Bioindustri Omnipresen

Blog

Mengenal Teknik Cerusing: Memberi Efek Tekstur pada Finishing Kayu Oak untuk Nuansa Vintage

Mungkin Anda sudah terbiasa menghasilkan finishing kayu oak yang halus dan natural dengan pernis. Tapi kini saatnya melangkah lebih jauh dengan mengenal teknik cerusing: memberi efek tekstur pada finishing kayu oak untuk menciptakan kesan vintage yang autentik. 

Teknik ini tidak hanya memperkaya tampilan visual dari segi warna, tapi juga menonjolkan serta kayu secara dramatis. Karya Anda akan terasa lebih hidup dan bernilai seni tinggi. 

Dengan menguasai teknik cerusing, Anda bisa menawarkan produk yang berbeda dari kompetitor. Tak hanya sebagai pengrajin, Anda akan tampil sebagai seniman yang mampu membaca karakter kayu dan menghadirkan pesonanya ke permukaan. 

Mengenal teknik cerusing: memberi efek tekstur pada finishing kayu oak untuk hasil otentik 

Cerusing adalah teknik finishing yang memperlihatkan karakter alami serat pada kayu. Untuk bisa menonjolkan serat, biasanya digunakan wax khusus berwarna terang seperti putih untuk mengisi pori kayu.

Wax yang digunakan bisa berupa liming wax untuk bisa menciptakan kesan kontras antara serat kayu dengan warna kayu keseluruhan yang lebih gelap. Dengan begitu, hasilnya akan terlihat lebih vintage yang elegan dan berkarakter. 

Teknik cerusing sendiri sudah ada sejak awal abad ke-16 di Eropa. Awalnya, ceruse atau pigmen putih dengan basis timbal dipakai untuk kosmetik pemutih wajah oleh para bangsawan termasuk Ratu Elizabeth I. 

Namun, setelah diketahui bahwa ceruse ini beracun, maka penggunaannya sebagai kosmetik dihentikan. Para pengrajin kala itu pun menggunakannya untuk mengisi pori kayu, terutama kayu oak untuk menciptakan tampilan dekoratif sekaligus melindungi kayu. 

Mengapa kayu oak jadi pilihan untuk teknik cerusing? 

Penggunaan kayu oak dalam teknik cerusing bukan serta merta karena sejarahnya saja. Itu karena kayu oak, baik itu red oak atau white oak memiliki tipe pori besar dan pila serat yang sangat jelas. 

Pori yang besar inilah, menjadikannya ideal untuk teknik cerusing yang tujuannya menonjolkan serat kayu. Dengan mengaplikasikan limi wax ke dalam pori kayu, serat akan terlihat lebih menonjol, memberikan efek visual yang dramatis dan memperkuat kesan antik atau vintage. 

Baca Juga: Finishing Antik Shou Sugi Ban Masih Diminati, Begini Panduan Lengkapnya!

Bahan finishing pengganti wax untuk finishing cerusing

Jika mengikuti sejarahnya, maka dalam pelaksanaan teknik cerusing Anda harus menggunakan wax seperti ceruse yang notabene bersifat toxic. Menggunakannya pada furniture yang digunakan sehari-hari, berpotensi menimbulkan masalah pada lingkungan. 

Demi menunjang faktor keamanan, tapi tetap menerapkan teknik cerusing dan hasil yang sama, Anda bisa menggunakan alternatif bahan penggantinya. Anda bisa menggunakan bahan finishing berupa cat water based yang aman. 

Berikut ini rekomendasinya:

1. Biovarnish Sanding Sealer 

Sebagai dasaran, Anda bisa menggunakan sanding sealer untuk membantu meningkatkan daya rekat bahan finishing di atasnya. Biovarnish Sanding Sealer juga akan bekerja untuk meningkatkan perlindungan pada kayu terhadap kelembaban. 

Dari segi warna, Biovarnish Sanding Sealer ini memiliki tampilan transparan yang akan mempertahankan warna asli kayu oak. Nantinya, lapisan ini juga akan memudahkan warna putih menyatu pada kayu pada teknik cerusing. 

2. Biovarnish Glaze White 

Kunci utama dari teknik cerusing dengan cat water based adalah penggunaan Biovarnish Glaze white. Produk ini bertujuan untuk menciptakan efek visual artistik, termasuk teknik cerusing yang akan menghasilkan furniture vintage lebih otentik. 

Biovarnish Glaze white akan mengisi pori-pori dan alur serat kayu, sehingga memperlihatkan efek visual yang menambah dimensi pada permukaan kayu. Hasilnya, furniture akan terlihat hidup dan menarik. 

3. Biovarnish Clear Coat Matte 

Sebagai lapisan terakhir, Anda tidak boleh lupa untuk menggunakan Biovarnish Clear Coat matte. Lapisan inilah yang berperan untuk melindungi permukaan kayu agar tidak mudah rusak karena goresan, kelembaban, maupun noda. 

Pilihan clear coat adalah tampilan matte untuk menekankan kesan natural, seolah-olah furniture tidak di finishing. Dengan begitu, kesan antik, vintage, hingga klasik akan lebih terasa. 

Sekilas, teknik cerusing ini mirip dengan finishing white wash, tapi ada beberapa perbedaannya. Hasil cerusing lebih menonjolkan warna kontras, sedangkan white wash bertujuan menciptakan warna lembut dan terang. 

Cara finishing teknik cerusing pada kayu oak dengan Biovarnish 

Sudah mengetahui pilihan produknya? Kini saatnya Anda untuk menerapkan teknik cerusing dengan tepat pada kayu oak. Jika ingin mencobanya, Anda bisa mengaplikasikan terlebih dahulu pada papan kayu oak sebelum pada furniture. 

Berikut ini panduan cara finishingnya:

1. Membersihkan dan menghaluskan permukaan kayu oak 

Meskipun untuk furniture vintage, teknik cerusing akan menghasilkan permukaan kayu yang rata dan halus. Oleh karena itu, Anda harus membersihkan dan menghaluskan permukaan kayu terlebih dahulu. 

Caranya:

  • Lap seluruh permukaan kayu dengan kain kering. 
  • Amplas permukaan kayu dengan grit 180 kemudian grit 220.
  • Setiap akhir pengamplasan, bersihkan permukaannya dengan kain. 

Kunci dari tahapan ini adalah dengan mengganti kertas amplas di waktu yang tepat. Pengamplasan juga harus hati-hati agar bisa menghasilkan permukaan halus yang sesuai. 

2. Menutup pori dengan sanding sealer 

Setelah permukaan kayu oak halus, Anda perlu menutup porinya dengan menggunakan Biovarnish Sanding Sealer. Bahan yang dibutuhkan adalah sanding sealer dan air. 

Caranya:

  • Campurkan Biovarnish Sanding Sealer dengan air, perbandingan 2:1. 
  • Setelah bercampur, kuas ke seluruh permukaan kayu secara merata. 
  • Tunggu kering selama 60 menit. 
  • Amplas permukaannya secara ambang dengan grit 400.

3. Membentuk tekstur dengan glaze white 

Saat sanding sealer kering dan permukaan kayu halus kembali, saatnya untuk menciptakan tekstur dengan Biovarnish Glaze White. Bahan yang dibutuhkan juga sama yaitu glaze dan air. 

Caranya:

  • Campurkan Biovarnish Glaze white dengan sedikit air. 
  • Kumasukkan secara merata ke permukaan kayu oak. 
  • Tunggu sekitar 10 hingga 15 menit agar glaze meresap ke bagian serat kayu. 

4. Menghapus sisa glaze untuk menonjolkan serat kayu

Tahapan yang paling seru adalah saat Anda menghapus sisa glaze untuk mendapatkan hasil akhir serat yang menonjol. Proses ini bisa menggunakan kain katun yang bersih dan lembab. 

Caranya:

  • Siapkan kain katun yang lembab dan posisikan kayu oak dengan dudukan yang stabil. 
  • Hapus kelebihan glaze pada kayu dari atas ke bawah dan pastikan sesuai dengan arah serat.
  • Anda bisa menghapus kelebihan glaze ini dalam sekali usap yang panjang agar mendapatkan tampilan yang rapi. 

5. Melindungi permukaan kayu oak dengan clear coat 

Ketika serat sudah terlihat karena glaze menyatu, saatnya untuk mengunci dengan Biovarnish Clear Coat matte. Anda bisa menggunakan cukup bahan clear coat dan juga air. 

Caranya:

  • Larutkan Biovarnish Clear Coat matte dengan air. 
  • Kuas searah serat kayu secara merata pada permukaan kayu oak. 
  • Tunggu lapisan ini mengering dalam semalam atau 24 jam. 

Mengenal teknik cerusing: memberi efek tekstur pada finishing kayu oak untuk menciptakan furniture vintage adalah hal yang menarik. Anda bisa menciptakan kesan unik dan berkarakter. 

Alternatif bahan finishingnya, yaitu Biovarnish juga bisa Anda dapatkan dengan mudah. Anda bisa klik banner di bawah ini untuk memesan produknya. Yuk, klik langsung!

tanya cs bio
Tanya Bio!