Furniture dengan desain industrial terus menunjukkan daya tariknya di pasar global karena karakter kuat dari material, kesederhanaan warna, dan keaslian teksturnya. Inilah mengapa, banyak produsen perlu tahu bagaimana pembuatan setiap detailnya.
Masih banyak produsen furniture yang mencoba menghadirkan gaya industrial tetapi belum memahami esensi sebenarnya. Ada yang keliru memilih material, ada pula yang kurang tepat dalam memainkan warna dan tekstur.
Akhirnya, produk pun gagal bersaing secara optimal. Demi bisa bersaing di pasar nasional hingga internasional, melalui artikel ini kami akan membahas panduan praktis mengenai material, warna, dan tekstur dalam pembuatan desain furniture industrial.
Mari simak pembahasan lengkapnya demi meningkatkan daya saing produk Anda.
Mengenal lebih dekat dengan furniture industrial
Melansir Architectural Digest, pengertian desain interior industrial merupakan gaya yang terinspirasi dari bangunan industri seperti pabrik atau gudang. Gaya ini memiliki ciri khas elemen terbuka seperti pipa ekspos, logam, dan beton.
Dalam hal furniture, secara visual dan fungsional sejalan dengan filosofi desain interior industrial. Awalnya, jenis furniture ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pekerja pabrik dan bengkel, sehingga strukturnya kokoh, praktis, dan daya tahannya tinggi.
Saat ini, furniture industrial lebih banyak menjadi elemen dekoratif di rumah makan, kafe, maupun kantor. Gaya ini menampilkan estetika vintage yang autentik, seperti logam yang terlihat, kayu reclaimed atau kasar, dan sambungan yang terlihat.
Baca Juga: Cara Membuat Kerajinan Kayu Minimalis dengan Finishing Matte yang Elegan dan Modern
Material utama dalam furniture desain industrial
Dalam desain interior industrial, ciri khas pertama yang sangat menonjol adalah dari segi material. Di mana permukaan kasar dan tampilan yang tidak sempurna justru menjadi nilai estetikanya.
Hal yang sama berlaku pada jenis-jenis furniture yang digunakan, material bukan hanya berfungsi secara struktural, tapi juga identitas visual yang kuat. Berikut ini beberapa material utama dalam furniture industrial yang bisa Anda pakai:
1. Kayu solid dan reclaimed wood
Kayu solid adalah salah satu material yang paling sering digunakan dalam furniture industrial, karena menghadirkan kesan hangat. Fungsinya juga untuk menyeimbangkan elemen logam dan beton pada interior.
Sementara itu, reclaimed wood atau kayu daur ulang semakin populer karena selain ramah lingkungan, juga memiliki tekstur unik. Ada retakan alami dan warna yang khas pada furniture yang memperkuat nuansa rustic.
2. Besi dan baja
Logam adalah ciri khas utama gaya industrial. Besi dan baja digunakan untuk strukturs maupun detail furniture seperti rangka kursi, meja, rak, hingga lampu gantung.
Tampilan logam biasanya dibiarkan terkepsis, lengkap dengan baut, sambungan las, atau cat hitam doff. Efeknya mampu memberikan kesan kokoh dan maskulin layaknya dalam pabrik.
3. Beton dan material alternatif
Beton menambah nuansa modern dalam desain industrial, terutama pada meja, countertop, atau elemen dekoratif. Tekstur beton yang kasar dan warna abu-abu netral menjadi pelengkap yang serasi dengan kayu dan besi.
Selain beton, material alternatif seperti fiber semen, resin bertekstur kasar, atau bahkan batu alam juga sering digunakan sebagai pengganti. Manfaatnya adalah untuk menciptakan variasi tampilan tapi tetap menjaga karakter industrial.
4. Material kombinasi
Ciri khas lain dari furniture industrial adalah keberanian dalam menggabungkan material berbeda. Misalnya, Anda akan membuat meja makan dengan bagian atas kayu solid yang dipadukan dengan rangka baja hitam atau rak dinding pipa besi.
Perpaduan ini tidak hanya memperkuat kesan industrial, tetapi juga membuat furniture lebih fungsional dan menarik secara visual. Kombinasi material menjadi strategi desain yang menyeimbangkan antara kekuatan, estetika, dan efisiensi produksi.
Warna yang paling dicari dalam furniture industrial
Salah satu karakteristik desain interior industrial yang paling penting adalah penggunaan warna cenderung netral, gelap, dan sederhana. Warna bukan hanya elemen dekoratif, tetapi juga bagian dari identitas gaya industrial yang menekankan kesan kokoh dan maskulin.
Dalam pembuatan furniture, pemilihan warna yang tepat akan memperkuat nuansa ruang sekaligus meningkatkan daya tarik produk Anda di mata konsumen. Berikut ini beberapa pilihan warnanya:
1. Hitam dan abu-abu
Hitam adalah warna ikonik dalam desain industrial, karena memberikan kesan tegas, modern, dan elegan. Abu-abu, terutama yang berasal dari warna beton atau finishing metal, menambah nuansa dingin yang khas dari ruang industrial.
Kombinasi keduanya sering digunakan untuk rangka besi, meja, kursi, maupun lemari agar terlihat kokoh dan berkarakter. Anda bisa menerapkan dua warna ini saja untuk furniture yang akan dibuat.
2. Coklat tua dan natural wood
Selain warna gelap, nuansa coklat tua dan serat kayu natural juga sangat diminati. Warna ini menyeimbangkan kesan dingin dari logam dan beton, serta memberi sentuhan hangat yang membuat ruang lebih nyaman.
Kayu dengan finishing natural, baik rustic maupun unfinished, menjadi pilihan populer untuk top meja, kursi, atau rak, karena menghadirkan kesan alami dan timeless.
3. Aksen metalik
Aksen warna metalik seperti tembaga, kuningan, atau chrome sering ditambahkan pada detail kecil furniture. Pewarnaan ini memberikan sentuhan modern dan mewah sehingga perabotan terlihat mahal.
Warna metalik tidak boleh mendominasi, tapi berfungsi sebagai highlight yang membuat produk lebih menarik secara visual. Misalnya, kaki meja dengan lapisan tembaga atau lampu gantung dengan finishing chrome bisa jadi pemanis yang elegan.
Dalam menentukan warna untuk furniture industrial, Anda sebaiknya memeprtimbangkan tren sekaligus target konsumen. Untuk pasar yang menyukai gaya maskulin dan modern, dominasi hitam dan abu-abu akan lebih disukai.
Sementara itu, untuk segmen yang menginginkan kesan hangat dan ramah, paduan warna natural wood dan logam gelap bisa menjadi pilihan utama. Tambahan aksen metalik dapat membantu produk tampil berbeda dan lebih bernilai jual tinggi.
Tekstur yang membawa kesan industrial asli
Selain warna dan material, tekstur juga memegang peranan penting untuk menegaskan desain industrial. Tekstur mampu memberikan sensasi taktil yang membuat produk terasa autentik dan bernilai.
Karena itu, pemilihan tekstur yang tepat berikut ini bisa Anda perhatikan:
1. Tekstur kasar dan raw finishing
Furniture industrial sering menggunakan permukaan dengan tekstur kasar atau raw finishing. Kayu yang tidak dipoles halus, logam dengan bekas las, hingga beton dengan pori-pori terbuka adalah contoh finishing kasar terlihat estetik.
Tekstur ini memberikan kesan kokoh, natural, dan menekankan identitas gaya industrial yang tidak berusaha menutupi ketidaksempurnaan material.
2. Rustic look
Tekstur rustic biasanya terlihat pada kayu yang sudah berumur atau reclaimed wood. Permukaan kayu dengan goresan, retakan alami, atau warna yang sedikit pudar memberikan kesan vintage sekaligus hangat.
Rustic look membantu menyeimbangkan kesan dingin dari besi dan beton, sehingga furniture industrial tetap terasa ramah dan nyaman digunakan. Inilah sebabnya banyak produsen memadukan kayu rustic dengan rangka logam hitam untuk menciptakan produk ikonik seperti meja makan.
3. Polished metal dan raw metal
Logam adalah kunci utama dalam furniture industrial. Teksturnya dapat diolah dalam dua cara, yaitu polished metal dan raw metal. Polished metal sering digunakan pada detail kecil seperti pegangan kaki meja atau rangka lampu.
Sebaliknya, raw metal mempertahankan kesan autentik khas pabrik dengan warna kusam, goresan, bahkan karat tipis yang memperkuat nuansa industrial.
Baik itu warna furniture desain industrial atau tekstur hasilnya akan dipengaruhi oleh bahan dan teknik finishing. Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, Anda bisa menggunakan cat water based dari Bioindustries.
Konsultasikan kebutuhan finishing furniture industrial Anda kepada tim Bio melalui banner di bawah ini. Anda akan mendapat solusi bahan finishing yang cocok untuk furniture industrial dan juga ramah lingkungan!

