Indonesia terkenal sebagai pemasok furnitur dan kerajinan ke-19 dunia yang nilainya mencapai USD 2,22 miliar di 2024. Beberapa negara tujuannya antara lain Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Jerman hingga Belgia.
Setiap negara memiliki regulasi ketat untuk memastikan produk kayu yang masuk aman bagi manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, memenuhi standar keamanan finishing kayu untuk industri ekspor yang berlaku menjadi perhatian besar Anda sebagai pemilik bisnis industri ekspor.
Lalu, seperti apakah standar keamanan finishing yang harus Anda perhatikan? Simak ulasannya pada artikel ini, karena kami akan mengulas standar keamanan hingga tips memilih bahan finishing agar upaya ekspor Anda sukses.
4 Standar keamanan finishing kayu untuk industri ekspor perlu diperhatikan
Negara-negara tujuan ekspor seperti Amerika dan Eropa punya standar yang cukup ketat soal keamanan bahan finishing. Berikut ini beberapa standar yang bisa menjadi acuan:
EU REACH (Registration, Evaluation, Authorization, and Restriction of Chemicals)
Regulasi Uni Eropa yang fungsinya untuk memastikan bahwa bahan kimia yang digunakan pada suatu produk, seperti bahan finishing kayu aman untuk kesehatan manusia dan lingkungan.
Ada batasan ketat dari regulasi REACH, seperti pada lampiran XVII REACH yang membatasi pelepasan formaldehida pada konsentrasi lebih dari 0,062 mgg/m3 pada furnitur kayu. Termasuk juga cat seperti primer atau pernis tidak boleh mengandung zat kadmium, timbal, kromium VI, merkuri yang lebih dari 0,010% berat.
US TSCA Title VI
Termasuk bagian dari UU Pengendalian Zat Beracun (Toxic Substance Control Act) di Amerika Serikat. Standar ini menetapkan standar emisi formaldehida untuk produk kayu komposit termasuk furnitur.
Pada US TSCA Title VI, semua kayu yang diimpor, diproduksi atau dijual di AS harus memiliki label sesuai standar yang ditetapkan. Selain bahan finishing, formaldehida dalam produk laminasi juga harus memenuhi regulasi yang telah dibuat.
Tujuan dari regulasi ini adalah untuk memastikan bahwa furnitur kayu yang masuk ke AS aman bagi semua konsumen serta sudah memenuhi persyaratan lingkungan yang ketat.
CARB Phase 2
Regulasi yang ditetapkan oleh California Air Resources Board (CARB) yang tujuannya juga membatasi emisi formaldehida dari furnitur kayu yang masuk ke California. Beberapa bahan yang menggunakan formaldehida dan perlu pembatasan adalah partikel board, MDF, hardwood, plywood.
Jadi, jika Anda ingin mengekspor ke California, selain memperhatikan US TSCA Title VI, juga harus mengecek standar dari CARB phase 2 ini. Jika tidak mengikutinya, maka ekspor dapat ditolak bahkan mendapatkan sanksi.
JIS (Japanese Industrial Standards)
Salah satu standar industri yang ditetapkan oleh Japanese Industrial Standards dan diatur Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI). Sama seperti standar lainnya, JIS ini mengatur aspek teknis kualitas produk, termasuk bahan finishing furnitur kayu yang diekspor ke Jepang.
Salah satunya ada pada JIS A 5905 yang membatasi kadar emisi formaldehida pada produk kayu. Standarnya sendiri adalah F Four Star yaitu emisi formaldehida yang terendah agar aman bagi manusia dan lingkungan.
Selain itu, ada juga standar ketat akan penggunakan voc pada bahan finishing atau pelapis furnitur untuk mengurangi dampak negatif kualitas udara dalam ruangan. Jika tidak memenuhi standar ini maka produk tidak akan bisa dipasarkan di Jepang.
Baca juga: Panduan Lengkap Ekspor Kerajinan Kayu Indonesia ke Pasar Internasional
Persyaratan bahan finishing yang memenuhi standar ekspor
Memperhatikan standar keamanan finishing kayu untuk industri ekspor adalah hal utama yang sangat penting setiap Anda mendapatkan klien dari luar negeri. Lebih baik untuk membaca standar yang ditetapkan pada negara tujuan sebelum mulai produksi.
Ketika membaca setiap standar dan regulasi, ada beberapa kunci utama yang bisa membantu Anda menemukan jenis bahan finishing yang tepat. Berikut ini beberapa bahan finishing yang biasanya memenuhi standar:
Low VOC
Bahan finishing yang rendah kadar volatile organic compound (voc) selalu menjadi pilihan utama untuk furnitur ekspor. Voc sendiri adalah senyawa yang bisa menimbulkan dampak negatif pada kesehatan manusia serta lingkungan.
Penguapan voc ke udara saat pengeringan cat akan menimbulkan polusi udara, sehingga kandungan terendahnya akan menjadi pilihan terbaik. Dengan memilih bahan finishing rendah voc, Anda tak hanya mengikuti regulasi internasional tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
Bebas logam berat
Logam berat sama seperti voc, yaitu berupa merkuri, timbal, kadmium, kromium heksavalen yang sifatnya toksik.Bahan finishing yang mengandung logam berat bisa menimbulkan dampak negatif pada manusia serta ekosistem.
Itu sebabnya pada beberapa regulasi seperti EU REACH melarang penggunaan bahan finishing yang mengandung logam berat. Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahan finishing bebas dari kandungan ini.
Pertimbangkan cat water based
Sejauh ini, bahan finishing yang banyak dipilih dan disarankan untuk ekspor adalah cat water based. Cat berpelarut ini memenuhi hampir semua regulasi dan standar keamanan finishing kayu untuk industri ekspor.
Anda bisa menemukan cat water based yang rendah voc dan bebas logam berat dari Bio Industries. Sebagai produsen cat water based berkualitas, Bio Industries tidak hanya menyediakan cat aman tapi juga berdaya tahan lama yang cocok untuk industri ekspor.
Tips untuk memenuhi standar keamanan finishing kayu
Ada begitu banyak standar keamanan untuk finishing kayu yang harus diperhatikan sebelum menjalani ekspor furnitur kayu. Memudahkan Anda memenuhi standar keamanan, berikut ini tips mudah yang bisa diikuti:
Memilih bahan finishing yang tersertifikasi dan sesuai regulasi target pasar
Setelah Anda mengenali standar yang ditetapkan oleh negara tujuan, maka selanjutnya adalah memilih bahan finishing yang sesuai. Lebih aman lagi jika Anda memilih bahan finishing yang tersertifikasi, seperti ISO 14001, GreenGuard, atau FSC untuk memastikan kandungan voc rendah atau bebas logam berat.
Menggunakan metode finishing yang mengurangi emisi
Meskipun melakukan finishing di Indonesia, baik itu untuk ekspor atau memenuhi kebutuhan lokal, Anda perlu menggunakan metode yang aman. Beberapa metode seperti menggunakan cat water based, uv curing atau powder coating bisa jadi pilihannya.
Metode ini dapat mengurangi emisi voc sehingga meminimalisir polusi udara dalam ruangan dan pencemaran lingkungan. Selain itu, produk Anda pun akan lebih diterima di berbagai negara.
Melakukan pengujian rutin
Anda juga perlu melakukan pengujian rutin untuk memastikan kualitasnya sesuai standar keamanan dan regulasi internasional sebelum pengiriman. Anda bisa melakukan pengujian seperti uji emisi formaldehida seperti ASTM 1333 atau EN 717-1.
Menerapkan uji toksikologi juga akan membantu Anda untuk memastikan furnitur bebas logam berat dan zat berbahaya yang dilarang dari regulasi internasional. Pengujian ini akan menghasilkan produk yang berkualitas sehingga terhindar dari penolakan ekspor dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
Ingin Bahan Finishing Cocok untuk Ekspor? Dapatkan di Bio Industries
Tidak perlu susah payah mencari bahan finishing yang tepat untuk kebutuhan ekspor. Di Bio Industries Anda akan menemukan berbagai pilihan bahan finishing dari pernis hingga cat duco water based.
Lancarkan bisnis ekspor Anda dengan cat water based dari Bio Industries. Dapatkan produknya dengan klik banner di bawah ini!