Bioindustri Omnipresen

Blog

Mengenal Karakter Kayu Karet dan Cara Pengawetannya

Kayu karet merupakan salah satu jenis kayu yang banyak digunakan di dunia furniture. Seperti apakah karakter kayu karet tersebut? Dan bagaimanakah cara pengawetan kayu karet dari masa tebang hingga sebelum proses finishing?

cara pengawetan kayu karet mudah

Kayu karet merupakan salah satu jenis kayu yang saat ini banyak digunakan sebagai bahan baku di dunia furniture maupun peralatan rumah tangga lainnya.

Kayu ini dianggap ramah lingkungan, karena sebenarnya peruntukan utama kayu karet adalah untuk diambil getahnya. Begitu kayu karet ditebang untuk peremajaan, kayu glondongan tersebut kemudian bisa dimanfaatkan untuk furniture atau kebutuhan lainnya. Beberapa pihak menganggap kayu ini ramah lingkungan karena sebab di atas.

Karakter kayu karet dan persebarannya

Kayu karet atau rubber wood merupakan jenis tanaman yang awalnya banyak tumbuh di wilayah Amazon dan akhirnya meluas hingga area wilayah Asia terutama Asia Tenggara. Pohon yang memiliki tinggi sekitar 15-25 meter ini dapat tumbuh optimal pada suhu antara 24-28°C, kelembaban tinggi, curah hujan optimal antara 1500-200 mm/tahun.

Karena dibudidayakan di daerah dengan kelembaban tinggi, karet tergolong kayu lunak – keras, tetapi lumayan berat dengan densitas antara 435-625 kg/m3 dalam level kekeringan kayu 12%. Setelah ditebang, kayu murni bisa langsung diawetkan dan dikeringkan dengan cara dry konvensional yang membutuhkan waktu selama 10-14 hari saja.

Jenis kayu ini tidak menimbulkan banyak masalah dalam proses penyimpanannya, misalnya saja masalah kayu melengkung, selama penataan kayu di dalam KD dibuat teratur. Proses penyusutan kayu yang ditanam dengan tujuan utama diambil getah karetnya ini juga terhitung kecil, yaitu di bawah 2% terutama pada arah radialnya.

Nilai ekonomi kayu karet

Harga kayu karet di beberapa wilayah Indonesia cukup fantastis mencapai Rp 200.000/m3. Dari 1 ha area yang sudah tua, diperkirakan dapat menghasilkan kurang lebih 175 m3 kayu karet, termasuk cabang dengan berdiameter >15 cm. Dari volume tersebut, 20% di antaranya (30 – 40 m3/ ha) sesuai untuk kayu gergajian.

Bagian kayu karet yang tidak dapat dijadikan kayu gergajian atau kayu lapis dikelompokkan sebagai kayu limbah. Sementara itu sisanya dapat digunakan menjadi bahan baku papan partikel, serat, papan semen, arang atau kayu bakar.

Karakter fisik kayu karet

Kayu karet berwarna putih kekuningan, sedikit cream ketika baru saja dibelah atau dipotong. Ketika sudah mulai mengering akan berubah sedikit kecoklatan. Tidak terdapat perbedaan warna yang mencolok pada kayu gubal dengan kayu teras. Bisa dikatakan hampir tidak terdapat kayu teras pada.

Kayu karet yang sudah tidak produktif menghasilkan lateks akan dipotong dan diolah menjadi peralatan dapur, mebel, kerajinan, dan lain sebagainya. Di beberapa negara seperti Singapura, Jepang, Cina, dan Amerika Latin menggunakan kayu karet sebagai olahan inovatif menjadi papan partikel, papan serat, parquet flooring, moulding, laminating dan pulp.

Perawatan kayu karet 

Setelah memahami karakter kayu karet di atas, Anda juga perlu memahami cara perawatan agar kayu tersebut bisa lebih tahan lama. Kayu karet merupakan jenis kayu yang mudah diolah. Menurut para ahli, proses mesin kayu ini tidak banyak menimbulkan cacat pengerjaan, dan proses perakitan juga tidak menimbulkan cacat kayu yang berarti. Bahkan pemotongan kayu yang dilakukan pada sudut hingga mencapai 30 derajat pun tetap halus dan rata.

Kayu karet tergolong jenis kayu yang tahan air dan lebih tahan terhadap api, misalnya karena tersundut rokok. Namun perlu hait-hati jika Anda memilih kayu ini untuk material decking dan flooring karena permukaan yang halus dan licin sehingga bisa menyebabkan slip.

Hal lain yang perlu diperhatikan saat memilih kayu karet untuk mebel atau konstruksi adalah ketahanannya terhadap zat pewarna dan larutan pembersih. Jika kayu karet sering terpapar deterjen atau larutan pembersi yang abrasif, maka permukaannya akan rentan mengalami kerusakan.

Kayu karet juga mudah untuk di-finishing. Namun kayu ini memiliki kecenderungan untuk terlihat kusam. Jadi Anda perlu memilih jenis finishing yang tepat untuk diaplikasikan. Jika Anda tidak menyukai jenis finishig glossy, kayu karet bisa membantu Anda mendapatkan tampilan yang tidak terlalu glossy. Meskipun degan pemilihan jenis topcoat yang tepat, Anda bisa mengatur tampilan hasil finishing yang Anda harapkan.

Tips dan cara pengawetan kayu karet

Ketika kayu karet banyak diminati di industri penggergajian dan kayu olahan, maka pengusaha kayu perlu memiliki stok bahan baku yang cukup. Hal Inilah yang menjadi masalah dikarenakan kayu karet merupakan kayu yang tergolong ke dalam kelas awet V.

Kayu karet sangat rentan terhadap serangan jamur blue stain jika disimpan dalam waktu lama. Dengan kenyataan seperti ini, maka kayu karet perlu dilakukan proses pengawetan untuk meningkatkan kualitasnya.

Gunakan produk pencegah jamur kayu

Saat ini industri pengolahan kayu masih menggunakan zat kimia seperti Natrium Hidroksida (NaOH) dan Boraks yang dianggap mencemari lingkungan. Sehingga diperlukan bahan pengawet yang ramah lingkungan serta tidak kalah kemampuannya dengan zat kimia sebagai bahan pengawet, khususnya untuk mengawetkan kayu.

Pengawetan kayu merupakan metode untuk menambah tingkat keawetan dari kayu dengan perlakuan fisik maupun kimia. Pengawetan kayu bertujuan untuk menambah umur pakai kayu lebih lama, terutama kayu yang dipakai untuk material bangunan atau perabot luar ruangan, karena penggunaan tersebut yang paling rentan terhadap degradasi kayu akibat serangga/organisme maupun faktor abiotis seperti panas, hujan, lembab (Prawira, 2012).

Lantas, adakah proses pengawetan yang efektif namun tetap aman bagi aplikator, aman bagi manusia di sekitarnya maupun bagi lingkungan? Sebenarnya saat ini sudah banyak beredar jenis obat atau bahan pengawet kayu yang relatif aman. Salah satunya adalah produk BioCide dari Bioindustries. BioCide tersedia dalam 3 varian produk, yaitu untuk anti serangga, anti jamur blue stain, dan anti jamur permukaan. Ketiganya sangat penting untuk diaplikasikan dalam proses pengawetan kayu karet.

Kayu karet ini temasuk kayu yang mudah untuk diawetkan dalam artian pori-pori kayu yang mudah menyerap obat bahan kimia untuk pengawet kayu ini. Cara pengawetan kayu karet ini beragam. Salah satunya direndam menggunakan pengawet kayu, seperti menggunakan obat jamur kayu dan pengawet kayu BioCide. Obat kayu seperti BioCide Wood Fungicide (Microcide) dan BioCide Insecticide (dengan bahan aktif permethrine) ini terbukti bisa mencegah kayu yang terserang jamur dan serangga, termasuk pada jenis kayu karet ini.

Cara Pengawetan Kayu Karet Menggunakan Produk BioCide

obat anti jamur blue stainKayu karet yang diawetkan tentu saja memiliki tingkat keawetan lebih dibanding yang tidak diawetkan. Proses perendaman sebaiknya dilakukan setelah habis tebang kayu, setelah sawn timber, dan sebelum diaplikasi bahan finishing. Cara penggunakan BioCide Wood Fungicide (Microcide) dan BioCide Insecticide cukuplah mudah. Ikuti langkah-langkah cara pengawetan kayu karet berikut :

  1. Pertama siapkan kayu murni yang akan diawetkan dan bak besar untuk perendaman kayu.
  2. Siapkan bahan BioCide Wood Fungicide (Microcide), campur air dengan perbandingan 1 bahan : 100 air.
  3. Siapkan bahan pengawetan kayu BioCide Insecticide berbahan aktif permethrine, campur air dengan perbandingan 1 bahan : 300 air.
  4. Jadikan satu campuran BioCide Wood Fungicide (Microcide) dan BioCide Insecticide.
  5. Masukkan batang kayu murni ke dalam rendaman campuran kedua bahan tersebut selama 15-30 menit tanpa perebusan.
  6. Setelah diangkat bisa dikeringkan menggunakan sistem pengeringan kayu atau cukup bisa diangin-angin saja.

Penggunaan BioCide Wood Fungicide (Microcide) dan BioCide Insecticide selain dicampurkan dengan air, bisa juga dicampurkan dengan solvent (minyak). Tetapi untuk hasil yang maksimal sebaiknya menggunakan campuran air karena sifat air yang mudah menyerap pori-pori.

Sedangkan solvent (minyak) cukup lama untuk menyerap pori-pori. Sehingga BioCide Wood Fungicide (Microcide) dan BioCide Insecticide yang dicampur menggunakan air dapat meresap dengan baik dibanding dengan dicampur menggunakan solvent (minyak).

Selain campuran yang mudah didapatkan dengan harga yang ekonomis, yaitu menggunakan campuran air, BioCide juga mempunyai keunggulan aman dan ramah lingkungan. Jadi, bisa dipastikan untuk menekan harga dengan kualitas yang baik bisa menggunakan BioCide Wood Fungicide (Microcide) dan BioCide Insecticide yang dicampur dengan air.

Untuk mendapat info lebih lanjut mengenai pengawetan kayu, klik di bawah ini!

cta solusi kebutuhan finishing bioindustries

tanya cs bio
Tanya Bio!