Bioindustri Omnipresen

Blog

Tips Dasar-Dasar Finishing Kayu untuk Pemula dan Penghobi

Seperti apakah dasar-dasar finishing kayu itu? Yuk ketahui lebih banyak tentang finishing furniture kayu dari mulai proses awal, memilih cat nya, hingga barang siap digunakan di artikel ini.

Finishing natural

 

Industri furniture tidak pernah lepas dari proses finishing atau proses pengecatan kayu. Trend finishing ini akan selalu mengikuti trend furniture yang sedang berkembang pada saat itu.

Oleh karena itu inovasi di dunia finishing akan selalu berkembang, baik teknik-tekniknya maupun alat yang digunakan. Inovasi teknologi ini memungkinkan finishing kayu bisa dilakukan semakin efektif dan efisien dengan hasil yang semakin bagus.

Salah satu contoh dari perkembangan teknologi di dunia finishing adalah semakin berkembangnya bahan finishing water based atau cat yang berpelarut air. Jika di tahun 2000-an kita masih sering menjumpai cat dengan campuran minyak atau thinner dan kesulitan menemukan cat water based di Indonesia, saat ini kita bisa dengan mudah menemukannya. Hanya dengan berselancar di dunia maya, kita bisa mendapatkan barang dengan mudah.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan proses finishing tersebut? Apa tujuan utama dari proses finishing kayu?

Dasar-dasar finishing kayu

Secara umum yang dimaksud dengan pekerjaan finishing adalah pekerjaan tahap akhir dari suatu proses pembuatan produk furniture atau mebel yang akan menentukan tampilan akhir dari mebel tersebut. Pada saat ini proses finishing lebih dikenal sebagai proses aplikasi cat. Proses yang dilakukan adalah melakukan pelapisan cat atau suatu zat ke permukaan kayu.

Selain pada pembuatan produk mebel atau furniture, proses finishing juga dilakukan pada handycraft, wooden toys, maupun bagian bangunan yang menggunakan bahan kayu. Sebagai contoh, kusen, jendela, pintu, pagar dan bagian bangunan lainnya.

Lantas, langkah-langkah apa saja yang dimaksud dengan proses finishing? Proses finishing pada mebel/furniture meliputi proses pengamplasan, pengecatan, pemolesan, penggosokan dan proses lainnya yang mempengaruhi penampilan akhir dari furniture tersebut. Secara umum, jenis-jenis finishing kayu dibedakan menjadi tiga, yaitu paint & coating, laminating dan polishing.

Tujuan finishing kayu

aplikasi finishing clear coat

Secara umum, ada empat tujuan utama dari dilakukannya proses finishing pada furniture.

  1. Memperindah penampilan (Enhancement of appearance)
  2. Melestarikan penampilan (Preservation of the appearance)
  3. Melindungi kayu, memperpanjang masa pakai dan penampilannya (Protection and appearance)
  4. Memudahkan perawatan (Provide an easy to clean surface)

 Manfaat finishing kayu

Sedangkan dari sisi manfaatnya, proses finishing furniture bisa memberikan berbagai manfaat. Manfaat finishing kayu diantaranya :

  • Meningkatkan nilai keindahan substrat kayu.
  • Meningkatkan keawetan bahan kayu.
  • Meningkatkan keteguhan gesek & pukulan
  • Memberikan perlindungan pada produk mebel
  • Meningkatkan guna/nilai tambah & nilai jual .
  • Meningkatkan penampilan &  estetika

 Fungsi finishing

Fungsi finishing selaras dengan tujuan seperti di atas, yaitu proteksi dan keindahan:

  • Proteksi

Proteksi berarti memberikan ketahanan terhadap penetrasi kelembaban. Lapisan finishing harus mampu memberikan perlindungan terhadap substrat di bawahnya. Hampir semua proses finishing, semakin tebal lapisan akhir, maka media yang diaplikasi semakin tahan tehadpa kelembaban. Biasanya cukup dengan 3 lapis cat saja, sehingga fungsi produk lebih maksimal, lebih awet dan lebih kuat.

  • Keindahan

Lapisan finishing harus mampu memberikan nilai tambah terhadap keindahan dari substrat kayu. Sehingga produk furniture/mebel memiliki penampilan yang menarik dan disukai banyak orang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keawetan hasil finishing

Seperti telah disampaikan di atas, fungsi utama dilakukan proses finishing pada media kayu adalah untuk meningkatkan perlindungan substrat kayu sekaligus meningkatkan keindahannya. Agar fungsi ini bisa dijalankan secara optimal, maka kita harus memastikan keawetan hasil finishing yang dilakukan.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan proses finishing yang akan dilakukan. Berikut enam faktor yang mempengaruhi hasil finishing :

  • Sistem finishing yang akan dilakukan.
  • Pengetahuan akan substrat kayu.
  • Pengetahuan tentang bahan finishing.
  • Cara aplikasi bahan finishing.
  • Kondisi operasional proses finishing.
  • Penempatan hasil finishing

 Tampilan hasil finishing

finishing meja kayu

Tampilan hasil finishing dibedakan berdasarkan warna, bentuk geometris dan tingkat kilapnya. Berikut penjelasan dari tiga jenis tampilan hasil finisihing:

  • Warna

Jenis dan warna pada finishing adalah dibedakan menjadi beberapa jenis warna berikut : natural, transparan, semi transparan, solid/duco, simpang rupa (Special effect).

  • Bentuk geometris

Penampilan dengan finishing pori-pori tertutup (close pore) dan pori terbuka (Open pore)

  • Tingkat kilap

Tingkat kilap seperti gloss, semi gloss, doff, matte, death matte dapat diatur dengan menentukan pilihan topcoat/clear coat berdasarkan estetika dan keperluannya.

Penentu proses dasar-dasar finishing

Sebelum melakukan finishing, paling tidak ada empat hal yang perlu diperhatikan. Karena ke-empat hal ini akan menentukan hasil finishing seperti apakah yang akan terhasilkan. 

Berikut empat poin yang perlu Anda pertimbangkan sebelum menentukan jenis finishing seperti apakah yang akan Anda buat.

  • Fungsi furnitur

Pemilihan bahan finishing harus mempertimbangkan fungsi dari produk furniture yang akan difinishing. Apakah furniture tersebut lebih menonjolkan fungsinya sesuai jenis produknya ataukah fungsi dari furniture tersebut lebih untuk kebutuhan dekoratif.

  • Model, desain, bentuk produk

Pemilihan produk finishing dan cara aplikasinya juga harus memperhatikan model, desain dan bentuk furniturenya. Misalnya, furniture ukiran tentu saja membutuhkan cara aplikasi berbeda dengan jenis furniture bukan ukiran.

  • Substrat produk

Pengetahuan mengenai substrat kayu yang digunakan sebagai bahan furniture akan sangat membantu untuk memilih bahan finishing. Substrat kayu jati tua tentu saja akan lebih tepat menggunakan jenis finishing warna transparan, karena bisa meng-ekspose keindahan serat kayu jati.

  • Pertimbangan harga

Poin terakhir inilah yang paling sering digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan pemilihan bahan finishing oleh para aplikator. Namun tidak usah khawatir, karena bahan finishing yang harganya relative lebih tinggi dibanding kompetitornya, biasanya di-ikuti dengan kualitas dari produknya.

  • Proses pengamplasan

Proses pengamplasan yang dilakukan sebelum proses finishing dan selama proses finishing menjadi salah satu penentu hasil finishing. Salah dalam melakukan proses pengamplasan ini bisa mempengaruhi hasil finishingnya.

Pilih cat finishing yang aman

Selain pertimbangan fungsi, model, substrat dan pertimbangan harga, ada satu hal lagi yang perlu Anda waspadai sebelum melakukan proses finishing. Pastikan Anda menggunakan produk cat yang aman dan ramah lingkungan. Jangan sampai Anda menggunakan produk cat yang berbahaya.

Lantas, jenis bahan kimia seperti apakah yang dianggap berbahaya? Ada dua jenis bahan berbahaya pada cat.

  1. Bahan berbahaya yang akan tertinggal pada lapisan film, yang terdiri dari :
    • Larutan kimia berbahaya sebagai campuran bahan cat, misalnya preservatif, fungisida, insektisida
    • Bubuk, tepung, atau pigmen yang mengandung logam berat seperti Plumbum (Pb), Cuprum (Cu), dan logam berat lainnya
  2. Zat yang keluar sebagai emisi atau gas beracun, yaitu :
    • Zat yang keluar saat dilakukan aplikasi maupun saat bereaksi membentuk film. Misalnya gas formaldehida, clorinated hydrocarbon, diisocyanates, dll.
    • Emisi yang keluar saat solvent menguap dan dihirup oleh pekerja, contoh solvent aromatik.

 Emisi berbahaya pada furnitur

  • Emisi gas formaldehida

Gas ini keluar dengan bau pedas, dan biasanya muncul akibat reaksi formaldehida bebas.

  • Volatile Organic Compound (VOC)

VOC bisa muncul pada bahan – bahan seperti solvent aromatik, parfum, minyak.

  • Logam berat 

Kandungan logam berat yang terdapat pada cat biasanya berasal dari pigmen, filler atau dryer.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipahami sebelum memutuskan dan melakukan proses finishing kayu dengan cat water based. 

Pastikan gunakan bahan finishing yang aman dan ramah lingungan, seperti produk Bioduco, Biovarnish dan Orchid Enamel Paint yang bebas VOC, logam berat, ataupun gas formaldehida. Selamat bereksperimen dan menuangkan ide-ide kreatif menggunakan produk finishing aman dan ramah lingkungan, cat water based dari Bioindustries.

 

Untuk mendapatkan produk Cat Kayu Biovarnish, Anda bisa menghubungi CS kami melalui kontak WhatsApp berikut ini CTA Order Produk Finishing Kayu

tanya cs bio
Tanya Bio!