Keindahan bambu bisa cepat memudar tanpa perlakuan yang tepat. Dengan finishing bambu untuk penggunaan outdoor yang sederhana, tampilannya tidak hanya indah, tapi juga kokoh sepanjang tahun.
Bambu sudah lama menjadi pilihan favorit untuk mempercantik area outdoor, mulai dari pagar taman, kursi teras, hingga panel dinding alami. Teksturnya yang khas dan warnanya yang hangat mampu menghadirkan kesan tropis yang menenangkan.
Namun di balik keindahannya, bambu memiliki satu kelemahan utama, yaitu mudah rusak karena sinar matahari, hujan, dan kelembaban. Karena itulah, bambu memerlukan finishing untuk bisa bertahan dengan kondisi luar ruangan.
Untungnya, proses finishing bambu tidaklah sulit. Dengan langkah sederhana, Anda yang merupakan pengrajin pemula pun bisa melakukannya. Mari, simak seperti apa langkahnya di bawah ini.
Mengenal sifat alami bambu sebelum finishing
Sebelum mulai finishing, Anda perlu tahu seperti apa sifat alami bambu dan mengapa perlu tambahan coating sebagai perlindungan. Berikut ini beberapa sifat alaminya:
1. Berpori halus yang mudah menyerap cairan
Bambu memiliki pori alami yang cukup besar untuk menyerap air atau cairan lain dengan cepat. Kondisi ini membuat bambu mudah retak atau membengkak bila terkena kelembapan berlebih.
Dengan menambahkan sanding sealer, pori bambu dapat tertutup sehingga lapisan coating di atasnya akan menempel lebih kuat. Tujuannya agar perlindungan terhadap air menjadi maksimal.
2. Warna indah tapi mudah pudar
Warna alami bambu memberikan kesan elegan dan tropis. Namun, sinar matahari, hujan, dan paparan cuaca secara langsung akan mengakibatkan warna ini cepat memudar.
Penggunaan finishing yang tepat, seperti stain akan mempertahankan warna alami bambu sekaligus menambah kilau yang menawan.
3. Mudah terserang rayap dan jamur
Layaknya kayu, material bambu rawat terserang hama dan jamur, terutama jika dibiarkan lembab di area outdoor. Tanpa perlindungan, usia bambu akan jauh lebih pendek dan tampilannya cepat rusak.
Menggunakan bahan finishing yang juga memiliki formula anti jamur dan serangga bisa menjaga bambu dari serangan hama. Sekaligus menciptakan permukaan yang tetap bersih dan halus.
Kenali kondisi bambu sebelum menentukan jenis finishing
Sebelum finishing, Anda harus mengenali terlebih dahulu tingkat kekeringan, tekstur permukaan, hingga keberadaan retakan atau cacat alami. Jika kondisinya sangat baik, maka bambu akan lebih aman pula untuk penggunaan outdoor.
Bambu yang sudah kering dan memiliki serat halus lebih cocok untuk finishing natural atau water based stain, karena dapat menonjolkan warna dan tekstur alaminya.
Sebaliknya, bambu yang permukaannya lebih kasar atau memiliki cacat signifikan sering kali memerlukan lapisan lebih tebal. Misalnya, cat duco dengan tambahan primer untuk menutupi ketidaksempurnaan sekaligus memberikan tampilan solid yang modern.
Baca Juga: Bambu, Rotan dan Natural Fiber Perlu Lapisan Coating yang Fleksibel
Tahapan finishing bambu untuk penggunaan outdoor
Untuk membuat bambu tahan lama dan tetap indah di luar ruangan, proses finishing dilakukan dalam beberapa tahapan. Bermula dari sanding sealer sebagai coating dasar, kemudian wood stain sebagai pewarna bambu yang natural, dan clear coat sebagai lapisan akhir.
Untuk bisa mendapatkan hasil terbaik, Anda dapat menggunakan seri dari Biovarnish, yaitu:
1. Mengaplikasikan coating dasar
Sebagai lapisan dasar, Anda dapat menggunakan Biovarnish Sanding Sealer yang bekerja menutup pori bambu dan mencegah penyerapan air. Sanding sealer juga bekerja memperkuat lapisan berikutnya.
Berikut ini tahapan yang bisa Anda lakukan dengan Biovarnish Sanding Sealer untuk bambu:
- Haluskan permukaan bambu dengan amplas dan bersihkan memakai kain lap.
- Larutkan Biovarnish Sanding Sealer dengan air, perbandingan 2 bahan dan 1 air.
- Kuaskan larutannya ke permukaan bambu ke satu arah agar hasilnya rapi, kemudian tunggu kering selama 60 menit.
- Setelah kering, amplas halus dengan grit 400 tanpa perlu penekanan berlebih, hilangkan debunya.
Khusus sanding sealer, Anda bisa mengaplikasikan satu kali saja sebagai cat dasar yang akan menutup pori bambu.
2. Memberikan warna untuk tingkatkan estetika
Jika sanding sealer sudah kering dan pengamplasan selesai, Anda bisa mulai ke tahapan pewarnaan dengan Biovarnish Wood Stain. Tersedia banyak pilihan warna natural yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan.
Proses pengecatan Biovarnish Wood Stain kurang lebih sama, yaitu:
- Pilih warna wood stain sesuai dengan desain yang ingin ditonjolkan, misalnya untuk tampilan eksotis warna sonokeling cukup menarik.
- Kemudian, Anda bisa melarutkan Biovarnish Wood Stain dengan air, perbandingan 2 bahan dan 1 air.
- Kuas Biovarnish Wood Stain ke satu arah sampai merata dan tunggu kering hingga 60 menit.
- Amplas permukaannya secara ambang dengan grit 400, dan bersihkan debunya.
- Anda bisa mengulangi aplikasi wood stain 2-3 kali tergantung ketajaman warna yang diinginkan. Jangan lupa selalu keringkan dan amplas di setiap lapisan coating.
3. Mengaplikasikan coating akhir
Sebagai coating akhir, Anda bisa menggunakan Biovarnish Clear Coat yang tersedia dalam dua pilihan tampilan yaitu glossy dan matte. Jika ingin tampilan lebih hidup dan intens, glossy bisa dipilih, tapi untuk tampilan alami kesan matte lebih cocok.
Khusus Biovarnish Clear Coat, Anda dapat mengaplikasikannya dengan tahapan berikut:
- Larutkan Biovarnish Clear Coat dengan air, perbandingan 2 bahan dengan 1 air.
- Lanjutkan dengan proses penguasan ke permukaan bambu searah satu arah dengan rapi.
- Untuk proses pengeringan juga sama, Anda bisa menunggu kurang lebih 60 menit saja.
- Anda juga bisa mengulangi aplikasi clear coat hingga mencapai ketebalan yang diinginkan.
Tips agar finishing bambu lebih awet
Demi memaksimalkan hasil finishing lebih awet, ada beberapa tips yang bisa Anda perhatikan, seperti:
1. Letakkan bambu di tempat teduh saat pengeringan
Setelah aplikasi Biovarnish Clear Coat selesai, dalam proses pengeringan sebaiknya letakkan di area yang teduh. Proses pengeringannya yang maksimal hingga siap digunakan adalah 24 jam.
Jadi, jika lapisan terakhir sudah diaplikasikan tidak perlu diamplas lagi dan cukup tunggu dalam ruangan saja. Baru, bambu siap digunakan keesokan harinya.
2. Hindari bahan kimia keras saat membersihkan bambu
Pada tahapan awal finishing, Anda perlu membersihkan bambu dari segala macam debu dan kotoran. Selama proses ini, Anda tidak boleh menggunakan bahan kimia keras untuk membersihkannya.
Jika ada kotoran keras yang melekat, cukup gunakan kain lembap saja untuk membersihkannya. Cara ini lebih aman untuk menjaga permukaan bambu siap menerima coating dan warnanya juga aman.
3. Pilih produk finishing ramah lingkungan agar aman
Produk finishing yang Anda gunakan akan memengaruhi tingkat perlindungan dan keamanan lingkungan. Itulah sebabnya, Biovarnish menjadi bahan finishing yang tepat karena berpelarut air sehingga ramah lingkungan.
Formulasi Biovarnish juga memiliki formulasi khusus anti jamur yang akan memberikan perlindungan ekstra pada bambu. Pilihan warna dan tampilannya pun beragam membuat Anda tidak akan kehabisan variasi tampilan menarik.
Finishing bambu untuk penggunaan outdoor tidaklah sulit, apalagi jika menggunakan Biovarnish. Bambu mendapat perlindungan maksimal dan tampilan menarik berkat varian pilihan warnanya.
Segera sediakan Biovarnish untuk proyek finishing bambu Anda selanjutnya. Klik banner di bawah ini untuk mendapatkannya. Anda juga bisa konsultasi dengan tim Bio untuk mendapat referensi bahan finishing yang sesuai kebutuhan.

