Bioindustri Omnipresen

Blog

Rahasia Teknik Ebonizing: Memberi Warna Hitam Pekat Alami pada Kayu tanpa Pewarna​

Ingin memberikan tampilan baru pada kayu tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya? Teknik ebonizing: memberi warna hitam pekat alami pada kayu tanpa pewarna​ bisa menjadi solusi idealnya. 

Teknik ebonizing pada kayu mengandalkan proses alami yang melibatkan cuka dan besi, kayu akan berubah menjadi warna hitam pekat yang elegan dan tahan lama. Hasilnya tidak hanya memberikan sentuhan estetis, tapi juga meningkatkan ketahanan kayu terhadap kerusakan. 

Tidak heran jika teknik ebonizing sering menjadi pilihan banyak pengrajin dan desainer untuk menciptakan produk kayu yang unik sekaligus ramah lingkungan. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana Anda bisa menerapkan teknik ebonizing dengan benar. 

Mengenal teknik ebonizing: memberi warna hitam pekat alami pada kayu tanpa pewarna​

Banyak yang masih salah mengira teknik ebonizing adalah untuk mewarnai kayu pada stain. Padahal teknik ini bukan sekedar mewarnai kayu saja agar menjadi hitam. 

Melansir Woodworkers Guild of America, teknik ebonizing adalah untuk menciptakan reaksi kimia yang membuat material seperti kayu menjadi hitam. Manfaat dari teknik ini adalah untuk menciptakan warna opaque tapi masih memperlihatkan serat kayunya. 

Saat teknik ebonizing dilakukan dengan benar, warna kayu akan menjadi gelap dan tampilan seratnya akan terlihat lebih pekat lagi. Untuk melakukan teknik ini dengan hasil sempurna, perlu eksperimen untuk memastikan warnanya tepat. 

Baca Juga: Teknik Finishing Kayu Warna Burn Black dengan Cat Water Based

Mengapa memilih teknik ebonizing daripada menggunakan cat? 

Sama-sama bisa menghasilkan warna hitam yang gelap, Anda mungkin bertanya-tanya apa yang membuat teknik ebonizing lebih baik? Apalagi dengan hadirnya cat yang penggunaannya lebih praktis. 

Ada beberapa alasan yang membuat teknik ini jadi favorit banyak pengrajin, seperti:

1. Memberikan warna hitam alami dan menyatu 

Ebonizing bekerja dengan reaksi kimia yang meresap ke dalam kayu, bukan hanya melapisi permukaannya saja. Serat dan tekstur alami kayu tetap terlihat, sehingga memberikan tampilan yang lebih elegan dan natural. 

2. Ramah lingkungan 

Selama proses ebonizing, hanya bahan alami seperti cuka, spons baja, dan teh hitam yang digunakan, Tidak ada bahan kimia berbahaya selama prosesnya dan tidak menghasilkan limbah cat yang cenderung mencemari lingkungan. 

3. Hasilnya lebih tahan lama dan tidak mengelupas 

Karena warna berasal dari reaksi kimia yang menyerap ke dalam kayu, hasilnya tidak mudah mengelupas atau pudar seperti cat. Sangat cocok untuk furnitur yang sering digunakan atau terpapar sinar uv dan gesekan. 

4. Lebih estetik dan unik 

Ada kesan kayu eksotis seperti ebony tanpa perlu harus menebang pohon yang langka. Setiap potongan kayu akan memiliki hasil unik tergantung dengan kandungan tanin dan juga jenis kayunya. 

Jenis kayu yang cocok dengan teknik ebonizing

Tidak sembarang jenis kayu yang bisa di finishing dengan teknik ebonizing. Hanya kayu yang memiliki kandungan tanin tinggi akan sukses. Tanin akan bereaksi dengan larutan besi dari cuka dan spons baja. 

Berikut ini apa saja jenis kayu yang bisa Anda pakai:

  • Kayu oak: Kandungan taninnya sangat tinggi, sehingga bisa menghasilkan warna hitam pekat. 
  • Kayu walnut: Setelah ebonizing, hasil warnanya hitam cenderung lebih hangat dengan tekstur terlihat jelas.  
  • Kayu mahoni: Memberikan warna kayu yang lebih kaya sekaligus pekat.  
  • Kayu cherry: Reaksi kimianya sangat kuat pada kayu ini dan menciptakan warna hitam klasik.  
  • Kayu chestnut: Memiliki kandungan tanin sangat tinggi yang bisa memberikan warna hitam secara konsisten. 

Beberapa jenis kayu dengan kandungan tanin yang rendah bukan berarti tidak bisa diaplikasikan dengan teknik ebonizing. Kayu seperti maple, birch, pinus, alder, dan poplar masih bisa Anda aplikasikan dengan teknik ebonizing. 

Hanya saja hasil warnanya tidak akan hitam dan terlalu pekat. Beberapa kayu akan menciptakan warna ungu, biru, atau abu-abu yang sama indahnya. Untuk mendapatkan warna yang diinginkan, sangat disarankan agar Anda sering bereksperimen. 

Langkah-langkah teknik ebonizing kayu

Mempelajari teknik ebonizing adalah hal yang sangat menyenangkan! Itu karena bahannya sederhana berupa cuka dan spons baja serta teh. Anda bisa bereksperimen untuk menemukan resep untuk mendapatkan hasil warna tertentu. 

Seperti apa tekniknya? Ikuti langkah mudahnya berikut ini:

1. Membersihkan spons baja

Langkah pertama, Anda harus mencuci spons baja dengan air mengalir, tujuannya untuk membersihkan dari kotoran yang mungkin saja melekat. Siapkan wadah kaca untuk merendam spons baja dengan cuka yang kering.  

2. Merendam spons baja dengan cuka 

Masukkan spons yang sudah dicuci ke dalam wadah kaca dan tuangkan cuka ke dalamnya. Tidak perlu sampai penuh, cukup memastikan spons tersebut terendam dengan cuka sepenuhnya. 

Pada bagian tutup wadah, Anda bisa membuat lubang sebagai jalan keluar gas, sehingga terjadi oksidasi dengan baik. Jangan lupa aduk sesekali untuk memastikan hasil warna nantinya bisa merata.

Diamkan wadah dalam waktu kurang lebih satu minggu. Cek dengan rutin apakah warna cuka sudah berubah menghitam. Biasanya, perubahan warna akan lebih cepat jika suhu udara lebih hangat. 

3. Membersihkan kayu 

Ketika Anda melihat warna cuka sudah menjadi gelap, Anda bisa mulai mempersiapkan kayu. Amplas permukaan kayu agar menjadi halus dan bersih untuk menyempurnakan hasil finishing. 

Gunakan amplas dari grit 180 kemudian berganti ke grit 220. Raba permukaanya untuk memastikannya halus dan bersihkan sisa-sisa serbuk amplas. 

4. Mengaplikasikan larutan cuka 

Sebelum mulai mengaplikasikan larutan cuka, Anda perlu menyaringnya dengan kain bersih terlebih dahulu. Penyaringan ini bertujuan untuk memisahkan larutan dengan sisa-sisa spons baja. 

Kemudian layaknya mengecat, Anda tinggal menguaskan larutan cuka tadi ke permukaan kayu secara merata. Bukan hanya satu lapisan, Anda perlu mengaplikasikan beberapa coating dan setiap kali kering amplas permukaannya dengan grit 220. 

Pengamplasan akan membantu permukaan kayu menjadi lebih halus lagi dan membantu setiap pori untuk berubah warna lebih hitam. 

5. Aplikasikan teh untuk warna lebih hitam

Apabila hasilnya masih belum terlalu hitam, Anda bisa menambahkan tanin dengan teh hitam. Prosesnya harus segera Anda lakukan setelah lapisan akhir selesai. 

Larutkan teh hitam ke dalam air, kemudian kuas ke permukaan kayu, tunggu kering dan amplas. Untuk lapisan terakhir, Anda bisa menggunakan larutan cuka kembali dan tunggu kering sepenuhnya. 

Anda dapat melihat warna kayu akan lebih hitam dan eksotis dengan serat kayu yang masih terlihat jelas. Jika sudah menemukan berapa lapisan larutan cuka yang harus Anda aplikasikan dan juga larutan teh hitam, barulah Anda bisa mengaplikasikannya pada furnitur. 

Setelah mencoba sendiri, Anda akan tahu bagaimana efek teknik ebonizing: memberi warna hitam pekat alami pada kayu tanpa pewarna​. Tingkat kepekatan warna hitam selalu bisa Anda sesuaikan melalui banyaknya lapisan larutan cuka. 

Jika Anda tidak sabar untuk menunggu membuat larutan cuka dengan spons baja, Anda bisa menggantikannya dengan cat Biovarnish. Sama-sama aman karena merupakan cat water based, Anda bisa mengombinasikan Biovarnish Wood Stain black dengan clear coat matte. 

Hasilnya tidak jauh berbeda dengan teknik ebonizing, dengan proses sama menggunakan kuas. Penasaran seperti apa hasilnya? Cek sekarang juga dengan klik banner di bawah ini untuk mendapatkan produknya. 

tanya cs bio
Tanya Bio!