Bioindustri Omnipresen

Blog

Mengenal Jenis-Jenis Amplas dan Fungsinya

Amplas adalah salah satu alat yang dibutuhkan untuk menghaluskan permukaan media yang mau difinishing, baik kayu, besi, maupun jenis material lainnya. Memilih jenis-jenis amplas yang tepat sangat penting agar terhasilkan hasil finishing yang bagus.

jenis-jenis amplas yang digunakan dalam proses finishing

Amplas bisa dikatakan merupakan salah satu alat yang mutlak ada pada saat kita melakukan pekerjaan finishing. Karena salah satu kunci keberhasilan proses finishing adalah media yang teramplas secara baik dan benar sehingga siap untuk diaplikasikan bahan finishing. Proses pengampalasan yang benar akan memudahkan proses aplikasi bahan finishing.

Secara umum, proses pengamplasan dilakukan secara manual, hand tool dan menggunakan mesin. Pemilihan jenis amplas harus disesuaikan dengan cara aplikasi yang akan dilakukan. Jika Anda ingin mengerjakan dengan cepat maka Anda bisa menggunakan alat belt sander yang akan mempercepat Anda dalam bekerja menggunakan mesin.

Jika Anda hanya mengerjakan untuk kebutuhan hobi atau untuk kebutuhan sendiri yang tidak diburu waktu, maka Anda bisa mengaplikasikannya secara manual menggunakan tangan. Tidak usah khawatir, dengan memilih nomer amplas yang tepat, walaupun dikerjakan secara manual bisa diselesaikan dengan lebih mudah.

Sebelum masuk ke dalam teknik aplikasi, mengenal jenis-jenis amplas sangat penting. Dengan mengenal berbagai macam jenis amplas maka pengerjaan akan lebih mudah dengan hasil yang sesuai. Lantas, apakah sebenarnya amplas itu dan apakah fungsinya hanya untuk menghaluskan permukaan kayu atau besi saja?

Secara umum, amplas adalah kertas atau kain yang di salah satu permukaannya telah diberi bahan yang cukup kasar seperti butiran pasir. Sehingga acapkali disebut sebagai kertas atau kain pasir. Tentu saja untuk aplikasinya Anda perlu menyesuaikan dengan tujuan pengamplasannya.

Fungsi Amplas Secara Umum

amplas halus no 320

Fungsi dari amplas adalah untuk menghaluskan permukaan suatu benda dengan cara digosok-gosokkan. Permukaan kasar pada amplas itulah yang akan digunakan untuk  menghaluskan permukaan, menghilangkan lapisan lama seperti cat yang sudah lama.

Akan tetapi amplas juga bisa berfungsi kebalikannya. Tidak hanya untuk menghaluskan tetapi juga bisa digunakan untuk membuat permukaan menjadi kasar. Misalnya untuk permukaan yang akan dilem. Jika tanpa

Kertas amplas ini dibedakan melalui grit atau tingkat kekasarannya. Tingkat grit ini dibedakan melalui angka, apabila angka menunjukan angka kecil seperti 20 hingga 50 maka permukaannya semakin kasar. Dan semakin besar angkanya, hal itu menunjukkan bahwa kertas amplas tersebut semakin halus dan susunan pasirnya semakin rapat.

Sejarah Perkembangan Amplas di Dunia

Negara yang pertama kali menggunakan amplas adalah negara China, dimana negara ini menggunakan pecahan kerang, biji-bijan dan pasir yang ditempelkan pada potongan kertas menggunakan bahan perekat natural. Bahkan kulit hiu (placoid scales) juga digunakan sebagai bahan kasar yang digunakan.

Perkembangan amplas selanjutnya dimulai  di London dimana sebuah pabrik kertas kaca tahun 1833 didirikan oleh John Oakey. Pabrik ini juga mengembangkan bahan perekat baru yang dapat diproduksi secara massal. Sejak itulah amplas mengalami perkembangan yang cukup signifikan.

Kertas amplas yang dihasilkan kala itu sangat tajam dan memotong dengan baik. Di saat itu kertas amplas lain hanya mampu menghaluskan saja dan tidak dapat bekerja secara baik seperti kertas amplas yang baru ini. Setelah kemajuan ini, kertas amplas yang murah yang digunakan adalah kertas kaca dari John Oakey.

Pada tahun 1921, muncul inovasi kertas amplas yang  menggunakan bahan silicon carbide grit dan memiliki keunggulan dapat digunakan dengan air dan kering. Inovasi ini sangat memudahkan para pengguna amplas karena proses pengamplasan tidak menimbulkan banyak debu dan sisa debu amplas tersebut akan terkena air dan tidak berterbangan.

Pertama kali kertas amplas ini digunakan adalah untuk refinishing otomotif. Menurut sejarah inovasi kertas amplas, inovasi selalu muncul dan memudahkan orang untuk menggunakannya sesuai dengan kebutuhan.

Kenali Jenis-Jenis Amplas

Lantas, bagaimana dengan kebutuhan di dunia finishing? Untuk memenuhi kebutuhan finishing maka pembuatan bahan amplas selalu diperbaharui. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali jenis-jenis amplas dan jenis-jenis kebutuhan pengamplasan apa saja sebelum memulai proyek.

Mengenal jenis-jenis amplas akan membantu mempermudah Anda dalam proses finishing. Dengan memilih kertas amplas yang bagus, akan mempermudah proses pengamplasan. Sehingga dihasilkan permukaan yang halus. Pada akhirnya akan membantu menghasilkan hasil finishing sesuai yang diinginkan.

Ada banyak jenis kertas atau kain amplas yang dibuat dari berbagai material. Berikut ini jenis-jenis amplas sesuai dengan material pembuatnya.

Jenis-Jenis Amplas Berdasarkan Material Pembuatnya

  1. Garnet, kertas amplas ini terbuat dari bahan natural dan biasanya digunakan pada berbagai macam jenis kayu. Amplas jenis ini sangat baik dan mudah untuk digunakan tetapi lebih cepat halus dibandingkan dengan kertas amplas lainnya.
  2. Silicone carbide, kertas amplas ini sangat bagus digunakan untuk material seperti titanium, besi, tembaga, kuinga, plastik, karet, kaca, batu maupun kayu. Sangat cocok digunakna pada material yang akan dilem. Hasil pengamplasannya sangat rapi karena dapat mengangkat seluruh permukaan kasar yang masih menempel pada kayu.
  3. Alumunium oxide, bahan kertas amplas ini digunakan khusus untuk material kayu, metal, stainless steel, kulit, dan cat. Permukaannya lebih halus dibandingkan dengan silicon carbide tetapi mampu bertahan lebih lama.
  4. Ceramic, bahan ini cukup mahal karena dapat mengamplas dengan kuat dan tahan lama. Sering digunakan untuk mengamplas material baja berbasis kobalt dan nikel maupun baja tempa.
  5. Alumina zirconia, kertas amplas ini sangat keras dan tahan lama. Apabila Anda akan mengamplas menggunakan alat/mesin, Anda bisa menggunakan kertas amplas ini.

Jenis-Jenis Amplas Berdasarkan No Grit Amplas

jenis-jenis amplas berdasarkan nomer grit-nya

Memahami jenis amplas tidak hanya bergantung dari material pembuatnya saja. Amplas juga dibedakan berdasarkan tingkat gritnya. Berikut jenis-jenis kertas amplas yang dibedakan berdasarkan no grit amplas, yaitu sebagai berikut:

  • Permukaan yang sangat kasar, kertas amplas yang tergolong dalam pembagian ini adalah kertas amplas yang memiliki grit 40 hingga 80. Apabila kertas amplas memiliki permukaan sangat kasar maka Anda bisa menggunakannya pada permukaan yang sangat kasar untuk mempercepat proses penghalusan.
  • Permukaan kasar medium, kertas amplas ini memiliki ukuran 100 hingga 150 grit. Jika Anda masih ingin menghaluskan permukaan agak kasar setelah menggunakan amplas grit 80 maka Anda bisa melanjutkan dengan grit 100 hingga 180 ini.
  • Permukaan halus, jenis kertas amplas ini memiliki sisi yang sangat halus dengan tingkat grit 180 hingga 220. Apabila Anda ingin mendapatkan hasil yang sangat halus maka Anda bisa menggunakan amplas dengan grit ini.
  • Permukaan ekstra halus. Amplas jenis ini (240-400)biasanya digunakan digunakan pada proses finishing untuk pengamplasan ambang yang biasa dilakukan untuk menghaluskan lapisan cat sebelum ditimpa dengan lapisan cat berikutnya.
  • Permukaan super halus. Biasanya digunakan untuk melicinkan permukaan (400-600). Ada pula jenis micro fine (800-1200) untuk kebutuhan kertas amplas sangat halus.

Gunakan Amplas Sesuai Peruntukannya

Jika Anda sudah mengenal jenis-jenis amplas tentu saja selanjutnya adalah memilih amplas tersebut sesuai tujuan penggunaannya. Jika Anda akan menggunakan amplas maka ada dua jenis cara yang harus Anda lakukan yaitu pertama adalah dengan blok kayu dan kedua adalah menggunakan mesin.

Jika Anda memilih menggunakan tangan tentu saja hasil amplas tidak bisa rata karena tekanan tangan yang tidak rata. Apabila Anda menggunakan blok kayu yang dibalut dengan kertas amplas tentu saja hasilnya akan sama rata. Sama halnya jika Anda menggunakan mesin amplas, karena permukaan dari belt sama sehingga Anda juga akan mendapatkan hasil yang sama rata.

Apabila Anda akan mengerjakan finishing amplas dengan grit yang rendah maka Anda dapat menggunakan pada material yang memiliki permukaan sangat kasar. Permukaan yang kasar tentu saja membutuhkan bahan amplas yang juga kasar sehingga Anda tidak akan boros amplas.

Jika Anda langsung menggunakan amplas dengan nomor tinggi seperti di atas 200 maka Anda akan boros amplas. Selain itu juga membutuhkan waktu pengamplasan yang sangat panjang. Jadi jika proyek Anda masih berbentuk kayu mentah atau kayu yang sangat kasar maka dibutuhkan kertas amplas no 50 hingga 80. Anda bisa memilih amplas berbahan garnet atau jenis alumunium oxide yang lebih tahan lama.

Jika Anda akan melakukan re-finishing dan ingin menghilangkan lapisan coating lama, maka Anda bisa memulai dengan menggunakan grit 100 hingga 240. Anda dapat menggunakan mesin belt agar lebih cepat. Jika lapisan coating lama menggunakan cat solvent based sebaiknya gunakan masker karena serbuk amplas dari coating solvent dapat membahayakan kesehatan Anda.

Jika Anda akan melakukan pengamplasan pada material besi baik itu akan refinishing maupun finishing awal, Anda bisa menggunakan silicone carbide dan dimulai dari nomor 100. Namun apabila besi tersebut berkarat maka Anda dapat menggunakan kertas amplas nomor 80. Kertas amplas ini dapat Anda gunakan untuk membersihkan karat besi.

Terakhir apabila Anda ingin menghasilkan proyek yang sangat halus maka Anda dapat menggunakan ceramic sandpaper yang diaplikasikan dengan mesin belt. Tentu saja jika Anda menggunakannya hasilnya akan sangat halus. Anda bisa menggunakannya pada veneer, plywood, dll. Itulah jenis-jenis amplas dan fungsi amplas secara umum.

Tahapan Pengamplasan Untuk Menyiapkan Media Kayu Siap Finishing

Sebelum proses finishing dilakukan, hal yang harus dilakukan adalah memastikan media kayu siap untuk difinishing. Salah satunya dengan melakukan pengamplasan. Berikut tahapan pengamplasan media kayu agar siap untuk dilakukan proses finishing.

Setelah media kayu melalui proses ketam, serut, dll, di pengamplasan tahap pertama ini bisa menggunakan kertas amplas dengan grit nomer 80/100. Di tahap ini proses amplas ditujukan untuk memotong serat kayu yang besar maupun menghaluskan ujung-ujung yang bentuk dan tampilannya kasar dan tajam.

Tahap selanjutnya dilanjutkan dengan menggunakan amplas grit 120, 220, 240. Di tahap ini, proses pengamplasan dilakukan untuk menghaluskan permukaan kayu sekaligus membersihkan dari kotoran-kotoran yang membandel yang bisa menghambat penetrasi bahan finishing ke dalam substrat kayu.

Itulah tahapan pengamplasan sebelum proses finishing dilakukan. Untuk cara pengamplasan, Anda bisa menyimaknya di video berikut.

Itulah berbagai jenis amplas, fungsi pengamplasan dan tahapan pengamplasan sebelum proses finishing dimulai. Dalam proses produksi furniture, proses pengamplasan ini sangat penting. Karena keberhasilan proses pengamplasan akan menentukan hasil finishing.

Karena proses pengamplasan dilakukan untuk menyiapkan kayu sebelum proses finishing dilakukan, harus dipastikan media kayu teramplas sempurna. Sehingga media atau substrat kayu benar-benar siap untuk di-finishing.

Pengamplasan Dalam Proses Finishing Media Kayu

Proses pengamplasan juga memegang peranan penting dalam proses finishing kayu. Di tiap tahapan finishing, proses pengamplasan perlu memperhatikan jenis kertas amplas yang digunakan. Pastikan kertas amplas yang diguganakan emmang sesuai peruntukannya.

Di tahap pasca aplikasi wood filler/wood putty, gunakan kertas amplas no 240, 280 atau 320. Pastikan proses pengamplasan dilakukan secara maksimal hingga wood filler yang tersisa adalah yang mengisi pori-pori.

Namun jika proses pengamplasan ini hanya digunakan untuk tujuan membuka pori-pori setelah proses pewarnaan atau coating, pastikan proses pengamplasan yang dilakukan adalah amplas ambang, jangan sampai over sanding. Biasanya kertas amplas yang digunakan adalam kertas amplas no 400.

Tips untuk Anda agar proses pengamplasannya mudah (tidak alot), gunakan bahan finishing yang mudah diamplas. Misalnya saja, Anda bisa menggunakan seri produk water based merk Biovarnish, Orchid, Bioduco dan Biothane dari Bioindustries.

Produk-produk cat water based tersebut sangat mudah diamplas, ringan dan tidak alot (mbolot). Sehingga Anda bisa menghemat waktu untuk proses pengamplasan tersebut. Untuk informasi produk finishing mudah ampelas sekaligus produk amplasnya, baik cara aplikasi maupun kegunaannya, silahkan kontak no 0822-4338-0001. Semoga bermanfaat.

tanya cs bio
Tanya Bio!