Bioindustri Omnipresen

Blog

8 Rahasia Finishing Lantai Kayu Tahan Lama untuk Kontraktor Bangunan

Dalam proyek konstruksi, finishing lantai kayu memainkan peran penting dalam menentukan kesan akhir sebuah bangunan. Oleh karena itu, diperlukan finishing lantai kayu tahan lama untuk kontraktor bangunan yang mengutamakan kualitas, estetika, dan efisiensi jangka panjang.

Lantai kayu bukan hanya elemen penutup permukaan area bahwa bangunan, tapi bagian dari karakter ruang. Untuk menciptakan properti yang bernilai tinggi, tampilan visual dan daya tahan lantai kayu dapat memengaruhi persepsi penghuni maupun investor. 

Namun, keindahan tersebut tidak akan bertahan lama jika proses finishing tidak dirancang sesuai teknis dengan kebutuhan proyek dan kondisi lingkungan. Tantangan terbesar dalam finishing lantai kayu di Indonesia adalah menghadapi fluktuasi kelembaban, suhu tinggi, serta penggunaan yang tinggi. 

Untuk menjawab tantangan tersebut, dibutuhkan sistem finishing yang tidak hanya tampil menarik saat baru diaplikasikan, tetapi juga mampu bertahan terhadap abrasi, perubahan cuaca, hingga pemeliharaan yang mudah. 

Seperti apa rahasia yang bisa Anda tiru? Simak penjelasannya sesuai dengan standar industri dan tuntutan proyek masa kini. 

8 Rahasia proses finishing lantai kayu tahan lama untuk kontraktor bangunan

Dalam sistem yang teruji, tahan lama, dan sesuai kondisi tropis Indonesia, berikut ini rahasia proses finishing lantai kayu untuk skala kontraktor:

1. Mempersiapkan permukaan yang halus dan presisi 

Salah satu kesalahan yang paling mendasar, tapi masih sering terjadi adalah kurangnya perhatian pada proses awal, yaitu persiapan permukaan lantai kayu. Permukaan harus melalui proses pengamplasan multistep. 

Berawal dari grit kasar, seperti amplas 40 atau 60, kemudian dilanjutkan dengan grit menengah seperti amplas 80-100, dan berakhir di amplas halus seperti 180 atau 220. Tujuannya adalah untuk menciptakan permukaan yang rata, bersih, dan terbuka pori kayunya sebelum bahan finishing meresap optimal. 

Selain sanding, kelembaban lantai kayu juga perlu diperiksa menggunakan moisture meter. Standar industri menyarankan kadar mc yang ideal pada kayu adalah antara 6-9% untuk menghindari pengembangan atau penyusutan setelah aplikasi coating. 

Baca Juga: 5 Jenis Kayu Untuk Decking Outdoor, Cara Pemasangan Serta Perawatannya

2. Pemilihan bahan finishing yang sesuai iklim tropis 

Bahan finishing yang cocok di Eropa, belum tentu tahan di iklim Indonesia. Oleh karena itu, pemilihan sistem finishing harus mempertimbangkan faktor iklim tropis yang punya kelembaban tinggi, sinar uv kuat, dan ventilasi yang sering terbatas dalam ruangan. 

Setidaknya, ada tiga jenis bahan finishing yang umum digunakan, seperti:

  • Solvent based polyurethane: Kuat dan tahan gores, tapi voc tinggi dan kurang ramah lingkungan. 
  • Water based polyurethane: Cepat kering, tahan cuaca tropis, voc rendah, dan cocok untuk proyek yang ramah lingkungan. 
  • Hardwax oil: Memberikan tampilan natural dan breathable, cocok untuk ruangan dalam rumah yang sering dilewati, tapi membutuhkan perawatan berkala. 

3. Teknik aplikasi multi layer 

Mengecat lantai kayu bukan soal memberikan lapisan luar yang mengkilap. Perlu adanya sistem finishing yang tahan lama untuk menciptakan struktur lapisan yang kuat dan melindungi. Berikut ini setidaknya jenis lapisan yang harus diciptakan:

  • Wood filler, sebagai base coat yang berfungsi untuk mengisi pori kayu agar permukaan lebih rapi dan rata.
  • Sanding sealer, sebagai lapisan intermediate yang akan memperkuat lapisan coating di atasnya. 
  • Top coat, sebagai lapisan pelindung akhir terhadap abrasi, cairan, hingga sinar uv. 

Teknik multilayer ini harus disertai dengan waktu curing antar lapisan yang cukup, biasanya 1-2 jam untuk water based, dan 6-12 jam untuk oil based. Waktu curing ini tergantung suhu dan kelembaban ruangan. 

4. Kalibrasi alat semprot dan teknik manual 

Alat aplikasi coating memainkan peran besar dalam kualitas hasil finishing. Untuk skala besar, penggunaan HVLP spray gun direkomendasikan. Nozzle yang digunakan sebaiknya berukuran 1,3 – 1,8 mm dengan tekanan angin sekitar 2 bar untuk hasil sebaran merata dan tidak tebal sebelah. 

Dalam proyek komersial atau pabrikasi, alat seperti roller coater atau vacuum coater bisa mempercepat aplikasi dan meningkatkan konsistensi. Namun untuk proyek khusus atau artistik, teknik manual seperti hand wiping stain dan buffing masih sangat relevan, terutama jika melibatkan efek gradasi warna. 

5. Solusi perlindungan terhadap sinar uv dan kelembaban 

Sinar uv bisa menyebabkan oksidasi pada permukaan finishing, sehingga warna lantai kayu memudar atau kekuningan. Solusi teknisnya adalah penggunaan top coat yang mengandung uv absorber yang akan bekerja menetralkan radikal bebas akibat paparan sinar uv. 

Selain itu, kelembaban yang tinggi memerlukan perlindungan ekstra. Anda bisa memilih bahan finishing yang sudah lulus uji ASTM G154 untuk ketahanan uv dan  ASTM D2247 untuk ketahanan uap air. Tanyakan kepada produsen bahan finishing untuk mengetahui sertifikasinya. 

6. Pemilihan warna dan efek visual yang sesuai target pasar 

Estetika menjadi nilai jual utama, terutama dalam proyek komersial seperti hotel, kafe, atau rumah mewah. Warna finishing harus disesuaikan dengan tren arsitektur dan kebutuhan pasar. 

Misalnya, warna natural dan abu-abu netral sangat diminati untuk proyek dengan konsep Skandinavia atau Japandi.  Untuk mendapatkan warna yang menarik, beberapa teknik pewarnaan tingkat lanjut seperti:

  • Layered stain: Memberikan gradasi warna yang kaya dan dalam. 
  • Glazing: Menambahkan efek antik dan dimensi visual yang unik. 
  • Rubbing: Menggosok permukaan hingga mengilap dengan wax, untuk memberikan kesan eksklusif. 

7. Perawatan pasca aplikasi (maintenance coating)

Dalam skala kontraktor, finishing lantai kayu bukan sekedar memberikan beberapa lapisan coating. Ada perawatan setelahnya sebelum lantai benar-benar siap untuk dipakai hingga merawat rutin usai bangunan digunakan. 

Ketika lapisan coating sudah benar-benar kering, sisa debu harus dibersihkan dengan mesin vakum atau menggunakan sabu halus. Perawatan tidak boleh menggunakan pel basah berlebihan hanya untuk mengangkat kotoran. 

Sedangkan perawatan setelah lantai kayu sudah digunakan adalah dengan memoles agar lantai tampak selalu baru. Kontraktor bangunan juga bisa menyediakan layanan paket service berkala setiap beberapa bulan sekali untuk merawat lantai kayu. 

8. Kepatuhan terhadap standar industri dan sertifikasi 

Selain memperhatikan tampilan hingga ketahanan bahan finishing, satu faktor yang tidak boleh Anda lupakan adalah memastikannya legal dan ramah lingkungan. Penting untuk memilih produk yang sudah tersertifikasi. 

Beberapa sertifikasi yang bisa menjadi acuan adalah:

  • Green Label Indonesia: Menunjukkan bahwa produk finishing lantai kayu memenuhi standar ramah lingkungan nasional, sehingga mendukung proyek konstruksi berkelanjutan dan aman bagi penghuni.
  • ISO 9001: Sertifikasi ini menjamin bahwa proses produksi dan manajemen kualitas produk finishing mengikuti standar mutu internasional, memastikan konsistensi dan keandalan hasil akhir lantai kayu.
  • ISO 14001: Menunjukkan kepatuhan terhadap sistem manajemen lingkungan, yang berarti proses finishing lantai kayu dilakukan dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Dari 8 rahasia finishing lantai kayu tahan lama untuk kontraktor bangunan ini, manakah yang sudah mulai Anda terapkan? Pastikan untuk menciptakan lantai yang indah, tahan lama, dan pastinya aman bagi penghuni ruangan. 

Supaya aman, Anda bisa menggunakan water based polyurethane seperti Biothane dari Bioindustries. Lapisan coatingnya tahan terhadap gesekan akibat pemakaian tingkat tinggi, sinar uv, hingga kelembaban. 

Ingin segera mengecat lantai kayu untuk proyek Anda? Klik banner di bawah ini untuk konsultasi dengan tim Bio sekarang. 

tanya cs bio
Hotline dan Konsultasi