Bioindustri Omnipresen

Blog

Polyurethane Berpelarut Air vs Minyak untuk Finishing Kayu

Polyurethane, selanjutnya kita sebut PU berpelarut air dan minyak merupakan jenis pelapis coating finishing yang berbeda untuk kebutuhan yang berbeda pula. Baik saat untuk finishing lantai, pintu, atau olahan kayu apa pun yang ditempatkan di luar ruangan. Baca sampai tuntas untuk mengetahui perbedaan keduannya dan memilih produk yang tepat untuk kebutuhan Anda.

polyurethane untuk finishing kayu

Apa itu polyurethane dan kenapa itu menguntungkan untuk finishing?

Salah satu bahan polimer serba guna adalah polyurethane yang bisa digunakan sebagai isolator, busa, perekat, hingga pelapis cat. Polyurethane ini diformulasikan oleh Dr Otto Bayer dan rekannya pada 1937 dan bisa digunakan skala industri pada 1950-an. Jika digunakan pada cat, polyurethane merupakan lapisan cairan tipis bening yang bisa dikuas atau disemprot ke permukaan media kayu. 

Sifatnya yang ringan sekaligus elastis, dan memiliki kekuatan mekanik yang tinggi membuat  polyurethane bisa memberi perlindungan ekstra untuk kayu Anda agar lebih kuat ketika terkena cuaca ekstrim di luar ruangan. Polyurethane memang spesifik dikembangkan untuk produk cat pelapis yang anti korosi, pelindung gores, tahan terhadap sinar UV, memberikan efek kilap, anti air, dan lain sebagainya.

Biasanya, hasil polyurethane ini sering dibandingkan dengan pernis, shellacs (plitur), dan lacquers karena sama-sama menciptakan lapisan coating warna transparan.  

Polyurethane oil-based untuk finishing

Bagi polyurethane oil based atau berpelarut minyak, bahan ini hanya bisa dicampur dengan thinner sebagai pengencer nya. Polyurethane berpelarut minyak ini bisa Anda aplikasikan dengan cara disemprot dan kuas. Meski pengaplikasiannya tipis, namun polyurethane berpelarut minyak ini bisa menciptkan lapisan pelindung yang keras. 

Jenis polyurethan berpelarut minyak ini mengering secara perlahan dan tak jarang meninggalkan bekas warna kekuningan. Satu lapisan PU berpelarut minyak pada lantai kayu, meja bar, atau furnitur outdoor (furniture heavy duty) membutuhkan waktu kering sentuh sekitar 2 jam, sebelum penambahan aplikasi selanjutnya dan tergantung dengan kondisi ruangan saat pengaplikasian. 

Selain waktu kering yang membutuhkan banyak waktu, polyurethane berpelarut air memiliki bau tajam yang menyengat hidung dan bisa mengganggu pernapasan karena kandungan Volatile Organic Compounds (VOC) atau timbal yang ada di dalam thinner. Bau tajam tersebut biasanya bisa menghilang saat lapisan polyurethan mengering. 

Keunggulan dan kekurangan polyurethane oil-based

Keunggulan:

  • Lapisan yang keras
  • Kualitas tinggi
  • Tidak membutuhkan banyak pengaplikasian
  • Daya sebar yang merata

Kekurangan:

  • Waktu kering yang lama
  • Berbau tajam saat proses pengeringan
  • Membutuhkan thinner untuk membersihkan sisa-sisa polyurethane
  • Lengket sebelum kering sempurna

Water based polyurethane untuk finishing

Seperti halnya pelapis finishing berpelarut minyak, polyurethane water based menggunakan air sebagai pelarutnya untuk menciptaka lapisan film pelindung pada permukaan kayu. Kendati demikian, Anda perlu mengaplikasikan polyurethan beberapa lapisan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 

Karena polyurethan berpelarut air lebih cepat kering dan hanya membutuhkan wkatu sekitar 30-45 menit untuk kering sentuh, Anda bisa menghemat waktu pengaplikasian dibandingkan jika menggunakan PU berpelarut minyak. Saat diaplikasikan, polyurethan berpelarut air berwarna putih susu, namun perlahan menjadi transparan saat mengering.  

Dengan berpelarut air, polyurethan jenis ini tidak menyebabkan bau menyengat, dan Anda bisa membersihkan sisa PU dengan menggunakan air saja. Anda bisa mengaplikasikan pelapis kayu jenis ini jika tidak ingin menggunakan pelapis yang berantakan dan berbau. Pelapis polyurethan berpelarut air ini mudah sekali untuk diaplikasikan atau dibersihkan setelah selesai pengaplikasian. 

Keunggulan dan kekurangan water based polyurethane untuk finishing kayu 

Keunggulan

  • Lapisan bening maksimal
  • Tidak menimbulkan bau saat pengaplikasian maupun proses pengeringan
  • Sisa bahan mudah dibersihkan
  • Hasil yang tetap fleksibel dan memiliki ketahanan saat sedikit pengaplikasian

Kekurangan

  • Perlu pengaplikasian hingga 2-3 lapis untuk mendapat lapisan yang keras dan kuat maksimal
  • Kurang tahan terhadap goresan
  • Sulit untuk melihat hasil aplikasi sebelumnya

Gunakan Polyurethan untuk finishing kayu outdoor Anda

Banyak permasalahan finishing kayu yang berpengaruh pada tampilan akhir, seperti halnya yellowing, pengapuran, hingga craking. Namun, permasalahan tersebut bisa Anda atasi dengan pemilihan produk cat dan pelapis finishing berkualitas prima. Biothane Polyurethane dari Bio Industries bisa Anda gunakan untuk mengatasi masalah-masalah di atas. Cat pelapis tanpa bau, hasil akhir yang tahan gores, 2x lebih cepat kering, dan tersedia dalam 2 varian 1K dan 2K (termasuk hardener).

Biothane PU 1K dan PU 2K

cat polyurethan

Temukan produk di toko online kami atau hubungi CS kami untuk info lebih lanjut mengenai Biothane Polyurethane di bawah ini.

polyurethane untuk kayu outdoor

tanya cs bio
Tanya Bio!