tung sering digunakan sebagai pelapis atau perlindungan permukaan kayu.
Kemampuannya adalah meresap ke dalam serat kayu dan membentuk lapisan yang keras tapi fleksibel dan akan melindungi kayu. Lapisan coating akan memberikan tampilan alamis dengan kilau satin yang tidak mencolok.
Apa itu minyak biji rami?
Lebih dikenal dengan istilah linseed oil, yaitu minyak alami yang didapatkan dari biji tanaman rami (Linum Usitatissimum) yang sudah sejak lama digunakan sebagai bahan finishing kayu. Fungsi utamanya sama seperti minyak tung yaitu menguatkan, melindungi, dan memperindah tampilan kayu.
Cara kerja minyak biji rami adalah dengan menyerap ke dalam pori-pori kayu, memberikan perlindungan dari dalam, bukan hanya di permukaan. Tampilan kayu akan terlihat unfinished, sehingga lebih tampil natural apa adanya.
Mengenal perbandingan antara finishing kayu dengan minyak tung dan minyak biji rami
Dari pengertian minyak biji rami dan minyak tung, Anda tentu sudah bisa melihat apa saja perbedaanya sekilas dari segi tampilan. Namun, untuk lebih memahami perbedaannya, simak penjelasannya berikut:
Hasil tampilan akhir
Minyak tung memberikan tampilan akhir satin atau sedikit mengkilap karena akan menciptakan lapisan coating tipis di permukaan kayu. Tampilan akhir ini layaknya furniture mendapatkan lapisan cat pernis atau clear coat yang tipis.
Sedangkan minyak biji rami, akan memberikan tampilan unfinished karena bekerja dengan menyerap ke dalam pori kayu. Permukaan kayu akan terlihat tidak memiliki lapisan perlindungan, sehingga cocok bagi Anda yang suka dengan tampilan alami.
Waktu kering
Karena sifat minyak tung memberikan lapisan pada permukaan luar kayu, waktu pengeringannya pun jadi lebih cepat. Setiap lapisan hanya membutuhkan waktu kering sekitar 8 hingga 24 jam.
Sedangkan minyak biji rami membutuhkan waktu kering lebih lama, yaitu sampai 72 jam. Ini karena sifatnya yang akan menyerap ke pori kayu hingga bagian dalam, sehingga membutuhkan pengeringan lebih lama.
Daya tahan air
Perlindungan tentu jadi bahan pertimbangan ketika memilih bahan finishing, salah satunya adalah ketahanan akan air. Berkat hadirnya lapisan coating tipis di permukaan, kayu dengan finishing minyak tung akan lebih tahan air. Kelembaban atau air tidak akan menyerap langsung ke pori kayu.
Minyak biji rami sudah jelas, daya tahan air tidak terlalu bagus karena kinerjanya yang melindungi dari dalam. Meskipun sudah diaplikasikan minyak biji rami, kelembaban akan mudah menyerap ke dalam pori kayu yang terbuka. Supaya menghindari jamur, Anda pun harus rutin mengaplikasikan minyak biji rami.
Baca Juga: Perbandingan Hasil Finishing Kayu Cat Water Based vs Natural Oil dalam Industri Kerajinan
Ketahanan terhadap gores
Minyak tung memiliki ketahanan terhadap goresan lebih baik, berkat lapisan coating yang cukup keras. Lapisan ini bisa menerima goresan ringan dan tidak meninggalkan bekas, tapi untuk goresan benda tumpul apalagi tajam tetap akan menimbulkan cacat yang terlihat mata.
Tidak adanya lapisan coating, membuat kayu rentan terhadap goresan. Bahkan, bekas goresannya akan sulit hilang kecuali diamplas. Jika Anda ingin menggunakan minyak biji rami, sebaiknya pakai pada furniture atau mebel yang tidak mudah tergores.
Tingkat penetrasi
Soal tingkat penetrasi, minyak tung akan meresap pada pori kayu dengan sangat baik. Dengan kata lain, perlindungan yang diberikan pun adalah dari luar dan juga dalam. Itu sebabnya, kayu tidak mudah berjamur karena sudah tahan air dari luar dan mendapat perlindungan tambahan di dalam.
Minyak biji rami juga memiliki kemampuan untuk melakukan penetrasi ke dalam pori kayu. Penetrasinya bahkan bisa sampai cukup dalam, sehingga memberikan perlindungan sangat baik untuk menghalau jamur.
Tingkat penguningan
Anda pasti ingin tampilan kayu tetap natural dan sama seperti setelah finishing. Tapi, penggunaan minyak biji rami memiliki risiko tampilan kayu yang akan berubah menguning. Perubahan warna ini bisa terjadi bertahun-tahun kemudian dan kayu pun terlihat kusam.
Tidak ada perubahan warna menguning pada kayu yang dilapisi oleh minyak tung. Justru hasil warnanya adalah madu keemasan yang sangat menarik, khususnya untuk kayu warna cerah seperti pinus maupun jati.
Harga
Manakah yang paling murah untuk pengerjaan finishing kayu? Minyak tung di pasaran cenderung lebih mahal. Karena proses produksinya cukup kompleks, seperti memisahkan minyak dan biji. Itu sebabnya, ketersediaannya pun masih terbatas.
Jika mencari minyak biji rami, Anda bisa menemukannya dengan sangat mudah. Harganya pun lebih bersahabat di kantong, sehingga kapan saja bisa mulai untuk finishing kayu. Proses pemurniannya yang mudah dan permintaan tinggi, membuat bahan finishing ini banyak tersedia.
Mana yang unggul untuk finishing kayu, minyak tung atau minyak biji rami?
Jika bertanya mana yang lebih unggul dari minyak tung dan minyak biji rami, maka jawabannya tentu saja minyak tung. Dengan ketahanan airnya, lebih cepat kering, dan tidak menguning seiring pemakaian, minyak tung lebih baik dalam hal melindungi kayu.
Apalagi dengan tampilan satin dari lapisannya, membuat kayu terlihat lebih indah tapi tetap natural. Meskipun minyak biji rami kurang tahan air dan perlu waktu lama mengering, tapi tampilan naturalnya jauh lebih bagus dari minyak tung.
Anda bisa menggunakan minyak biji rami untuk furniture indoor seperti tempat tidur atau kabinet yang relatif tidak membutuhkan banyak perawatan. Harganya pun jauh lebih murah dan bisa Anda dapatkan dengan mudah.
Jangan khawatir jika Anda ingin menggunakan minyak tung tapi takut mahal. Ada bahan alternatifnya yaitu Biopolish Natural Oil yang merupakan produk poles, tapi punya keunggulan mencegah air masuk ke substrat kayu.
Perlindungannya bahkan sampai mencegah serangan dari organisme perusak kayu seperti jamur maupun rayap. Jadi, perlindungannya tidak kalah dengan minyak tung, karena didapatkan dari dalam dan luar.
Soal tampilan, Biopolish Natural Oil akan memberikan warna yang lebih cerah serta tajam, sehingga kayu terlihat lebih menawan. Meskipun mendapatkan lapisan finishing, furniture akan tetap terlihat natural secara indah.
Setelah menyimak perbandingan antara finishing kayu dengan minyak tung dan minyak biji rami, kini Anda tidak perlu lagi bingung untuk memilih. Menggunakan Biopolish Natural Oil yang punya manfaat sama, bahkan lebih bagus dari minyak tung pun bisa jadi pilihan Anda.
Bisa Anda dapatkan dengan harga terjangkau dan kualitas yang pasti melindungi, Anda bisa mendapatkan Biopolish Natural Oil sekarang dengan klik banner di bawah ini.