Bioindustri Omnipresen

Blog

Solusi Praktis Pengawetan Kayu untuk Mencegah Jamur Blue Stain pada Bisnis Ekspor

Serangan jamur blue stain tidak hanya merusak tampilan kayu, tapi juga menurunkan nilai jual kayu pada industri ekspor. Oleh karena itu, pengawetan kayu untuk mencegah jamur blue stain adalah langkah strategis menjaga kualitasnya. 

Masalah umum yang sering muncul saat kayu terkena jamur blue stain adalah perubahan warna yang mencolok. Permukaan kayu akan terlihat bernoda biru keabu-abuan, membuatnya tampak kotor atau tidak layak pakai, meskipun kekuatan struktural kayu tidak berubah.

Sayangnya, pembeli internasional sangat sensitif terhadap tampilan visual, sehingga produk tersebut kerap ditolak. Untuk itulah, pengawetan kayu menjadi proses penting yang tidak bisa diabaikan. Dengan metode dan bahan yang tepat, jamur blue stain bisa dicegah sejak awal.

Seperti apa metode terbaiknya? Mari simak lebih lanjut solusi praktis yang bisa Anda ikuti di artikel ini. 

Mengenal jamur blue stain dan dampaknya pada kayu ekspor 

Jamur blue stain adalah jenis jamur mikroskopis yang menyerang permukaan dan bagian dalam kayu yang belum diawetkan. Jamur ini tumbuh dengan cepat, terutama pada kondisi kayu yang lembab atau tidak segera dikeringkan setelah penebangan.

Meskipun tidak menghancurkan struktur kayu seperti jamur pelapuk, jamur blue stain mengubah warna kayu secara signifikan. Jamur ini berkembang melalui spora yang masuk ke dalam serat kayu, biasanya melalui pembuluh xilem.

Serangan bisa dimulai hanya dalam beberapa hari setelah kayu ditebang, terutama jika disimpan dalam kondisi basah atau tanpa ventilasi yang baik. Kebanyakan kayu pinus yang sifatnya lunak sering mengalami jamur blue stain, padahal sering digunakan dalam industri ekspor. 

Dampak jamur blue stain terhadap industri ekspor yang perlu Anda waspadai antara lain:

  • Menurunnya kualitas visual: Noda biru atau kehitaman pada permukaan kayu membuat produk seperti furniture terlihat rusak dan tidak menarik. 
  • Penolakan dari buyer luar negeri: Banyak negara pengimpor kayu, terutama Eropa dan Amerika Utara  menetapkan standar visual tinggi seperti bebas jamur blue stain. 
  • Kerugian finansial: Kayu yang terkena blue stain harus dijual dengan harga lebih rendah, bahkan bisa dikembalikan klien. 
  • Memburuknya reputasi bisnis: Serangan jamur blue stain yang membuat tampilan kayu menjadi buruk dapat mencoreng nama perusahaan dan menurunkan kepercayaan klien. 

Baca Juga: Mengenal Proses Pengawetan Kayu Kusen Secara Modern

Solusi pengawetan kayu untuk mencegah jamur blue stain

Pengawetan kayu menjadi solusi utama dan paling efektif dalam mengatasi jamur blue stain. Dengan langkah pengawetan yang tepat, Anda dapat mencegah pertumbuhan jamur, sekaligus meningkatkan daya tahan produk terhadap serangan mikroorganisme lainnya.

Ikuti solusi praktis pengawetan yang bisa Anda ikuti berikut:

1. Menerapkan teknik pengawetan kayu yang efektif 

Ada tiga tahapan dalam pengawetan kayu harus Anda perhatikan dan terus menerus dilakukan untuk setiap produksi. Mulai dari pengeringan hingga vakum, berikut ini tekniknya:

Pengeringan 

Proses pengeringan adalah tahapan awal setelah penebangan kayu selesai. Ada dua metode yang bisa Anda ikuti, yaitu air drying yaitu dengan menumpuk kayu posisi berjajar di area berventilasi cukup. Cara ini membutuhkan waktu lama tapi cocok untuk volume besar. 

Metode kedua adalah kiln drying yaitu pengeringan dengan oven khusus yang menawarkan hasil cepat dan stabil. Suhu dan kelembaban dapat Anda kontrol dengan ketat, sehingga jamur tidak memiliki kesempatan untuk tumbuh. 

Biasanya, untuk industri ekspor akan memanfaatkan kiln drying karena bertujuan mendapatkan efisiensi dan juga kualitas. Pastikan operator kiln drying berpengalaman agar tidak salah dan mendapatkan kelembaban kayu yang tepat. 

Aplikasi bahan pengawet anti jamur blue stain 

Setelah pengeringan, kayu dapat direndam atau disemprotkan bahan kimia pengawet khusus untuk jamur blue stain. Bahan ini biasanya mengandung kuarterner amonium, borat, atau formulasi khusus yang aman dan efektif. 

Salah satu produk yang mampu mencegah jamur blue stain adalah Biocide Wood Fungicide yang menggunakan pelarut air. Cara kerjanya adalah dengan meresap ke pori kayu dan mencegah pertumbuhan jamur dari dalam. 

Selesai mengaplikasikan, Anda bisa mengeringkan kayu dan menunggu bahan pengawet meresap dengan efektif. Baru setelah itu, kayu bisa segera diolah atau di finishing sesuai dengan kebutuhan. 

Metode vakum dan tekanan

Selain menyemprot atau merendam dengan bahan pengawet, salah satu metode yang efektif juga adalah vakum dan tekanan. Sistem ini berjalan dengan mengeluarkan udara dalam ruangan khusus berisi kayu, kemudian bahan pengawet disuntikkan dengan tekanan tinggi. 

Kebanyakan produksi kayu untuk ekspor akan memilih metode ini, karena memberikan perlindungan jangka panjang. Khususnya untuk pasar ekspor premium seperti furniture siap pakai atau kerajinan. 

2. Penggunaan produk pengawet ramah lingkungan untuk pasar ekspor 

Pasar internasional semakin ketat dalam menerapkan regulasi bahan kimia. Itu sebabnya, menggunakan produk pengawet kayu yang ramah lingkungan dan lolos uji toksisitas menjadi krusial. 

Salah satu produk pengawet kayu untuk atasi jamur blue stain secara efektif bisa Anda pakai saat ini adalah Biocide Wood Fungicide. Bahan pengawet berbasis air ini memenuhi standar ekspor, karena relatif aman dan ramah lingkungan, serta efektif juga sebagai anti bakteri. 

3. Proses penyimpanan dan penanganan pasca pengawetan 

Setelah proses pengawetan selesai, penyimpanan kayu tetap harus diperhatikan. Simpan kayu di area tertutup dengan sirkulasi udara yang baik, serta hindari kontak langsung dengan tanah. 

Anda bisa menggunakan palet kayu sebagai alas atau bahan lainnya yang efektif menjauhkan kayu dari tanah. Jangan lupa pula untuk melakukan pemeriksaan berkala, terutama jika Anda akan menyimpan dalam waktu lama. 

Tips implementasi pengawetan kayu untuk skala bisnis ekspor 

Meskipun terdengar teknis, pengawetan kayu bisa diimplementasikan secara efisien untuk pabrik skala kecil hingga menengah. Kuncinya adalah pemilihan metode, bahan, dan SOP yang ketat sebagai berikut:

1. Penerapan pengawetan kayu untuk pabrik skala kecil-menengah

Jika Anda memiliki pabrik kayu dengan kapasitas terbatas, maka memulai pengawetan kayu dengan metode sederhana seperti perendaman atau penyemprotan bahan pengawet bisa jadi solusinya. 

Anda bisa menggunakan tangki atau kolam kecil untuk merendam kayu selama beberapa jam. Alternatif lain adalah semprot manual dengan alat semprot bertekanan rendah. 

2. Menggunakan bahan dengan metode mudah 

Pemilihan bahan bukan sekedar efektifitasnya, tapi juga kemudahan pemakaian. Anda yang menggunakan Biocide Wood Fungicide bisa merasakan kemudahan aplikasi, karena bahan pengawet ini hanya memerlukan air sebagai pelarutnya. 

3. SOP singkat untuk karyawan yang mengawetkan kayu 

Anda juga harus membekali setiap karyawan yang bekerja SOP dasar, seperti menggunakan APD, memastikan area kerja berventilasi baik, dan membersihkan peralatan setelah digunakan. 

Karyawan juga harus rutin mencatat tanggal dan metode pengawetan agar memudahkan Anda mengecek mutu kayu. Jangan lupa, Anda juga harus rajin mengecek secara langsung kualitas kayu setiap minggu atau bulan. 

Sekarang Anda bisa mulai melakukan pengawetan kayu untuk mencegah jamur blue stain untuk melindungi kayu. Gunakan Biocide Wood Fungicide yang efektif membasmi dan mencegah pertumbuhan jamur blue stain. 

Hubungi tim bio sekarang juga untuk mendapatkan konsultasi gratis atau informasi pemesanan jumlah besar dengan klik banner di bawah ini. 

tanya cs bio
Hotline dan Konsultasi