Bioindustries

Blog

Jenis-jenis Lem Kayu yang Paling Kuat dan Tahan Lama untuk Furniture

Detail kecil dalam industri furniture bisa jadi pembeda besar, salah satunya penggunaan lem kayu. Setiap jenis-jenis lem kayu punya karakter berbeda, sehingga memengaruh kekuatan sambungan dan usia produk furniture. 

Furniture yang kokoh dan awet bukan hanya soal kualitas kayu atau desain menawan. Faktor penting lain adalah pemilihan dan pemakaian lem kayu yang tepat untuk memastikan sambungan tetap kuat meski digunakan bertahun-tahun. 

Sudahkah Anda memilih dan menggunakan lem kayu dengan tepat? Jika tidak ingin masalah muncul akibat pemakaian lem kayu yang salah, mengenali karakter dari setiap jenisnya jadi langkah awal yang penting. 

Melalui artikel ini, kami akan menjelaskan jenis lem kayu apa saja yang bisa Anda pertimbangkan untuk digunakan sekaligus tips memilihnya. 

Mengenal jenis-jenis lem kayu yang kuat dan awet 

Di pasaran ada cukup banyak merek lem kayu, tapi jika menurut jenisnya ada beberapa pilihannya berikut ini:

1. Lem kayu PVA (Polyvinyl Acetate)

Terkenal dengan sebutan lem kayu bening dan sangat populer di kalangan pengrajin karena warnanya. Selain tampilan bening, keunggulan lain dari lem PVA adalah tidak berbau menyengat, dan mudah diaplikasikan. 

Sangat cocok jika Anda ingin menggunakannya pada furniture indoor atau outdoors dari meja, kursi, atau rak. Dari berbagai merek, lem Crossbond X3 dan Crossbond X4 dari Bioindustries bisa jadi rekomendasinya. 

Keduanya merupakan lem kayu yang super kuat karena sudah dimodifikasi, sehingga tahan air, solvent, bahkan panas. Anda yang ingin memproduksi furniture indoor atau outdoor pun dapat mengandalkannya. 

2. Lem kayu epoxy 

Juga dikenal sebagai lem kayu paling kuat di dunia pertukangan. Dengan sifat tahan air, panas, dan bahan kimia, membuat lem epoxy sering digunakan pada furniture outdoor. 

Namun, ada kekurangan yang harus Anda perhatikan adalah waktu keringnya yang relatif lagi ditambah dengan aromanya cukup kuat dan menusuk. Anda pun harus memiliki estimasi waktu produksi lebih panjang dengan menggunakannya. 

3. Lem kayu polyurethane 

Merupakan lem PU yang terkenal dengan daya rekat, fleksibilitas, sekaligus ketahanan terhadap air maupun panas. Lem ini bisa Anda gunakan untuk berbagai jenis kayu, termasuk kayu yang berminyak dan teksturnya keras. 

Lem PU banyak digunakan pada furniture outdoor, produksi kitchen set, bahkan furniture yang membutuhkan sambungan kompleks. Soal lama waktu pengeringannya masih tergolong standar. 

4. Lem kayu urea formaldehyde 

Jenis lem biasa yang digunakan dalam industri plywood, blockboard, dan laminasi.  Urea formaldehyde terkenal karena kekuatannya yang tinggi serta efisiensinya dalam produksi massal. 

Kekurangannya adalah lem ini tidak tahan air dan memiliki sifat yang kurang ramah lingkungan, sehingga lebih cocok untuk produk indoor. Anda harus memperhatikan juga proses aplikasinya karena waktu keringnya yang sangat cepat. 

5. Lem kayu alifatik

Anda pasti sudah sangat familiar dengan nama lem kayu untuk furniture yang berwarna kuning, sebutannya adalah lem alifatik. Lem ini terkenal dengan daya rekatnya yang cepat dan sudah lama digunakan sejak dulu. 

Lem ini terkenal untuk diaplikasikan pada sambungan yang kecil atau membutuhkan hasil halus. Namun, lem ini tidak tahan air, panas, terutama untuk kayu yang memiliki minyak keras seperti jati, sehingga pemakaiannya sedikit terbatas. 

Baca Juga: Memahami Pengeleman Kayu, Teknologi, dan Prosesnya

6. Lem kayu kasein 

Jenis lem kayu yang dibuat dari bahan protein susu dan sudah sangat terkenal sejak lama. Meski kekuatannya cukup baik, lem ini kurang tahan terhadap air, sehingga semakin sedikit dipakai untuk kalangan industri. 

Sebagian besar pemakainya adalah pengrajin kayu tradisional yang masih mempertahankan nilai-nilai budaya. Mengingat bahannya, lem kayu ini pun termasuk mahal jika digunakan sebagai lem kayu. 

7. Lem kayu melamin 

Sering digunakan sebagai lem laminasi plywood yang memiliki daya rekat sangat tinggi. Hasil akhir pengeleman juga halus, tapi perlu diiringi dengan teknik mengelem yang tepat. 

Jika Anda ingin memproduksi furniture berlapis seperti kabinet atau meja kerja, lem kayu melamin bisa jadi pilihannya. Kekurangannya hanyalah menimbulkan bau yang sangat menyengat karena kandungan formaldehida. 

5 Faktor yang harus dipertimbangkan saat memilih lem kayu furniture 

Bingung memilih mana jenis lem yang tepat untuk Anda pakai? Ikuti beberapa tips berikut ini untuk menentukannya!

1. Daya rekat dan ketahanan jangka panjang 

Faktor utama yang harus Anda perhatikan adalah seberapa kuat daya rekat lem terhadap sambungan kayu. Lem berkualitas tinggi akan menjaga kekokohan furniture meski digunakan setiap hari.

Bagi pebisnis, daya rekat jangka panjang berarti membuat furniture lebih awet, mengurangi risiko komplain dan konsumen sekaligus meningkatkan reputasi merek. 

2. Jenis kayu dan produk furniture yang akan diproduksi 

Tidak semua kayu memiliki karakteristik sama. Kayu keras seperti jati atau mahoni membutuhkan lem yang berbeda dengan kayu lunak seperti pinus. 

Begitu juga dengan jenis produk seperti kursi outdoor hingga dekorasi indoor membutuhkan lem yang sesuai. Lebih fleksibel lagi jika Anda memilih lem yang bisa digunakan untuk keduanya untuk memudahkan produksi. 

3. Waktu pengeringan dan efisiensi produksi 

Kecepatan produksi sangat memengaruhi biaya dan keuntungan. Lem dengan waktu pengeringan cepat bisa mempercepat proses, tetapi harus tetap menjaga kekuatan rekat. 

Sebaliknya, lem dengan curing time lebih lama seperti epoxy bisa memperlambat produksi, tapi menghasilkan kualitas premium. Anda perlu menyeimbangkan soal kecepatan dan kualitas ini. 

4. Ketahanan terhadap air, panas, dan kelembapan

Furniture tidak selalu digunakan di ruangan kering. Ada produk yang terpapar kelembapan tinggi, panas, bahkan hujan jika ditempatkan di luar ruangan. 

Karena itu, penting untuk memilih lem kayu yang tahan air dan panas, terutama untuk furniture outdoor atau kitchen set. Dengan begitu, produk tetap kuat meski digunakan dalam kondisi ekstrem. 

Tips mengoptimalkan penggunaan lem kayu dalam produksi furniture 

Selain menggunakan lem kayu yang tepat, ketahanan sambungan furniture juga dipengaruhi cara aplikasi lem. Berikut ini tips penggunaan lem agar lebih optimal: 

  • Pastikan permukaan kayu bersih, merata, dan kering agar lem dapat menempel dengan maksimal. 
  • Oleskan lem secara merata dengan ketebalan yang sesuai, jangan terlalu tipis atau berlebihan, untuk menghemat pemakaian sekaligus menjaga kekuatan rekat. 
  • Jaga suhu ruangan dan kelembapan tetap stabil agar proses pengeringan lem berlangsung optimal dan hasil sambungan lebih awet. 
  • Simpan lem di tempat sejuk, tertutup rapat, dan terhindar dari sinar matahari langsung untuk menjaga kualitas dan masa pakainya. 

Dengan mengenali jenis-jenis lem kayu, kini Anda tidak perlu khawatir lagi harus memilih mana yang paling berkualitas. Jika ingin yang aman, bebas bau, berdaya rekat tinggi, dan bisa untuk furniture outdoor maupun indoor, Crossbond X4 dan Crossbond X3 jawabannya. 

Memiliki inner cross linker PVAC sebagai bahan utamanya, membuat lem ini bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Baik dari konstruksi furniture kayu, bambu, bahkan rotan, dan serat alam lainnya. 

Tidak perlu bingung mencari lem kayu, Anda bisa mendapatkan lem Crossbond dengan klik link dibawah ini sekarang!

tanya cs bio
Hotline dan Konsultasi