Bioindustri Omnipresen

Blog

Jenis Kayu di Indonesia yang Cocok untuk Furniture dan Karakteristiknya

Jenis kayu untuk industri furniture di Indonesia bergantung pada vegetasi hutan dan industri sawmil. Namun, faktor geopolitik seperti ketegangan perdagangan dan perubahan kebijakan pemerintah juga dapat memengaruhi pasar manufaktur pada tahun 2023, dengan perang Rusia-Ukraina yang memiliki dampak terbesar yang berakibat pada lesunya industri tersebut. Singkatnya, lingkungan saat ini menghadirkan tantangan dan peluang bagi pasar manufaktur pada tahun-tahun mendatang.  

Darimana pasokan kayu untuk furniture?

Mayoritas industri furniture mendapatkan kayu berupa papan dari sawmil. Industri ini fokus pada penyediaan bahan baku tahap awal pengolahan kayu. Kayu gelondongan yang ditebang dari hutan diolah menjadi papan, balok, atau kayu olahan lainnya yang siap digunakan untuk berbagai keperluan. Fokus utamanya adalah pada proses pemotongan dan pemilahan kayu agar sesuai dengan standar ukuran dan kualitas tertentu. Produk akhir dari sawmil biasanya berupa bahan baku kayu mentah yang akan digunakan oleh industri lain, termasuk industri furniture, konstruksi, atau ekspor.

Sawmil, tempat pemotongan kayu gelondongan
Tempat pemotongan kayu gelondongan

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas hutan Indonesia mencapai lebih dari 120 juta hektar, dan sekitar 69 juta hektar di antaranya merupakan hutan produksi yang menjadi sumber utama kayu komersial.

Dengan pasokan kayu yang berlimpah dari industri kayu gelondongan dan sawmil, industri furniture di Indonesia memiliki akses yang luas terhadap berbagai jenis kayu berkualitas tinggi yang dapat diolah menjadi produk-produk yang bernilai tinggi. Jenis-jenis kayu ini tidak hanya menawarkan keindahan dan kekuatan, tetapi juga memiliki karakteristik unik yang membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi dalam pembuatan furniture. 

Jenis kayu di Indonesia yang cocok untuk furniture

Pemahaman tentang jenis kayu yang digunakan sangat penting bagi pelaku industri yang tersebar di seluruh Indonesia untuk memastikan kualitas dan daya tahan produk mereka. Berikut adalah beberapa jenis kayu yang paling umum digunakan dalam industri furniture di Indonesia:

kayu log yang diang diolah dan dijual ke industri furniture

1. Kayu Jati

    • Kualitas dan Ketersediaan: Kayu jati (Tectona grandis) adalah salah satu jenis kayu premium di Indonesia. Warna kayu coklat kekuning-kuningan dan banyak ditemukan di Jawa dan Sulawesi. Namun, karena kandungan tanah di Sumatra dan Kalimantan yang memiliki tingkat keasaman tinggi, kayu jati tidak bisa tumbuh maksimal di kedua pulau tersebut.
    • Harga dan Ketersediaan: Kayu jati membutuhkan waktu puluhan tahun untuk digunakan sebagai bahan mebel. Faktor usia dan supply and demand membuat harga kayu jati mahal, serta stok terbatas.

      2. Kayu Trembesi

      • Karakteristik: Kayu trembesi tahan hidup di lingkungan minim air atau panas. Pertumbuhannya lebih cepat dibanding pohon lain, sehingga sering ditemukan ukuran besar. Serat kayu trembesi bagus seperti kayu jati, menonjol dan teratur, memberikan kesan elegan.
      • Kelebihan dan Kekurangan: Kelebihan kayu trembesi adalah seratnya bagus, bisa digunakan untuk produk mebel besar, dan cocok untuk patung besar. Kekurangannya adalah tidak terlalu kuat, mudah pecah, mudah diserang hama, dan tidak cocok digunakan outdoor.
  1. Kayu Mahoni

  • Kualitas dan Ketersediaan:
    Kayu mahoni (Swietenia macrophylla) adalah salah satu jenis kayu yang banyak digunakan dalam industri furniture di Indonesia. Kayu ini memiliki warna merah kecokelatan dengan serat yang halus, memberikan hasil akhir yang sangat baik setelah proses finishing. Mahoni banyak ditemukan di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi, dengan Jawa sebagai salah satu produsen terbesar. Kayu ini tumbuh optimal di daerah dengan curah hujan tinggi dan tanah yang subur.
  • Harga dan Ketersediaan:
    Kayu mahoni relatif lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan jati, sehingga lebih mudah didapatkan dan harganya lebih terjangkau. Namun, kualitas dan usia pohon sangat mempengaruhi harga jualnya. Mahoni yang lebih tua biasanya dihargai lebih tinggi karena memiliki serat yang lebih padat dan tahan lama.
  1. Kayu Sungkai

  • Kualitas dan Ketersediaan:
    Kayu sungkai (Peronema canescens) adalah kayu dengan warna yang lebih terang, biasanya kuning keemasan, dan memiliki serat yang cukup kasar namun menarik. Sungkai banyak ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Kayu ini cukup tahan lama dan sering digunakan untuk furniture dengan gaya minimalis atau modern.
  • Harga dan Ketersediaan:
    Kayu sungkai memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan jati dan mahoni, menjadikannya pilihan yang populer untuk produk furniture yang lebih ekonomis. Ketersediaannya cukup baik, terutama dari Sumatra, meskipun kualitas kayu bisa bervariasi tergantung pada lokasi penanaman dan kondisi lingkungan.
  1. Kayu Merbau

  • Kualitas dan Ketersediaan:
    Kayu merbau (Intsia bijuga) adalah jenis kayu keras yang memiliki warna cokelat tua hingga kemerahan dengan serat yang halus dan berkilau. Kayu ini sangat tahan terhadap cuaca dan serangga, menjadikannya pilihan utama untuk aplikasi outdoor seperti decking dan flooring. Merbau terutama ditemukan di Papua dan Kepulauan Maluku.
  • Harga dan Ketersediaan:
    Kayu merbau dikenal cukup mahal karena kualitasnya yang tinggi dan ketersediaannya yang terbatas. Pohon merbau membutuhkan waktu lama untuk tumbuh, sehingga supply kayu ini lebih terbatas dibandingkan jenis kayu lain yang lebih cepat tumbuh. Hal ini menyebabkan harga kayu merbau di pasar relatif tinggi.
  1. Kayu Pinus

  • Kualitas dan Ketersediaan:
    Kayu pinus (Pinus merkusii) adalah jenis kayu lunak dengan warna terang, sering kali kuning pucat dengan pola serat yang lurus dan sedikit knot. Kayu ini banyak ditemukan di daerah pegunungan di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. Pinus tumbuh cepat dan sering digunakan untuk furniture yang membutuhkan bahan yang ringan dan mudah dibentuk.
  • Harga dan Ketersediaan:
    Kayu pinus adalah salah satu jenis kayu yang paling terjangkau di pasar, karena pohonnya cepat tumbuh dan ketersediaannya melimpah. Meskipun harganya murah, kayu pinus memiliki kekuatan yang cukup untuk berbagai aplikasi furniture, terutama untuk produk yang akan dicat atau diwarnai.

Baca juga: Jenis kayu yang cocok untuk decking outdoor

Beragamnya jenis kayu yang tersedia di Indonesia memberikan fleksibilitas bagi para pelaku industri furniture untuk memilih material yang sesuai dengan kebutuhan desain, anggaran, dan fungsionalitas produk. Dengan pemilihan kayu yang tepat, industri furniture Indonesia dapat terus berkembang dan memenuhi permintaan baik dari pasar domestik maupun internasional.

perawatan kayu mentah, log, dan gelondongan

tanya cs bio
Tanya Bio!