Bioindustri Omnipresen

Blog

Fakta Menarik Kayu: Efek Kayu bagi Kesehatan untuk Turunkan Stress

Siapa sangka, ternyata kayu memiliki efek yang baik bagi kesehatan. Efek kayu bagi kesehatan tersebut, ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan Yuko Tsunetsugu dari dari Forestry and Forest Products Research Institutet Jepang.

Efek kayu bagi kesehatan menunjukkan hasil positif berupa penurunan stress dan tekanan darah.
Efek kayu bagi kesehatan menunjukkan hasil positif berupa penurunan stress dan tekanan darah.

Pada zaman dulu, moyang orang Indonesia dan beberapa negara di dunia, memanfaatkan kayu untuk membuat hampir semua produk yang mereka gunakan. Mereka menggunakan kayu untuk membangun rumah, membuat berbagai produk rumah tangga, dan berbagai kebutuhan lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu, penggunaan kayu mulai tereduksi dan digantikan dengan tembok batu bata, lantai keramik, plastik, dan berbagai material lainnya.

Namun siapa yang mengira, ternyata apa yang digunakan oleh pendahulu kita lebih baik dibanding apa yang telah kita gunakan saat ini. Setidaknya dari sisi kesehatan, penggunaan kayu ditemukan berimbas positif bagi tubuh. Penemuan ini didapatkan berkat penelitian yang dilakukan oleh Yuko Tsunetsugu dari Forestry and Forest Products Research Institutet Jepang. Dari penelitian yang ia lakukan, diketahui bahwa saat seseorang memasuki ruangan yang mengandung 90% kayu, tekanan darahnya akan turun.

Kebenaran akan penelitian ini pun berkorelasi positif dengan penelitian sejenis yang dilakukan pihak lain. Efek kayu bagi kesehatan, terutama lantai kayu, dieksperimentasikan oleh lima peneliti dari Department of Wood Science and Design, National Pingtung University of Science and Technology dan Department of Psychology, National Kaohsiung Medical Univ.

Penelitian tersebut dilakukan dengan cara membangun tiga ruangan yang sama persis hingga ke perabot-perabotnya. Perbedaannya hanya terletak pada jenis lantai yang digunakan. Satu ruang menggunakan lantai keramik, satu ruang menggunakan kayu maple, dan satu ruang sisanya menggunakan kayu Inciensio. Subyek penelitian selanjutnya diminta masuk ke dalam ruangan dan langsung diukur aktivitas otaknya menggunakan EEG.

Hasil analisis psikologis menunjukkan bahwa ruangan lantai kayu dipersepsi memberikan efek yang hangat, rileks, nyaman, serta lebih disukai. Hasil ini  sejalan dengan hasil analisis EEG. Berdasarkan analisis EEG, ditemukan peningkatan aktivitas gelombang alpha pada otak.

Peningkatan aktivitas gelombang alpha tersebut menunjukkan adanya penurunan tingkat stress pada manusia. Ini semakin mengkonfirmasi adanya efek kayu bagi kesehatan yang sangat baik. Apalagi penelitian lain yang dilakukan Saito, menunjukkan hasil yang kurang lebih sama. Saito mengukur tingkat stress menggunakan metode pengukuran analisis air liur. Subyek diminta masuk ke ruangan yang terbuat dari kayu cedar Jepang. Hasilnya, ditemukan perubahan komposisi kimia pada air liur yang menunjukkan penurunan tingkat stress.

Memaksimalkan Efek Kayu bagi Kesehatan

Banyaknya penelitan yang menunjukkan efek kayu bagi kesehatan yang positif pun memunculkan ide penggunaan material ini di rumah sakit. Harapannya, pasien lebih cepat sembuh dengan tingkat stres yang rendah akibat penggunaan kayu-kayu tersebut. Namun tentu saja ini tidak bisa dilakukan dengan asal. Sebabnya, kayu merupakan material organik yang bila tidak dirawat dengan baik malah akan menimbulkan ancaman kesehatan. Kayu adalah media yang disukai jamur, rayap, dan serangga lainnya. Penggunaan kayu untuk menurunkan stres harus dibarengi dengan perawatan terhadap produk tersebut. Agar perawatan yang dilakukan maksimal, hendaknya digunakan produk khusus berupa semir atau polish kayu. Semir kayu seperti Biopolish Linseed Oil yang terbuat dari bahan 100% food grade akan mengoptimalkan efek kayu bagi kesehatan yang positif.

Bandingkan bedanya kayu yang sudah dipolish dengan Biopolish Linseed Oil dan yang belum.
Bandingkan bedanya kayu yang sudah dipolish dengan Biopolish Linseed Oil dan yang belum.
tanya cs bio
Tanya Bio!